Senin, 07 Juni 2021

WAFAT KETIKA BERIBADAH SALAH SATU TANDA HUSNUL KHATIMAH

WAFAT KETIKA BERIBADAH SATU TANDA HUSNUL KHATIMAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Khusnul khatimah atau akhir hidup yang baik adalah suatu kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah Azza wa Jalla sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala perbuatan buruk  yang mendatangkan murka-Nya, lalu bersemangat melakukan ketaatan dan kemudian usianya ditutup dengan kebaikan.

Satu  hadits dari Anas bin Malik   menunjukkan tentang menutup usia dengan kebaikan atau  khusnul khatimah pada seorang hamba, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ

Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya : Bagaimana membuatnya beramal ?. Beliau menjawab : Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba WAFAT DALAM KEADAAN BERIBADAH KEPADA ALLAH TA’ALA BERARTI DIA MENDAPAT AKHIR HIDUP YANG BAIK atau husnul khatimah maka Allah Ta’ala menyediakan surga baginya.

Dalam satu hadits dari Huzaifah bin Yaman, bahwa Rasulullah Salallhu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَنْ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha illa Allah, dia mengucapkannya karena mengharap wajah Allah lalu dia berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari karena mengharap wajah Allah lalu dia berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia pasti masuk surga.

Dan barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah karena mengharap wajah Allah lalu berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia pasti masuk surga. (H.R Imam Ahmad).

Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah terus berusaha dan bersemangat untuk melakukan berbagai ibadah pada setiap saat jika mengharap diwafatkan Allah Ta’ala dalam keadaan beribadah. Dan tentunya semua bisa terjadi dengan kehendak dan ketetapan Allah Ta’ala.

Bisa jadi, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan ditambah dengan puasa sunnah maka lebih besar kemungkinannya wafat dalam keadaan beribadah puasa. Orang yang shalat wajib ditambah dengan shalat shalat sunnah maka lebih besar kemungkinannya wafat dalam keadaan beribadah shalat.

Orang yang senantiasa menyediakan banyak waktunya untuk memberi nasehat baik secara lisan maupun tertulis untuk kebaikan kaum muslimin maka lebih besar kemungkinannya wafat dalam keadaan beribadah yaitu sedang berdakwah. Orang yang senantiasa menyediakan waktunya untuk hadir di majlis ilmu maka lebih besar kemungkinannya wafat dalam keadaan beribadah yaitu sedang belajar ilmu. Orang yang senantiasa brdzikir maka lebih besar kemungkinannya wafat dalam keadaan beribadah yaitu berdzikir.    

Selain itu SANGATLAH DIANJURKAN UNTUK BANYAK BERDOA  agar diwafatkan dalam husnul khatimah. Doa ini sangat baik untuk kita amalkan karena   Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam yang mengajarkan :

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ

Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu. (H.R ath Thabrani).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.319)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar