Sabtu, 07 Mei 2022

SEMANGAT BERIBADAH JANGAN MELEMAH SETELAH RAMADHAN

 

SEMANGAT BERIBADAH JANGAN MELEMAH SETELAH RAMADHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap Ramadhan ada rasa gembira muncul di hati kita karena melihat semangat yang hebat dari saudara saudara kita dalam beribadah dan melakukan kebaikan. Hampir semuanya bersegera bahkan seolah olah berlomba untuk melakukan kewajiban puasa sebulan penuh. Masjid masjid penuh dengan jamaah. Bahkan berlimpah sampai ke pekarangan untuk shalat taraweh.

Sangat banyak saudara kita  yang mempelajari dan membaca al Qur an bahkan ada yang mengkhatamkan lebih dari satu kali. Sangat banyak pula yang senantiasa berdzikir dan berdoa di bulan Ramadhan. Dan sangat banyak pula yang mengeluarkan infak serta sadaqah untuk orang orang membutuhkan.

Sungguh, ketika hamba hamba Allah terus menerus melakukan kebaikan yaitu beramal shalih dengan landasan iman, sebagaimana yang disyariatkan maka Allah Ta’ala pasti akan memberikan kehidupan  yang baik di dunia dan di akhirat kelak. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya KEHIDUPAN YANG BAIK. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik di dunia  dan memberikan balasan di akhirat kelak dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah yang SANGAT BERHARAP mendapat kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat kelak maka TERUSLAH MEMPERBANYAK IBADAH meskipun bulan Ramadhan telah berlalu. Setelah Ramadhan berlalu maka hamba hamba Allah jangan sampai jatuh kepada sifat futur yaitu dihinggapi rasa futur atau malas beribadah. Semangat beribadah di bulan Ramadhan semestinya dilanjutkan pada bulan bulan sesudahnya, diantaranya :

(1) Puasa wajib di bulan Ramadhan bisa dilanjutkan dengan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa ayyamul bidh dan yang lainnya.

(2) Shalat taraweh bisa dilanjutkan dengan shalat tahajud.

(3) Mempelajari dan membaca al Qur an bahkan mengkhatamkannya senantiasa bisa diteruskan.

(4) Berdzikir dan berdoa sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap saat, setiap waktu dan setiap keadaan.

(5) Berinfak dan bersedekah sungguh sangat baik dan bermanfaat untuk terus dilakukan dalam keadaan sempit maupun keadaan lapang.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa kewajiban hamba hamba Allah beribadah adalah terus menerus. Jadi bukan bulan Ramadhan saja yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yaqin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Syaikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kita bermohon agar Allah Ta’ala memberikan kehidupan yang baik kepada    kita semua  di dunia dan terutama sekali di akhirat kelak. Wallahu A’lam. (2.627)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar