Selasa, 06 Juni 2017

ALLAH MENDEKAT KEPADA HAMBA YANG MENDEKATI-NYA



ALLAH MENDEKAT KEPADA HAMBA YANG MENDEKATI-NYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala memerintahkan manusia untuk mendekat kepada-Nya. Allah berfirman : “Kalla laa tuthi’hu wasjud waqtarib”. Sekali kali tidak, janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah). Q.S al ‘Alaq 19.

Syaikh Utsaimin berkata : Yang dimaksud dengan sujud disini adalah shalat. Pengungkapan kata sujud digunakan untuk shalat karena sujud adalah salah satu rukun shalat yang tidak sah shalat tersebut kecuali dengan melakukan sujud. Lalu firman-Nya : “serta dekatkanlah”.  Yaitu dekatkan dirimu kepada Allah. Karena orang yang sedang bersujud merupakan kedaan yang paling dekat dengan Allah Ta’ala. (Tafsir Juz ‘Amma). 
   
Allah berfirman : “Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan” (Q.S al Maidah 35).
Lalu  siapakah diantara hamba hamba Allah yang benar benar dekat kepada Allah dan bagaimana pula kedekatan itu terjadi. Diantaranya adalah : 

Pertama :  Beriman dan beramal shalih.
Diantara jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala adalah iman dan amal shalih. Tidaklah hamba hamba Allah jauh dari iman dan amal shalih maka pastilah Dia akan menjauh pula dari mereka. 

Allah berfirman : “Dan bukanlah harta atau anak anak mu yang mendekatkan kamu kepada Kami, melainkan orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih. Mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda atas yang telah mereka kerjakan dan mereka aman sentosa ditempat yang tinggi (dalam surga)”. Q.S Saba’ 37.

Kedua : Berusaha mendekatkan diri.
Sungguh Allah Ta’ala akan mendekat kepada hamba-Nya bahkan lebih dekat ketika  si hamba terus berusaha mendekat kepada-Nya. Rasulullah bersabda : Dari Anas, dari Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam, beliau meriwayatkan dari Rabb-nya, Dia berfirman : “Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika hamba-Ku  mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa. Jika hamba-Ku mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari.(H.R Imam Bukhari no. 7536 dan Imam Muslim no. 2675).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Mendekatnya hamba kepada Allah dan Allah mendekatkan hamba kepada-Nya, ini dinyatakan dalam banyak nash seperti firman Allah : “Orang orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). (Q.S al Isra’ 57).   

Ketiga : Pada saat sujud dalam shalat
Rasulullah bersabda : Aqrabu maa yakuunul ‘abdu min rabbihi wa huwa saajidun. Fa aktsirud du‘aa-a” Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa ketika itu. (H.R Imam Muslim, 482).

Dalam hadits ini disebutkan kata, sedekat dekatnya seorang hamba dengan Rabb-nya. Lalu apa makna sedekat dekatnya atau kedekatan hamba dengan Allah Ta’ala. Syaikh as Sa’di berkata : Ketahuilah bahwa (sifat) kedekatan Allah ada dua macam yakni  :

(1) Kedekatan Allah yang (bersifat) umum (artinya)  kedekatan-Nya dengan semua makhluk-Nya dengan ilmunya. Inilah yang dimaksud dengan firman-Nya : “Wa nahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid” Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Q.S Qaaf 16). 

(2) Kedekatan Allah yang (bersifat) khusus (artinya) kedekatan-Nya dengan para hamba hamba-Nya yang beribadah kepada-Nya (dengan menerima ibadah mereka dan memberikan yang terbaik) dengan hamba yang berdoa kepada-Nya dengan mengabulkan permohonan mereka dan dengan hamba yang mencintai-Nya (dengan memuliakan dan merahmati mereka).

Selanjutnya, ketahuilah bahwa Allah Ta’ala berada sangat dekat dengan hamba hamba-Nya pada sepertiga malam yang akhir. Ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits dari Amr bin Abasah, bahwa dia mendengar Nabi bersabda : “Ar Rabb (Allah Ta’ala) paling dekat kepada seorang hamba di waktu tengah malam yang akhir. Jika engkau bisa menjadi orang yang sedang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka lakukanlah !”. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
 Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.053)  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar