Kamis, 30 Desember 2021

HAMBA ALLAH MESTI BERIBADAH SAMPAI AJAL DATANG

 

HAMBA ALLAH MESTI BERIBADAH SAMPAI AJAL DATANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk mengabdi, menyembah dan beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Syaikh as Sa’di berkata : Inilah tujuan penciptaan jin dan manusia dan Allah Ta’ala mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah Ta’ala yang mencakup berilmu tentang Allah Ta’ala dan mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa ibadah aau amal shalih yang kita lakukan hakikatnya adalah untuk kemashalatan dan keselamatan diri kita sendiri di dunia dan terutama sekali keselamatan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

Jika kamu berbuat baik (itu berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. (Q.S al Isra’ 7).

Sungguh Allah Ta’ala akan memberi nilai pahala terhadap ibadah atau amal shalih yang dilakukan seorang hamba.  Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا

Sungguh, mereka yang beriman dan beramal shalih, Kami benar benar TIDAK AKAN MENYIA NYIAKAN pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. (Q.S al Kahfi 30).

Ketahuilah bahwa beribadah atau ubudiyah kepada Allah Ta’ala yang kita lakukan haruslah terus menerus, tidak boleh putus, tak boleh berhenti sampai ajal datang. Allah Ta’ala berfirman :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). Q.S al Hijr 99.

Imam Ibnu Katsir mengatakan : Dari ayat ini disimpulkan bahwa ibadah seperti shalat dan ibadah lainnya wajib dilakkan seseorang SELAMA AKALNYA MASIH ADA. Ia (boleh) melakukannya sesuai dengan keadaan yang dia mampu.

Beliau menilai sebagai salah satu bentuk kekufuran, kesesatan dan kebodohan kepada orang yang berpandangan bahwa SESEORANG AKAN BEBAS DARI BEBAN TAKLIF (TIDAK DIKENAI KEWAJIBAN IBADAH0 BILA TELAH SAMPAI DERAJAT MA’RIFAH.

Beliau mengungkapkan fakta bahwa para Nabi dan sahabat sahabatnya adalah orang orang yang paling mengenal Allah Ta’ala dan mengetahui hak hak dan sifat sifat-Nya. (Ternyata) mereka adalah orang yang paling banyak beribadah dan istiqamah untuk melakukan amal kebaikan sampai wafat. (Tafsir Ibnu Katsir).

Tentang ayat ini pula, Syaikh as Sa’di berkata : (“Beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datang kepadamu al Yaqin”. Yaitu SAMPAI AJAL TIBA, maksudnya, kontinyulah engkau untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan segala macam ibadah di setiap waktu. Maka beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa membiasakan beribadah sampai datang al Yaqin (ajal) dari Rabb-nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu bersemangat untuk beribadah sampai ajal atau kematian tiba. Sungguh kita butuh amal shalih sebagai bekal agar selamat menuju negeri akhirat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.501)  

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar