TETAP BELAJAR ILMU MESKIPUN UMUR SUDAH 60 ATAU LEBIH
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Tentang belajar ilmu adalah kewajiban
bagi setiap orang Islam. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan
perkara ini dalam sabda beliau :
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Belajar ilmu wajib
bagi setiap muslim. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah).
Dari zhahir hadits ini kita bisa paham
bahwa tidak ada pembatasan usia dalam belajar selagi dia muslim. Lalu kapan
berhenti belajar. Ada saatnya yaitu ketika orang yang dipercaya berkata : Wahai
akhi, tahukah antum bahwa sekarang orang bodoh lebih
baik daripada orang berilmu. Nah, jika perkataan ini terasa masuk akal
maka itulah saatnya kita berhenti belajar.
Ingatlah bahwa Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam telah mengabarkan kepada kita bahwa belajar ilmu adalah salah
satu JALAN MUDAH menuju surga. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَمَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا
إِلَى الْجَنَّةِ
Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga. (H.R Imam Muslim).
Imam Ibnu Rajab al Hambali menjelaskan
bahwa menempuh jalan untuk menuntut ilmu memiliki dua makna yaitu
:
Pertama :
Menempuh jalan dalam arti sebenarnya yaitu melangkahkan
kaki menuju majelis-majelis ilmu.
Kedua :
Menempuh jalan (cara-cara) yang mengantarkan
seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal dan mengulangi pelajaran,
membaca dan menelaah kitab-kitab. Juga termasuk cara-cara lain yang dapat
menghantarkan seorang hamba memperoleh ilmu syar’i.
(Jami’ul ulum wal Hikam).
Mungkin ada diantara kita yang pernah mendengar ungkapan yang mengatakan : Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Ini bukan hadits, sebagaimana dipersangkakan sebagian orang. Ini hanya ungkapan orang bijak saja. Tetapi makna ungkapan ini cukup baik sebagai pendorong kita untuk terus menerus belajar sampai usia lanjut dan hanya berhenti belajar jika sudah wafat.
Memang ketika seseorang belajar di usia
lanjut mungkin hanya bisa menyerap ilmu yang dipelajari SEDIKIT SAJA karena
fisik dan otak sudah mulai melemah.
Tetapi sangat dianjurkan untuk tetap belajar seberapa pun dapat menyerap ilmu
yang dipelajari.
Syaikh Shalih bin Fauzhan memberi nasehat
tentang menuntut ilmu : Jangan engkau bosan menuntut ilmu agama. Teruslah
belajar ilmu agama walaupun hasil yang engkau dapatkan (mungkin) sedikit.
Dan sesuatu yang sedikit namun disertai
amal yang shaleh maka terdapat berkah
serta kebaikan padanya. Dan istiqamah, terus menerus
menuntut ilmu agama, tidak diragukan lagi bahawasanya hal tersebut adalah
kebaikan. Dan menuntut ilmu agama itu adalah ibadah. Menuntut ilmu agama itu
lebih utama daripada shalat sunnah. (Al Ijabat al Muhimmah).
Sungguh saat ini sarana atau jalan untuk
menuntut ilmu tersedia sangat banyak dan luas. Oleh karena ambillah kesempatan
belajar yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan diri kita sebagai orang yang
telah berusia lanjut.
Wallahu A'lam.
(3.579).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar