DIBERI UJIAN BERUPA
MUSIBAH TANDA KASIH SAYANG ALLAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, setiap hamba pasti akan diuji dalam bentuk
musibah dalam urusan dunianya, yaitu sesuatu yang terasa tidak menyenangkan.
Diantaranya adalah kehilangan harta,
didatangi penyakit, kehilangan penghasilan,
kehilangan pangkat dan jabatan dan yang lainnya.
Sungguh ujian berupa musibah itu adalah suatu
keniscayaan. AllahTa'ala mengingatkan dalam firman-Nya :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ
وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ
الصَّابِرِينَ
Dan
Kami pasti akan menguji kamu dengan SEDIKIT ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang
yang sabar. (Q.S al Baqarah 155).
Ujian
berupa musibah itu antara lain adalah untuk diketahui seberapa kokoh iman
seseorang. Allah Ta’ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا
آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ
فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Apakah
manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH
BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang
sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti
mengetahui orang orang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).
Ketahuilah bahwa diantara tanda kasih sayang Allah
Ta'ala ketika Dia memberi ujian berupa cobaan adalah :
(1) Ketika kehilangan harta.
Ketika seseorang
kehilangan harta dia harus bersabar dan dianjurkan untuk mengucapkan KALIMAT ISTIRJA' yakni yakni
INNA LILLAAHI WA INNAA ILAHI RAJI’UUN. Lalu memohon agar diberi ganti maka akan
diberi ganti yang lebih baik.Dalam hadis dari Ummu Salamah Radhiyallahu
‘anha, dia mendengar Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا
أَمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} ، اللَّهُمَّ
أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ
اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Apabila
ada seorang muslim yang mengalami musibah, lalu dia mengucapkan kalimat
ISTIRJA' seperti yang Allah perintahkan :
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Yaa
Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu
yang lebih baik darinya. Maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan yang
lebih baik. (H.R Imam Muslim).
(2)
Ketika didatangi penyakit.
Ketika didatangi ujian berupa penyakit
misalnya, maka orang beriman wajib meyakini bahwa sakit yang menimpanya pasti
memiliki hikmah dan pelajaran yang baik baginya. Paling tidak ada lima
perkara yang ditarik Allah ketika seorang diuji dengan
sakit :
(1) Selera makan berkurang bahkan
hilang. (2) Keceriaan dan kegembiraan hilang. (3) Semangat dan tenaga secara
fisik juga hilang. (4) Kemampuan beraktivitas sehari hari juga hilang. (5) DOSA
DOSA JUGA HILANG.
Selanjutnya, ketika Allah Ta'ala menyembuhkannya
maka Allah mengembalikan apa yang telah Dia tarik dari diri seseorang ketika
dia sakit tadi. Selera makan
dikembalikan. Kegembiraan dan keceriaan dikembalikan. Semangat
dan tenaga secara fisik juga dikembalikan. Kemampuan untuk beraktivitas sehari
hari juga dikembalikan lagi. TAPI DOSA TAK DIKEMBALIKAN.
Ketahuilah bahwa ketika seseorang
ditimpa suatu ujian berupa penyakit, kesusahan dan yang lainnya maka Allah
Ta'ala mengampuni dosanya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ
وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :Tidaklah seorang muslim itu ditimpa
musibah baik berupa rasa lelah, RASASAKT, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan
atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan
mengampuni dosa-dosanya. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Selain
itu ketahuilah bahwa semua ujian berupa musibah adalah ketetapan Allah Ta'ala
yang pasti akan terjadi. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ
لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى
اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad). Tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah
pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S
at Taubah 51).
Lalu ketika didatangi ujian berupa
musibah maka sikap yang paling utama dikedepankan oleh orang beriman adalah
BERSABAR. Dan sungguh ketika seseorang bersabar dia akan didatangi PAHALA TANPA BATAS. Allah
Ta'ala berfirman :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10).
Syaikh Muhammad bin Shalih
al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda
tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali
hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak
bisa dihitung dengan bilangan.
Bahkan juga, pahala sabar termasuk
pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan
dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh
ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush
Shalihin)
Wallahu
A'lam. (3.582)