Selasa, 13 Oktober 2020

ADA SIFAT IRI YANG DIPERBOLEHKAN DALAM ISLAM

 

ADA SIFAT IRI YANG MEMANG DIPERBOLEHKAN 

DALAM ISLAM

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Secara sederhana iri atau bisa bermakna hasad  diartikan sebagai SIKAP TIDAK ATAU KURANG SENANG MELIHAT KELEBIHAN ORANG LAIN. Hakikatnya SIFAT IRI sangat tak baik untuk dipelihara oleh orang orang beriman. Apalagi kalau iri kepada orang orang yang menikmati perbuatan maksiat dan menikmati harta secara berlebihan.

Tentang iri atau hasad kepada orang yang diberi kelebihan harta  sangat tidak baik karena tentang harta atau rizki, sungguh Allah Ta’ala telah membaginya sesuai kehendak dan hikmah-Nya. Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam firman-Nya :

أَوَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki) ?. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beiman. (Q.S az Zumar 52).

Al Imam Sufyan ats Tsauri memberi nasehat : Wahai saudaraku, janganlah iri kepada ahli maksiat dengan kemaksiatan mereka, dan jangan pula iri kepada mereka dengan gelimangan nikmat yang ada pada mereka.

Karena di hadapan mereka ada satu hari yang kaki-kaki mereka akan terpleset, jasad-jasad mereka akan gemetar, rona wajah mereka akan berubah (pucat), waktu berdiri (menanti hisab) akan panjang, proses hisab amalan mereka akan sangat keras, dan hati-hati mereka di hari itu akan beterbangan hingga sampai ke kerongkongan-kerongkongan mereka !. Maka, bagaimana besarnya penyesalan mereka (ketika itu), atas maksiat-maksiat yang telah mereka lakukan dahulu. (Hilyatul Aulia).

Oleh karena itu sungguh merugi orang orang yang iri hati atau hasad kepada orang orang yang bergelimang maksiat dan bergelimang harta.  

Namun demikian Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang ada IRI HATI ATAU HASAD YANG DIPERBOLEHKAN DAN TERPUJI. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ، فَقَالَ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الحَقِّ، فَقَالَ رَجُلٌ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ

Tidak ada (sifat) iri (yang terpuji) kecuali pada dua orang : Seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang al Qur-an kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah seorang tetangganya mendengarkan (bacaan al Qur-an) nya dan berkata : Duhai kiranya aku diberi (pemahaman al-Qur-an) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan  (membaca al-Qur-an) seperti yang diamalkan si Fulan.  

Dan seorang yang dilimpahkan oleh Allah baginya harta  kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang benar, lalu ada orang lain yang berkata : Duhai kiranya aku diberi (kelebihan harta) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan (bersedekah di jalan Allah) seperti yang diamalkan si Fulan. (H.R Imam Bukhari).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.099)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar