Minggu, 26 Desember 2021

SALAH SATU KEWAJIBAN HAMBA ALLAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT

 

SALAH SATU KEWAJIBAN HAMBA ALLAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Malaikat adalah makhluk yang bersifat ghaib, diciptakan dari nur (cahaya), yang selalu taat kepada Allah Ta’ala, tidak pernah ingkar kepada-Nya dan tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak mempunyai keinginan apa pun yang bersifat fisik dan juga kebutuhan kebutuhan yang bersifat materil. Mereka menghabiskan waktunya siang dan malam untuk mengabdi kepada Allah Ta’ala. (Ensklopedi Islam 3/135)   

Malaikat itu makhluk ghaib, dimana kita wajib mengimaninya meskipun kita belum pernah melihatnya. Ada satu kaidah dalam ilmu ushul fiqih : Ketidak tahuan kita terhadap sesuatu bukan berarti sesuatu itu tidak ada.

Sungguh, salah satu sikap orang bertakwa adalah percaya kepada yang ghaib, sebagaimana firman-Nya :

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

(Orang yang bertakwa yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S al Baqarah 3)

Beriman dan meyakini keberadaan Malaikat adalah wajib karena ini adalah RUKUN IMAN KEDUA. Dan iman kepada Malaikat dalam banyak hal, diantaranya  :

Pertama : Wajib mengimani ADANYA Malaikat karena iman kepada Malaikat  adalah salah satu dari rukun iman yang enam yang disebut dalam hadits riwayat Imam Muslim, dari Umar yang disebut sebagai hadits Jibril.

Kedua : Wajib mengimani bahwa jumlah Malaikat itu SANGATLAH BANYAK. Dan tidak ada makhluk yang mengetahui jumlah Malaikat kecuali Allah Ta’ala, yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ

Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS. Al-Mudatsir 31).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan betapa banyaknya jumlah malaikat yaitu sebagaimana sabda beliau :,

إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan sering menangis… (H.R Imam Ahmad, at Tirmdzi dan Abdurrazaq. Hadis ini dinilai hasan lighairihi oleh Syuaib al Arnauth)

Ketiga : Wajib mengimani bahwa Malaikat adalah makhluk yang taat dan selalu bertasbih. Allah Ta’ala berfirman :

Sesungguhnya Malaikat Malaikat yang ada di sisi Rabb-mu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka mensucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud. (Q.S al A’raf 206)

Keempat : Wajib mengimani bahwa Malaikat itu adalah Rasul yaitu utusan Allah dengan tugas tugas tertentu, diantaranya adalah : 

(1) Malaikat yang ditugaskan menyampaikan atau membawa  wahyu Allah kepada para rasul-Nya. (2) Mikail, ditugaskan mengurus hujan dan tumbuhan bumi. (3) Israfil, ditugaskan meniup sangkala. (4) Malaikat yang mencatat setiap perbuatan manusia. (5) Malaikat yang berkeliling di bumi mencari majlis dzikir atau majlis ilmu. (6) Malaikat yang bertugas menanya mayyit di dalam kubur.

(7) Ada pula yang bertugas menyambut orang orang beriman di Hari Kiamat. (8) Ada pula yang bertugas  memberi salam menyambut penduduk surga dengan mengucapkan : “Salamun ‘alaikum bima shabartum”.  Selamat atasmu karena kesabaranmu. (Q.S ar Ra’du 24).

(9) Ada Malaikat yang ditugasi mencabut nyawa. Ketahuilah bahwa kita wajib beriman kepada nama nama Malaikat dan tugasnya adalah SEBATAS NAMA DAN TUGAS MALAIKAT YANG KITA KETAHUI DAN DIJELASKAN DALAM AL QUR AN DAN AS SUNNAH.

Sungguh masyhur di sebagian kaum muslimin bahwa malaikat pencabut nyawa itu bernama IZRAIL. Tetapi dalam al Qur an ataupun dalam hadits hadits shahih tak ada disebut nama Malaikat Izrail. Dalam al Qur an ada disebutkan tentang  malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa  manusia yaitu sebagaimana firman-Nya :

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ      

Katakanlah : MALAIKAT MAUT yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu. Kemudian kepada Rabb-mu kamu akan dikembalikan. (Q.S as Sajdah 11).

Selain itu, hamba hamba Allah juga wajib mengimani tentang sifat fisik dan sifat ketaatan Malaikat terhadap perintah Allah Ta’ala.

(1) Sifat fisik. Malaikat itu punya bentuk dan bersayap, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Segala puji bagi Allah yang menjadikan Malaikat sebagai utusan utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q.S Fathir 1)

Malaikat itu memiliki fisik yang besar dan kuat. Disebutkan bahwa ada delapan Malaikat yang bertugas mengangkat ‘Arsy Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa ‘Arsy adalah ciptaan Allah yang paling besar.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menggambarkan betapa besarnya Malaikat, sebagaimana sabda beliau :

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُذِنَ لِى أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلاَئِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ

Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul ‘Arsy, yaitu antara  telinga dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan. (H.R Abu Dawud, al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

 (2) Sifat taat. Malaikat sangat taat kepada perintah Allah Ta’ala. Tidak pernah bermaksiat dan dan selalu bertasbih memuji Allah Ta’ala. Dalam al Qur an banyak sekali disebutkan sifat sifat yang baik  dari para Malaikat, diantaranya :

سُبْحَانَهُ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ

لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ

Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka (para Malaikat itu)  tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah perintah-Nya. (Q.S al Anbiya’ 26-27).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.496)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar