Rabu, 22 Desember 2021

MEMAAFKAN ADALAH SIKAP MULIA DAN MENAMBAH KEMULIAAN

 

MEMAAFKAN ADALAH SIKAP MULIA DAN MENAMBAH KEMULIAAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Imam Ibnu Qudamah berkata : Makna memaafkan adalah engkau mempunyai hak untuk membalas terhadap orang lain yang menzhalimi dirimu tetapi engkau melepaskan (hakmu itu), tidak menuntut qishash atau membalas ataupun menuntut denda kepadamya (Minhajul Qashidin).

Orang orang bijak berkata tentang IMPLEMENTASI DARI MEMAAFKAN : Memaafkan adalah engkau senantiasa, terus menerus mengosongkan hatimu dari semua kesalahan orang lain kepadamu. Ini sebenarnya mudah dilakukan jika engkau menyadari  dan juga sangat mengharapkan maaf dan ridha dari orang lain.

Ketika dizhalimi   memang sangatlah berat bagi seseorang untuk memaafkan. Keinginannya adalah membalas. Tetapi ingatlah bahwa suka memaafkan itu adalah satu  sikap yang mulia dari seorang hamba dan Allah Ta’ala akan menambah kemuliaannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sunguh itu termasuk perbuatan yang mulia. (Q.S. asy Syura 43).

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :  
ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Ada tiga golongan yang berani bersumpah untuknya, tidaklah berkurang harta karena shadaqah, dan TIDAKLAH MENAMBAH BAGI SEORANG PEMAAF KECUALI KEMULIAAN dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (rendah hati) melainkan akan diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu Wata’ala.. (H.R at Tirmidzi).

Bersandar kepada dalil diatas maka pahamlah kita bahwa orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain bukanlah orang yang merendahkan dirinya. Sungguh sebenarnya ketika memaafkan dia telah mengangkat (derajat) dirinya dengan pertolongan Allah Ta’ala.

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah berusaha menjadi pemaaf. Ketahuilah bahwa salah satu puncak keutamaan dari sikap suka memaafkan  adalah memperoleh ampunan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman : 

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak menginginkan Allah mengampunimu dan Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (Q.S an Nur 22).

Ayat ini adalah anjuran untuk memberikan maaf dan berlapang dada. Ketika turun ayat ini, Abu Bakar berkata : Ya, demi Allah aku benar benar senang bila Allah mengampuniku. (Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.494)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar