Jumat, 06 Mei 2022

PELAKU MAKSIAT PASTI DAPAT ADZAB DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

 

PELAKU MAKSIAT PASTI DAPAT ADZAB DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Wahai hamba hamba Allah : Janganlah bermudah mudah melakukan perbuatan maksiat di muka bumi. Semua pasti akan dibalas dengan ADZAB DI DUNIA DAN DI AKHIRAT. Sungguh Allah Ta’ala tak lengah sedikit pun terhadap perbuatan yang dilakukan hamba hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman :  

وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Dan Allah tidak lengah dengan apa yang kamu kerjakan. (Q.S Ali Imran 99).

Allah Ta’ala berfirman :  

وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan bumi dan  kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakal-lah kepada-Nya. Dan Rabb-mu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.  (Q.S Huud 123). 

Ketahuilah bahwa bagaimanapun para pelaku maksiat pasti akan mendapat balasan bukan hanya di alam kubur dan di negeri akhirat tetapi juga di dunia. Perhatikanlah bahwa orang bermaksiat itu di dunia akan mendapati paling tidak  tiga keadaan dalam hidupnya sebagai balasan  kemaksiatan dan kelakuan buruknya.

Pertama : Orang orang yang  bermaksiat TAK MUNGKIN MENDAPAT KETENANGAN HATI dan selalu merasa cemas dan kegelisahan. Lalu apa arti kehidupan  meskipun dikelilingi oleh harta yang banyak dan pangkat serta jabatan tinggi jika selalu dirundung kegelisahan.

Kedua : Orang yang bermaksiat bisa jadi akan mendapat adzab di dunia sebagaimana orang orang terdahulu yang bermaksiat lalu Allah turunkan berbagai musibah berupa adzab buat mereka di dunia seperti Qarun, Fir’aun, kaum Tsamud, kaum Luth dan yang lainnya.

Lihatlah, bagaimana semua orang mengetahui bahwa pada bulan April 2022 terjadi peristiwa buruk dan sangat memalukan dirinya yaitu    menimpa seorang yang bergelar doktor, dipukuli orang orang di depan umum sampai berdarah darah bahkan hampir telanjang karena celananya juga dicopot. 

Kejadian ini bisa disebut sebagai adzab di d unia akibat kelakuan buruk yang dilakukannya melalui ucapan ataupun tulisan di media sosial yang menyakiti umat Islam, diantaranya dia mengatakan : (1) Perintah shalat (5 waktu) tak ada dalam al Qur an. (2) Haji dan Umrah disetop saja karena termasuk pemborosan. (3) LGBT tak diharamkan dalam al Qur an dan banyak lagi yang lain.

Ketiga : Orang yang bermaksiat tetapi secara zhahir kehidupannya kelihatan semakin baik. Inilah yang disebut dengan istidraj yaitu diberi kesenangan sangat sementara menjelang diturunkan adzab yang berat. Allah Ta’ala berfirman :

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka.  Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.S al An’am  44).

Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah bersabda :  “Jika ada orang yang berbuat dosa tetapi mendapat kesenangan dan tidak mendapat adzab dari Allah maka bisa jadi itu adalah istidraj. Kesenangan tersebut hanyalah kesenangan sesaat di dunia yang akan dibalas  dengan adzab oleh Allah baik segera di dunia  atau di akhirat.” (H.R Imam Ahmad dan ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Keempat : Orang yang bermaksiat terhalang atau dilalaikan beribadah. Inilah seburuk buruk balasan baginya. Sungguh salah satu adzab yang   yang SANGAT BESAR MENIMPA  seseorang adalah ketika dia LALAI MELAKUKAN IBADAH  yang fardhu apalagi yang sunnah ?. Na’udzubillahi min dzaalik.

Dalam Kitab ad Daa’ wad Dawa’, Imam Ibnul Qayim menyebutkan lebih dari 50 akibat buruk yang akan menimpa manusia jika melakukan maksiat, diantaranya : 

(1) Maksiat menyebabkan  kehampaan hati dari mengingat Allah Ta’ala. (2) Andaikan perbuatan dosa tidak ada hukumannya kecuali MENGHALANGI KETAATAN  yang seharusnya menempati posisi dosa tersebut, serta memotong jalan menuju ketaatan lainnya, ketiga keempat dan seterusnya maka hal ini sudah cukup. Banyak sekali ketaatan terputus karena dosa. Pada hal satu ketaatan lebih baik daripada dunia beserta isinya. Kitab ad Daa’ wad Dawaa’)

Oleh sebab itu hamba hamba Allah TAKUTLAH KEPADA ADZAB ALLAH.  Hendaklah senantiasa  menjaga diri dari perbuatan maksiat sekecil apapun karena  PASTI AKAN  mendapat balasannya di dunia dan di akhirat dengan balasan yang lebih berat. Allah Ta’ala berfirman :

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ  وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7-8)

Wallahu A’lam. (2.626).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar