Selasa, 29 Juni 2021

BAGI ORANG BERIMAN MUSIK BUKAN OBAT

 

BAGI ORANG BERIMAN MUSIK BUKAN OBAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada tulisan yang terkadang kita baca di media sosial atau kita ketahui dari media elektronik bahwa MUSIK BISA MENJADI OBAT UNTUK KETENANGAN HATI. Terkadang dijelaskan pula bahwa ini adalah hasil penelitian dari  sebagian pakar.

Bahkan di salah satu rumah sakit yang cukup besar di Jakarta, penyusun tulisan ini, beberapa tahun yang lalu, pernah menyaksikan sendiri running text CCTV-nya menampilkan   tayangan berupa tulisan bahwa musik memberi pengaruh positif : (1) Meningkatkan daya kerja otak. (2) Mengurangi stres. (3) Membantu untuk fokus dalam suatu masalah.  (4) Membuat mental stabil.

Pesan running text seolah olah menggambarkan bahwa musik bisa dijadikan obat antara lain untuk mengurangi stress dan membuat mental stabil.

 

Kita mengetahui bahwa ada sebagian orang  yang ketika hatinya gundah gulana, mengalami stres lalu mencari hiburan ditempat tempat yang ada musiknya ataupun menyalakan vcd atau video musik dan lagu di rumahnya.

 

SUNGGUH BAGI ORANG BERIMAN musik dan lagu bukan obat, baik untuk penyakit fisik ataupun untuk penyakit hati seperti perasaan yang gundah gulana, dada terasa sempit dan yang semacamnya. Ketika didatangi keadaan hati yang kurang menyenangkan maka orang orang beriman pertama sekali akan banyak berdzikir yaitu mengingat Allah Ta’ala, yaitu sebagaimana firman-Nya : 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka mnjadi tenteram dengan mengingat (berdzikir) Allah. Ingatlah HANYA DENGAN mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28)

Dan satu hal YANG SANGAT PENTING bahwa orang orang beriman mengobati  penyakit baik fisik maupun penyakit hati paling utama dengan al Qur an. Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam firman-Nya : 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan al Qur an (sesuatu) YANG MENJADI PENAWAR dan rahmat bagi orang orang beriman. Sedangkan bagi orang yang zhalim (al Qur an itu) hanya akan menambah kerugian. (Q.S al Isra’ 82) 

Syaikh as Sa’di berkata : Al Qur an itu mengandung penyembuh dan rahmat. Akan tetapi kandungannya (sebagai penyembuh dan rahmat) itu BUKAN UNTUK SETIAP ORANG. Itu hanya diperuntukkan bagi ORANG ORANG BERIMAN dan membenarkan ayat ayat-Nya lagi mengetahuinya.

Penyembuhan itu bersifat umum untuk menyembuhkan HATI dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak dan penyimpangan yang buruk serta niat yang busuk. SELAIN ITU JUGA UNTUK MENYEMBUHKAN TUBUH DARI RASA SAKIT DAN GANGGUAN GANGGUANNYA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 Dan juga firman Allah Ta’ala :

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ ۖ

Katakanlah : Al Qur an adalah petunjuk DAN PENYEMBUH bagi orang orang yang beriman. (Q.S Fusilat 44).

Syaikh Muhammad al Amin asy Syinqithi rahimahullahu tentang al Qur an sebagai obat penyakit fisik dan penyakit hati, menafsirkan : Ini adalah penawar atau kesembuhan yang mencakup penawar hati dari penyakit-penyakitnya seperti ragu-ragu, kemunafikan dan lainnya. 

Dan juga mencakup penawar bagi penyakit badan jika diruqyah pada badan sebagaimana ditunjukkan pada kisah seorang laki-laki yang tersengat kalajengking kemudian diruqyah oleh sahabat dengan membacakan surat al Fatihah. Kisah ini adalah shahih dan masyhur.  (Adwa’ul Bayan).

Lalu bagaimana dengan musik. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam  sabda beliau :   

   لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. (H.R Imam Bukhari, mu’allaq).

Sahabat Rasulullah Sallahu ‘alaihi Wasallam, Abdullah bin Mas’ud berkata : Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan di dalam hati, sebagaimana air menumbuhkan (menyuburkan) tanaman. ( Atsar, riwayat Ibnu Abid Dun-ya dan al Bahaqi) 

Imam Abu Hanifah,  imam madzhab, membenci nyanyian dan beliau mengatakan bahwa mendengarkan nyanyian adalah perbuatan dosa. (Lihat Kitab Talbis Iblis).

 

Syaikh bin Baz berkata : Adapun berobat dengan musik dan alat musik lainnya, maka akan menambahkan kebatilan dan penyakit bagi si sakit. Akan berat bagi mereka untuk mendengarkan Al-Quran, As-Sunnah dan nasehat yang berguna.  (Majmu’ Fatawa Syaikh bin Baz)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.334)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar