Selasa, 12 April 2022

MUNGKINKAH ORANG BERIMAN SUSAH DENGAN URUSAN DUNIA

 

MUNGKINKAH ORANG BERIMAN SUSAH DENGAN URUSAN DUNIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh banyak  manusia di zaman ini susah dengan urusan dunia. Kenapa ?, karena mereka sangat mendambakan dunia serta pernak perniknya dan perhiasannya. Dan mereka selalu berusaha mendapatkan sebanyak banyaknya nikmat dunia seperti pangkat, jabatan harta dan yang lainnya. Yang lebih parah adalah ketika pangkat dan jabatan sudah tinggi  ada yang masih terus berjuang keras dengan segala cara untuk mendapatkan yang lebih tinggi lagi meskipun dengan cara yang mendatangkan murka Allah Ta’ala.

Kemudian, ketika seseorang sudah memiliki harta yang banyak masih merasa kurang dan terus saja berjuang keras untuk mendapatkan tambahan harta. Terkadang tak terlalu peduli dengan sumbernya, halal, haram atau syubhat. Akhirnya jadi susah sendiri.

Memang manusia umumnya tidak akan pernah puas terhadap harta yang sudah diperolehnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan :

لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah. Kemudian Allah mengampuni orang yang bertaubat.  (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ini termasuk perangai yang tak elok untuk ditiru atau dilakukan oleh orang orang beriman. Dalam urusan dunia orang orang beriman harus berusaha, tetapi :

(1) Merasa cukup dan bersyukur dengan yang telah ada karena kalau berburu harta dunia bisa jadi lalai berbekal untuk akhirat. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan orang orang beriman dalam firman-Nya :

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S al Hasyr 18).

(2) Ketika seseorang   beriman lalu melakukan amal shalih dia akan  mendapatkan kehidupan yang baik, sebagaimana firman-Nya :

َنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik di dunia  dan memberikan balasan di akhirat kelak dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Tentang surat  an Nahal 97 ini, Syaikh as Sa’di berkata : (Firman Allah Ta’ala : “Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”. Maksudnya : Dengan memberikan KETENANGAN HATI DAN KETENTERAMAN JIWA serta tidak menoleh kepada objek yang mengganggu hatinya dan Allah Ta’ala memberinya rizki yang halal dari arah yang tak disangka sangka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu orang orang orang beriman tak perlu susah dengan urusan dunianya baik mengenai rizki berupa harta ataupun yang lainnya. Ketahuilah bahwa  orang orang beriman bisa jadi susah ketika memikirkan dan mempersiapkan bekal  agar mendapat tempat yang baik di akhirat kelak. Wallahu A’lam. (2.605).

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar