Selasa, 13 Juni 2017

KETIKA DATANG BERITA YANG MENAKUTKAN



KETIKA DATANG BERITA YANG MENAKUTKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Belakangan ini amatlah sering kita mendengar atau membaca berita yang mungkin menakutkan atau untuk menakut nakuti kaum muslimin. Diantaranya dikatakan bahwa ekonomi kita akan dikuasai seluruhnya oleh asing dan aseng. Komunis mulai bangkit dan dalam waktu yang tidak terlalu akan menguasai negeri ini. Para ulama akan dikriminalisasi habis habisan dan yang lainnya. 

Ini adalah berita buruk bahkan bisa jadi membuat cemas  sebagian kaum muslimin. Berita ini meskipun belum tentu benar tapi memang harus kita waspadai.

Agar tidak merugikan kaum muslimin maka kita bisa melakukan sesuatu sehingga bisa membendungnya.  Diantaranya dan paling utama adalah kita perkuat iman, berserah diri kepada Allah dan selalu bermohon kebaikan kepada-Nya. Orang beriman tak pantas takut kepada musuh musuh Islam. Orang beriman memiliki Allah Yang Maha Perkasa yang dimohon pertolongan dan perlindungan-Nya.

Oleh karena itu jika datang berita menakutkan maka : (1)  Orang beriman akan semakin bertambah keimanannya. (2) Orang beriman tidak mendapat bencana tapi akan mendapat karunia yang besar. (3) Orang beriman tidak takut kepada musuh musuhnya dan hanya takut kepada Allah Ta’ala.

Sungguh Allah Ta’ala telah berfirman : “(Yaitu) orang orang (yang mentaati Allah dan Rasul-Nya) yang kepada mereka ada orang yang mengatakan, sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena itu takutlah kepada mereka. Maka perkataan itu MENAMBAH KEIMANAN MEREKA dan mereka menjawab :  Cukuplah Allah menjadi Penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) besar dari Allah, MEREKA TIDAK MENDAPAT BENCANA apa apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain adalah syaithan yang menakut nakuti (kalian) dengan kawan kawannya. Karena itu JANGANLAH KALIAN TAKUT KEPADA MEREKA TETAPI TAKUTLAH KEPADAKU, jika kalian benar benar orang yang beriman”.  (Q.S Ali Imran 173-175).

Diantara perkara yang sangat dianjurkan bagi orang beriman ketika mendapat kabar yang buruk atau menakutkan, adalah memohon kepada Allah dengan mengucapkan : Hasbunallahu wa ni’mal Wakiil.

Dua diantara Rasul yang mulia,  dua Khalilullah yaitu kekasih Allah yang paling dekat dengan-Nya pernah mengucapkan kalimat ini ketika mendapat kesulitan.

Pertama : Nabi Ibrahim ‘alahis salam. Beliau mengucapkan kalimat ini pada saat akan dilemparkan oleh kaumnya kedalam api yang menyala nyala karena beliau menentang perbuatan mereka melakukan kesyirikan dengan menyembah patung.

Lalu seketika itu juga datang pertolongan Allah Ta’ala. Api yang secara asal adalah panas dan membakar ternyata menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim selamat. Allah Ta’ala berfirman : “Kami (Allah) berfirman : Wahai api !. Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim”. (Q.S al Anbiya’ 69). 

Kedua : Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam. Rasulullah mengucapkan kalimat ini pada saat datang kabar bahwa pasukan musuh telah berkumpul untuk menyerang beliau. 

Tentang hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari,  dari Ibnu Abbas dia berkata : “Cukuplah Allah bagi kami dan Allah adalah sebaik baik Pelindung” Nabi Ibrahim ‘alaihis salam membacanya ketika beliau dilemparkan ke dalam api dan Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam membacanya ketika kaumnya berkata kepada tentang pasukan yang musuh yang akan menyerang kaum muslimin yaitu sebagaimana disebutkan dalam surat  Ali Imran 173 diatas.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Cukuplah Allah sebagai pelindung orang orang yang bertawakal kepada-Nya dan Pelindung orang yang berlindung kepada-Nya. Dialah yang mengamankan rasa takut orang yang takut dan Pengayom orang yang bernaung. Maka barangsiapa menjadikan-Nya sebagai pelindung, meminta tolong kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya serta memurnikan segalanya kepada-Nya, niscaya Allah akan menolongnya, melindungi, memelihara dan menjaganya. Barangsiapa takut dan bertakwa kepada-Nya niscaya Dia mengamankannya dari apa yang ia takutkan dan ia khawatirkan serta Dia akan mendatangkan manfaat yang dibutuhkannya. 

Selain itu orang muslim yang cerdas, ketika menerima berita maka sangatlah diajurkan untuk bersikap tenang dan mencari tahu perkaranya. Rasulullah bersabda : “Perlahan lahan (ketenangan) itu dari Allah sedangkan terburu buru adalah dari syaithan”. (H.R Abu Ya’la, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Tentang hadits ini, Syaikh Shalih al Fauzan berkata : Hendaknya perlahan lahan dalam menanggapi suatu perkara, tidak terburu buru, tidak tergesa gesa menghukumi orang.
Hendaknya tabaiyun sebagaimana firman Allah Ta’ala : Wahai orang orang yang beriman. Jika datang kepadamu seseorang yang fasik  membawa suatu  berita maka periksalah dengan teliti kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”. (Q.S al Hujuraat 6). Lihat al Muntaqa min Fataawaa.

Begitulah sikap seorang yang beriman ketika menerima berita yang menakutkan yang juga  mungkin belum tentu benar. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.056)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar