Jumat, 04 Februari 2022

HADITS ANJURAN PUASA DI AWAL BULAN RAJAB TIDAK SHAHIH (?)

 

HADITS ANJURAN PUASA DI AWAL BULAN RAJAB TIDAK SHAHIH (?)

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Bulan Rajab memang  termasuk salah satu bulan yang memiliki keutamaan karena termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah 12 bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya ada EMPAT BULAN HARAM. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.  (Q.S at Taubah 36).

Nama nama  empat bulan haram tersebut   dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban. (H.R Imam Bukhari no. 3197 dan Imam Muslim no. 1679).

Al Imam Ibnu Katsir berkata : Ibnu Abbas, ahli tafsir terbaik dalam Islam,  memahami dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :  Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,  bermakna bahwa larangan berbuat zalim berlaku pada keseluruhan bulan, lalu Allah menghususkan empat bulan dan menjadikannya sebagai bulan mulia dan lebih mengagungkan kehormatannya.

Allah menjadikan dosa di dalamnya lebih besar, BEGITU JUGA AMAL SHALIH DENGAN PAHALA LEBIH BESAR. (Tafsir Ibnu Katsir)

Oleh karena itu ketika memasuki bulan yang empat ini maka hamba hamba Allah hendaklah MENINGKATKAN SEMANGAT UNTUK BERIBADAH  pada bulan yang empat ini dan termasuk bulan Rajab yaitu saat tulisan ini disusun. Dengan kata lain, perbanyak amal shalih seperti shalat sunnah, puasa sunnah, bersedekah, membaca al Qur an, menghadiri majlis ilmu dan yang lainnya.

Cuma saja SATU HAL YANG PENTING DIKETAHUI adalah bahwa hamba hamba Allah hendaklah beribadah SESUAI DENGAN YANG DISYARIATKAN. JANGAN MEMBUAT BUAT ATAU MELAKUKAN SUATU IBADAH YANG TAK JELAS DALILNYA.

Nah, ternyata ketika datang bulan Rajab banyak orang orang menulis atau re share di media sosial bahkan menyampaikan di mimbar termasuk ketika berkhutbah, mengajak orang orang dan para jamaah untuk melakukan PUASA SUNNAH 7 HARI DI AWAL BULAN RAJAB.

Mereka berdalil dengan hadits : Bulan Rajab adalah bulan yang agung, Allah akan melipatkan kebaikan pada bulan itu. Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada Rajab, maka seakan akan dia berpuasa selama satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa TUJUH HARI pada bulan Rajab maka akan ditutup tujuh pintu api neraka baginya. (H.R ath Thabrani).

Dalam satu khutbah Jum at pada awal bulan Rajab,  di suatu masjid, khatibnya  membawakan hadits ini. Bahkan dia melengkapi hadits ini dengan mengatakan bahwa Rasulullah Salallahu ’alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa yang berpuasa 8 hari pada bulan Rajab maka akan DIBUKAKAN BAGINYA DELAPAN PINTU SURGA  dan dia boleh masuk dari pintu manaun yang disukainya.  

Tentang hadits yang di riwayatkan oleh ath Thabrani diatas, Syaikh al Albani berkata : Hadis ini adalah MAUDHU’ ATAU PASLU karena ada (perawi) Utsman bin Mathar. Ibnu Hibban juga mengatakan bahwa Utsman bin Mathar meriwayatkan hadits hadits palsu.

Al Imam Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah berkata : Hadis yang menunjukkan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. (Latha’if Al- Ma’arif).

Memang setiap hamba dianjurkan melakukan puasa sunnah di semua bulan selain bulan Ramadhan termasuk berpuasa di bulan Rajab seperti melakukan puasa Senin-Kamis, puasa pertengahan bulan, atau puasa Daud  dan lainnya yang disyariatkan. Namun demikian ketahuilah, anjuran berpuasa di bulan Rajab secara khusus tak ada tuntunannya yang shahih.  

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita semua dalam sabda beliau :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa  beramal yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak. (H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.531)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar