Selasa, 09 Maret 2021

UJIAN BERUPA MUSIBAH ADALAH BALASAN PRILAKU MANUSIA

 

UJIAN BERUPA MUSIBAH ADALAH BALASAN PRILAKU MANUSIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pada waktunya, Allah turunkan ujian berupa musibah kepada hamba hamba-Nya. Ujian itu ada yang berat dan ada yang ringan. Bisa menimpa diri seorang hamba, keluarganya, hartanya dan yang lainnya.

Sungguh, Allah Ta’ala MENJELASKAN BAHWA UJIAN BERUPA MUSIBAH ADALAH SEBAGAI BALASAN ATAS PRILAKU BURUK YANG DILAKUKAN MANUSIA dan agar manusia itu kembali ke jalan yang benar, yaitu sebagaimana firman-Nya :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di daratan dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka MERASAKAN SEBAGIAN  DARI (akibat) perbuatan mereka agar  kembali (ke jalan yang benar). Q.S ar Ruum 41.

Imam Ibnu Katsir berkata : Yakni (Allah) menguji mereka dengan kekurangan harta, jiwa dan buah buahan sebagai suatu ujian dari-Nya dan balasan atas prilaku mereka. “Agar mereka kembali” dari berbagai prilaku kemaksiatan, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik baik dan (bencana) yang buruk buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran). Q.S al Anfal 168. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

Tentang  surat ar Ruum ayat 41 ini, Syaikh as Sa’di berkata : “Kerusakan di darat dan di laut”, Yaitu rusaknya kehidupan mereka, berkurang dan terjadinya berbagai wabah penyakit padanya, dan juga pada diri mereka. Itu semua disebabkan apa yang telah dilakukan  tangan mereka berupa pekerjaan yang rusak dan merusak.

“Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka”. Maksudnya, agar mereka tahu bahwasanya Allah memberikan balasan atas perbuatan. Jadi Allah Ta’ala menyegerakan contoh (terlebih dahulu) dari balasan perbuatan mereka di dunia “agar mereka kembali” dari perbuatan mereka yang telah menimbulkan kerusakan bagi mereka sendiri, sehingga keadaan mereka menjadi baik dan urusan mereka menjadi benar.

Maka Mahasuci Allah yang telah memberikan nikmat dengan cobaan-Nya dan memberikan karunia dengan hukuman-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)      

Namun demikian ketahuilah bahwa   ujian berupa musibah yang menimpa ORANG ORANG BERIMAN AKAN MENGHAPUS DOSA DOSANYA. Begitulah kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba hamba-Nya.  Dalam satu hadits dari Abu Sa’id al Khudri dan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit, rasa letih, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Kemudian dalam hadits dari Ibnu Mas’ud dijelaskan pula bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِبُهُ أَذًا مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ لَهُ سَيِّأَ تِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَجَرَةُ وَرَقَهَا

Tidaklah seorang Muslim yang menderita kesusahan, sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya. (H.R Imam Bukhari).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. WallahuA’lam. (2.257)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar