Jumat, 15 April 2022

CARA YANG DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

 

CARA YANG DIANJURKAN AGAR BISA BERSABAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh pada waktunya Allah Ta’ala berkehendak, setiap hamba Allah akan didatangi ujian berupa musibah terhadap diri, keluarga, harta dan yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).

Ketika ujian datang berupa musibah yang pertama kali haru dikedepankan oleh hamba hamba Allah adalah BERSABAR. Cuma saja, pengalaman banyak orang ternyata bersabar terhadap sesuatu yang terasa menyakitkan atau tidak enak adalah berat dan sulit. Tapi ketahuilah bahwa sesuatu yang disebut sulit bukan berarti tidak bisa. Ketahuilah bahwa ada beberapa  cara yang harus dipahami dan dapat dilakukan agar bisa bersabar adalah :

Pertama  : Menyadari bahwa jika suatu musibah mendatangi seseorang maka apakah dia sabar menerima atau tidak, musibah itu sudah datang kepadanya dan itu adalah ketetapan Allah Ta’ala. Dalam hal ini ada dua keadaan.

(1) Jika  seseorang bersabar maka akan mendapat pahala yang tidak terbatas Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah  yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S az  Zumar 10)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan.

Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin)

(2) Jika seseorang TIDAK BERSABAR,  mengeluh  maka berarti tidak suka pada apa yang telah  Allah takdirkan  atau dengan kata lain, dia  protes terhadap ketetapan Allah Ta’ala terhadap dirinya. Ujung-ujungnya adalah dosa. Sebab manusia wajib menerima apapun yang telah Allah takdirkan baginya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Ketika didatangi musibah hamba hamba Allah ada yang BERKELUH KESAH.  ADAPUN ORANG YANG BERKELUH-KESAH, maka dia telah melakukan sesuatu yang DIHARAMKAN dan kecewa dengan takdir atau ketentuan Rabb semesta alam yang di tangan-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Dia memiliki kekuasaan, Dia melakukan apa yang Dia kehendaki. (Fatawa Nur ‘alad Darb)

Kedua : Yakin bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar dari setiap kesulitan dan musibah. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Q.S al Insyirah 5-6).

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah BERITA GEMBIRA YANG BESAR. Setiap kali ada kesulitan dan kesusahan selalu disertai kemudahan. Bahkan jika kesulitan itu adalah karena terjebak di lubang biawak niscaya kemudahan akan masuk ke lubang biawak itu dan mengeluarkannya.

Dan  sebagaimana  disebutkan dalam sabda Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam :

وَإِنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْرًا

Dan sesungguhnya kelapangan itu ada bersama kesulitan dan bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Ketiga : Yakin bahwa kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu bersabarlah jika mendapat musibah dan berdoalah agar diberi pahala dengan musibah itu dan mohonlah kepada-Nya agar ganti yang lebih baik.

Dalam satu riwayat disebutkan bagaimana ketegaran Ummu Sulaim dan suaminya Abu Thalhah pada saat anaknya meninggal. Kesabarannya telah mendatangkan nikmat yang besar setelah mendapat musibah itu. Dimana  kemudian Allah Ta’ala  mengganti anak yang meninggal itu dengan anak anak yang shalih. Sufyan berkata, salah seorang Anshar berkata : Aku menyaksikan sembilan anaknya, semuanya telah hafal al Qur-an.

Selain itu, ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam firman-Nya :

وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Dan boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, pada hal itu  baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu pada hal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.610)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar