Selasa, 11 April 2023

JANGAN KELIRU MEMAHAMI HAKIKAT KEBERUNTUNGAN

 

 

JANGAN KELIRU MEMAHAMI HAKIKAT  KEBERUNTUNGAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Mungkin banyak manusia yang keliru dalam memahami dan memberi nilai tentang makna hakiki keberuntungan.  Bisa jadi karena telah tertipu dengan kehidupan dunia. Sungguh dunia keberuntungan berupa perhiasan dan segala pernak perniknya  adalah semu, fatamorgana dan fana. 

Namun demikian, ternyata sebagian manusia tetap saja  berlomba mengejar harta dunia dengan segala kenikmatan dan kelezatannya. Mereka merasa bahwa dunia ini adalah segalanya sehingga harus diburu dengan segala cara. Jika tidak bisa meraih dunia berarti mereka merasa telah memperoleh kerugian bukan keberuntungan. Benar,  kita harus mengejar keberuntungan di dunia dan tidak ada yang mau rugi.

Hanya saja, seorang muslim tidaklah boleh  salah dalam memahami makna keberuntungan yang hakiki.  Allah Ta'ala telah menjelaskan makna keberuntungan  yaitu sebagaimana firman-Nya : 

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Q.S Ali Imran 185).

Syaikh as Sa’di berkata : Bahwa ayat yang mulia ini mengandung penjelasan tentang zuhud dari dunia karena bersifat sementara dan tidak kekal. Dan bahwa dunia itu adalah perhiasan yang menipu, membuat fitnah dengan keindahannya, menipu dengan kecantikan dan kemolekannya. Kemudian dunia itu akan berpindah dan ditinggalkan menuju negeri yang abadi. Jiwa jiwa manusia akan dipenuhi dengan dengan apa yang telah diperbuatnya di dunia ini berupa kebaikan maupun keburukan. 

Selanjutnya dijelaskan pula oleh beliau bahwa : Maka barang siapa dijauhkan, artinya dikeluarkan, dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh dia telah beruntung,  maksudnya dia telah memperoleh kemenangan yang besar dan selamat dari  siksa yang pedih dan sampai kepada surga yang penuh nikmat. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Jadi bersegeralah mengejar akhirat untuk mendapatkan  keuntungan yang hakiki. Sungguh akhirat itu lebih baik dan kekal. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? (Q.S al An’aam 32).

Allah Ta’ala juga menjelaskan dalam firman-Nya :

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. (Q.S adh Dhuha 4). 

Wallahu A'la. (2.981).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar