Kamis, 11 Maret 2021

PERBANYAK IBADAH DIMALAM DAN SIANG RAMADHAN

 

PERBANYAK IBADAH DI MALAM DAN SIANG RAMADHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dengan kasih sayang-Nya, Allah Ta’ala, setiap tahun, mendatangkan bagi hamba hamba-Nya satu bulan yang penuh berkah. Bulan itu adalah Ramadhan yang memiliki kebaikan dan keutamaan yang sangat banyak terutama untuk beribadah.

Siang hari Ramadhan  kita hidupkan dengan ibadah shaum yang dengannya dihapus dosa dosa orang yang mengamalkannya sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni  dosanya yang telah lalu.  (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Dan juga MENGHIDUPKAN MALAM RAMADHAN  memiliki keutamaan dan mendatangkan kebaikan yang banyak bagi yang mengamalkannya. Diantaranya adalah :

Pertama : Menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat taraweh.

Seseorang yang menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat taraweh maka diampuni dosanya yang telah lalu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Salllahu ‘alaihi Wasallam, beliau bersabda : Jika seseorang melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kedua : Shalat taraweh bersama imam sampai selesai bernilai seperti shalat semalam penuh.

Sungguh, hampir tak ada diantara kita yang mampu meelakukan shalat semalam penuh. Apalagi berturut turut selama sebulan. Nah, ketika kita MENGHIDUPKAN MALAM RAMADHAN dengan shalat bersama imam sampai selesai maka mendapat nilai seperti shalat semalam penuh.   Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Barang siapa shalat malam bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) shalat satu malam (penuh). H.R Imam Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi dan yang selainnya, disahihkan oleh Syaikh al Albani)

Ketiga : Mencari lailatul qadr.

Sungguh di bulan Ramadhan ada kesempatan untuk mendapat ibadah satu malam bernilai ibadah seribu bulan. Dan ini tidak ada pada bulan lain kecuali pada Ramadhan saja. Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Q.S al Qadr 2-3).

Ketahuilah umur kita, umat Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam pendek dibanding umat terdahulu. Umat terdahulu umurnya lebih panjang bahkan ada yang ratusan tahun sehingga mereka memiliki waktu yang panjang untuk beribadah.

Meskipun umat Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam umurnya lebih pendek yaitu antara 60 sampai 70 tahun dan sedikit yang lebih dari itu tapi mereka juga bisa beribadah lebih banyak diantaranya adalah dengan mencari dan mendapatkan lailatul qadr yang lebih baik dari seribu bulan.

Keempat : memperbanyak mebaca al Qur an, terutamanya di malam hari dan juga di siang hari.

Ramadhan adalah bulan al Qur an yaitu diturunkannya al Qur an. Allah Ta’ala berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al Qur an. Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu  dan pembeda (antara yang benar dengan yang bathil). Q.S al Baqarah 185.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al Qur an) pada malam qadar. (Q.S al Qadr 1)

Oleh karena itu Ramadhan juga disebut bulan al Qur an. Jadi,  orang orang beriman haruslah LEBIH meningkatkan semangatnya untuk membaca dan mempelajari al Qur an di bulan Ramadhan.

Ketahuilah  bahwa pada setiap malam Ramadhan, Rasulullah dan Malaikat Jibril ber-mudarasah al Qur an. Rasulullah membaca al Qur an dan disimak oleh Jiibril kemudian bergantian Jibril membaca dan Rasulullah yang menyimak. Ini dijelaskan dalam hadits berikut :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Dari Ibnu Abbas, dia  berkata, Rasulullah  adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril  menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus. (H.R Imam Bukhari).

Imam Ibnu Rajab al Hambali berkata : Hadits ini menunjukkan disunnahkannya mempelajari al Qur an di bulan Ramadhan dan (dan bisa pula) berkumpul dengan sesama untuk hal tersebut. Juga mengecek bacaan dan hafalan kepada orang yang lebih hafal. Didalamnya juga disunnahkan MEMPERBANYAK MEMBACA AL QUR AN di bulan Ramadhan. (Lathaif al Ma’arif).

Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang orang yang membaca al Qur an, dimana pahala suatu amal akan dilipatgandakan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at Tirmidzi).

Kalau melihat zhahir hadits ini maka orang yang tak tahu arti ayat yang dibacanya dari al Qur an tetap mendapat pahala. Namun demikian tentu lebih baik jika membaca paham artinya yaitu dengan memperlajari terjemahannya dan tafsirnya.

Ketahuilah bahwa orang  yang masih terbata bata membaca al Qur an akan bersama dengan malaikat yang mulia dan memperoleh dua pahala. Rasulullah bersabda :

الْمَاهِرُ بِالْقُرآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

Orang yang membaca al Qur an dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat dan yang membaca al Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia mendapat dua pahala (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Ingatlah saudaraku, kita mendapat Ramadhan tahun ini tetapi belum tentu mendapatkannya di tahun tahun mendatang.

Oleh karena itu, SANGATLAH MERUGI sebagian orang YANG TERKADANG menghabiskan waktunya di malam Ramadhan untuk hal hal yang tak  bermanfaat untuk akhiratnya. Ada sebagian orang yang bergadang di depan televisi, bergadang bersama smartphone.

Ada pula katanya mencari hiburan (?) dengan lagu lagu dan musik. Bahkan ada pula yang berkumpul dengan teman temannya sambil mengobrol ke utara ke selatan dan tak jarang pula jatuh kepada perbuatan ghibah dan semacamnya.

Pada hal Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa setiap malam di bulan Ramadhan ada orang orang yang dimerdekakan Allah Ta’ala dari api neraka yaitu sebagaimana sabda beliau :

وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari neraka. Demikian itu pada setiap malam. (H.R at Tirmidzi)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.260)




 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar