Senin, 27 Desember 2021

FAEDAH DARI BERIMAN KEPADA MALAIKAT

 

FAEDAH DARI BERIMAN KEPADA MALAIKAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu rukun iman yang enam dan wajib diyakini oleh hamba hamba Allah   adalah beriman kepada Malaikat. Sungguh Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah Ta’ala lebih dahulu dari Adam, nenek moyang manusia. Malaikat diciptakan Allah Ta’ala dari cahaya sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

«خُلقت الملائكة من نور، وخُلق الجَانُّ من مَارِجٍ من نار، وخُلق آدم مما وُصِفَ لكم».

Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian. (H.R Imam Muslim)

Ketika kita sungguh sungguh  mengimani adanya Malaikat serta sifat sifatnya yang terpuji maka kita BISA MENGAMBIL BANYAK FAEDAH, diantaranya : 

Pertama : Menambah atau meningkatkan iman kita kepada Allah yang Mahabesar. Kalau makhluk Allah yang bernama Malaikat mampu melaksanakan tugas berat dan sulit yang diperintahkan kepadanya berarti yang memerintahkan dan memberi kemampuan kepada Malaikat tentu PASTI JAUH LEBIH MAMPU.

Kedua : Menambah atau meningkatkan iman kita terhadap luasnya ilmu Allah Ta’ala.  Lihatlah, makhluk Allah yang bernama Malaikat ini mampu mengetahui dan mencatat semua perkataan dan perbuatan kita. Kita bisa membayangkan betapa hebatnya Malaikat yang mencatat perbuatan kita. Malaikat tahu persis berapa langkah setiap orang pada setiap saat menuju masjid padahal, bisa jadi, kita sendiri tak mampu menghitungnya.  Ini menambah iman kita bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ketiga : Ketika kita yakin ada yang mencatat perkataan dan perbuatan kita yaitu malaikat dengan sangat akurat dan akan DISODORKAN KEPADA DI AKHIRAT KELAK maka kita akan berusaha memelihara diri dari perkataan dan perbuatan yang buruk dan tercela.

Keempat : Dalam beribadah kepada Allah kita mengambil faedah dari Malaikat yang sangat kuat bertasbih, selalu teratur  dalam barisan dan tak merasa letih dalam ibadahnya.

(1) Mereka selalu teratur dan bershaf shaf dalam melaksanakan perintah Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ

Dan sesungguhnya kami (Malaikat) selalu teratur dalam barisan (dalam melaksanakan perintah Allah Ta’ala). Q.S as Saffat 165.

(2) Mereka  terus menerus bertasbih kepada Allah Ta’ala, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ

Dan sungguh, kami (Malaikat) benar benar  terus menerus bertasbih (kepada Allah Ta’ala). Q.S as Saffat 166.

(3) Mereka adalah makhluk yang tidak pernah merasa letih dalam beribadah kepada Allah Ta’ala, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala :

يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ   وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ

Dan milik-Nya siapa yang ada di langit dan di bumi. Dan (Malaikat malaikat) yang di sisi-Nya tidakmempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. (Q.S al Anbiya’ 19-20)

Dengan mengetahui sifat ibadah makhluk Allah Ta’ala yang bernama Malaikat ini maka menjadi tahulah kita bahwa ternyata ibadah kita masih sangat sedikit. Jangankan dibandingkan dengan ibadah Malaikat, dibanding dengan ibadah salafush shalih kita sudah ketinggalan jauh. Hal ini membuat membuat kita harus berusaha dan terus bersemangat meningkatkan ibadah kita kepada Allah Ta’ala.

Dan juga dengan ibadah yang  masih sedikit ini akan menjadikan diri kita TAK BISA MERASA LEBIH ATAU MERASA TELAH CUKUP DENGAN IBADAH KITA. Memang orang orang beriman tak boleh merasa cukup dengan ibadahnya karena ini urusan akhirat. Orang beriman itu HANYA MERASA CUKUP DALAM URUSAN DUNIA, DALAM HAL HARTA DAN RIZKI DUNIA. Dalam urusan akhirat tak pernah merasa cukup. Ingatlah bahwa qana’ah atau merasa cukup  itu hanya untuk urusan dunia, bukan untuk urusan akhirat.

Oleh karena itu tak baik jika kita merasa bangga dengan amal yang telah kita lakukan. Jika datang rasa bangga bisa jatuh kepada SIFAT UJUB. Prof. Dr. Abdurrazaq bin Muhsin al Badr memberi nasehat agar jangan sampai  ujub dalam ibadah, karena kata beliau :

(1) Ketahuilah, sadarilah bahwa kita bisa beribadah semata mata karena karunia yang besar dari Allah Ta’ala.

(2) Ketahuilah, sadarilah bahwa sebenar benarnya ibadah kita masih sangat sedikit.

(3) Ketahuilah, sadarilah bahwa dosa kita sangat banyak sehingga seharusnya kita banyak bertaubat memohon ampun, bukan malah ujub atau bangga diri. (Dinukil dari ceramah beliau di Radio Roja’ 13 Juni 2011).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.497)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar