Minggu, 15 Mei 2022

BERUNTUNG HAMBA ALLAH YANG PANJANG UMURNYA BAIK AMALNYA

 

BERUNTUNG HAMBA ALLAH YANG PANJANG UMURNYA BAIK AMALNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Umur panjang yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada sebagian orang  beriman  merupakan salah satu nikmat yang  besar baginya. Lalu dia manfaatkan untuk menjadi manusia terbaik yaitu panjang umurnya dan baik amalnya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :

 

 عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik ?. Beliau menjawab : Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Dia bertanya lagi, lalu siapakah orang yang terburuk ?. Beliau menjawab : Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya. (H.R Imam  Ahmad, at Tirmidzi; dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa tentang makna amal yang baik, AHSANU ‘AMALA yang disebukan dalam  Surat al Mulk ayat 2 dijelaskan oleh al Imam Fudhail bin Iyadh, beliau berkata :  Ahsanu amala, paling baik amalnya  dalam ayat ini maksudnya adalah paling ikhlas dan paling sesuai dengan syariat. Kemudian ada yang bertanya : Apakah maksud yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan syariat ?

Lalu beliau menjawab : Sesungguhnya amalan apabila ikhlas tetapi tidak sesuai dengan syariat maka tidak diterima. Demikian pula apabila sesuai dengan syariat tetapi tidak ikhlas maka amalan itu tidak diterima, hingga amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan syariat. (Hilyah al Auliya’).

Ada kisah tentang seorang yang wafat satu tahun setelah temannya yang mati syahid tetapi dia bisa lebih dahulu masuk surga meskipun dia tidak mati syahid. Ini bisa terjadi karena dia telah mengisi sisa umurnya dengan banyak ibadah yang baik.

Syaikh Mahmud al Mishri, dalam Kitab Rihlah ilad Darul Akhirah, menukil sebuah kisah  dari Abu Salamah, dari Thalhah bin Ubaidillah : Sesungguhnya dua orang laki laki dari kabilah Bali (suatu kabilah besar yang dinisbatkan kepada Bali bin Amr) menghadap Rasulullah dan menyatakan keislamannya. Satu dari kedua laki laki ini lebih giat dari yang lainnya. Lalu yang lebih giat ini pergi berperang dan mati syahid. Laki laki yang satunya lagi diberi umur setahun lagi dan wafat dalam keadaan wajar di rumahnya.

Thalhah berkata : Saya bermimpi, saya berada di pintu surga, ternyata saya bersama dua orang laki laki yang sudah meninggal ini. Lalu dari surga ada suara memanggil orang yang meninggal lebih akhir dari keduanya. Kemudian datang lagi suara dari dalam surga memanggil orang yang mati syahid. Selanjutnya suara itu datang kepadaku dan terdengar : Kembalilah, karena belum waktunya kamu masuk surga.

Lalu pagi harinya, Thalhah bercerita kepada orang orang dan mereka heran akan hal itu. Kenapa orang yang mati belakangan itu dipanggil lebih dahulu masuk surga sedangkan yang mati syahid dipanggil masuk surga belakangan.

Cerita mimpi Thalhah ini disampaikan kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bertanya kepada orang orang : “Apa yang kalian herankan dari hal itu” Mereka menjawab : Wahai Rasulullah orang ini adalah yang paling giat dari keduanya kemudian mati syahid tapi yang lainnya dipanggil masuk surga lebih dahulu darinya.

Kemudian Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Bukankah dia telah hidup setahun lagi setelahnya “. Mereka menjawab : Benar ya Rasulullah : Beliau bersabda : “Dengan begitu (laki laki yang meninggal belakangan itu) ia mendapati bulan Ramadhan, lalu berpuasa, shalat ini dan shalat itu, sujud sepanjang tahun” ? Mereka menjawab : Benar. Rasulullah bersabda : “Karena itulah jarak di antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi” (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Ibnu Majah).

Oleh karena itu sungguh beruntung hamba hamba Allah yang diberi karunia umur panjang dan digunakan untuk melakukan amal shalih sehingga jadilah dia hamba yang beruntung di dunia dan di akhirat kelak. Wallahu A’lam. (2.632)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar