Selasa, 15 Februari 2022

WAFAT SAAT BERAMAL SHALIH BISA DAPAT SURGA

 

WAFAT SAAT BERAMAL SHALIH BISA DAPAT SURGA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kita, manusia ini, aslinya adalah berasal dari surga karena nenek moyang kita Adam dan Hawa diciptakan Allah Ta’ala di surga dan pernah bertempat tinggal beberapa lama di surga. Lalu Allah Ta’ala perintahkan untuk turun ke bumi sebagaimana firman-Nya :

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (Q.S al Baqarah 38).

Di dunia, Adam dan Hawa memiliki keturunan yang sangat banyak berbangsa bangsa dan bersuku suku. Hakikatnya, kita manusia, keturunan Adam dan Hawa akan kembali lagi ke negeri asal kita yaitu surga. Sungguh, Allah Ta’ala menyeru, mengajak dan mendorong kita semua untuk (kembali) ke surga. Allah Ta’ala berfirman :

وَ اللّٰہُ یَدۡعُوۡۤا اِلٰی دَارِ السَّلٰمِ ؕ وَ یَہۡدِیۡ مَنۡ یَّشَآءُ اِلٰی صِرَاطٍ مُّسۡتَقِیۡمٍ

Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam). Q.S Yunus 25.

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala mengajak, mendorong dan menganjurkan hamba hamba-Nya secara umum ke Darussalam (Darussalam, bermakna negeri keselamatan yaitu surga, peny.). Dan Dia mengkhususkan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki untuk dipilih dan diangkat-Nya. Ini adalah karunia Allah dan kebaikan-Nya. Dan Allah Ta’ala mengkhususkan rahmat-Nya kepada hamba hamba-Nya yang Dia kehendaki. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa diantara cara atau jalan untuk bisa kembali ke surga adalah mengucapkan Laa Ilaaha illa Allah. Selain itu juga adalah  WAFAT SAAT MELAKUKAN AMAL SHALIH. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda sebagaimana  satu hadits dari Huzaifah bin Yaman :

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَنْ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha illa Allah, dia mengucapkannya karena mengharap wajah Allah lalu dia berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari karena mengharap wajah Allah lalu dia berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia pasti masuk surga.

Dan barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah karena mengharap wajah Allah lalu berakhir hidupnya dalam keadaan seperti itu maka dia pasti masuk surga. (H.R Imam Ahmad).

Sungguh, ketika seseorang melakukan ibadah puasa baik yang fardhu maupun sunnah maka dia berada dalam kondisi beribadah terus menerus selama lebih kurang 14 jam. Nah, jika dia wafat dalam keadaan berpuasa ataupun sedang melakukan amal amal shalih yang lainnya maka dia akan mendapat surga yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad tersebut diatas.

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah memperbanyak waktu untuk melakukan  berbagai ibadah atau  amal shalih yang disyariatkan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.542)

   

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar