Kamis, 30 September 2021

HAMBA HAMBA ALLAH DILARANG MENYEMBUNYIKAN ILMU

 

HAMBA HAMBA ALLAH DILARANG MENEMBUNYIKAN ILMU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu kewajiban hamba hamba Allah adalah belajar ilmu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Belajar ilmu   wajib bagi setiap muslim. (H.R  Imam Ahmad dan Ibnu Majah).

Diantara keutamaan orang berilmu adalah bahwa Allah Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba karena berilmu yaitu sebagaimana firman-Nya  :

 …يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S al Mujadilah 11).

 

Ketika seorang hamba telah diberi hidayah oleh Allah Ta’ala untuk memiliki   ilmu syar’i serta ilmu ilmu yang bermanfaat bagi kaum muslimin baik sedikit ataupun banyak maka tidaklah boleh baginya untuk menyembunyikan ilmunya itu. Dia berkewajiban untuk menyebarkan ilmunya sehingga bermanfaat bagi orang lain karena ilmu yang ada pada dirinya adalah merupakan nikmat dan anugerah Allah Ta’ala kepadanya. 

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala melaknat  orang orang yang  mengetahui sesuatu tentang hukum hukum agama tapi dia sengaja menyembunyikannya, tidak mau mengajarkan dan menjelaskannya kepada orang lain yang membutuhkan. Pada hal jika dia mau mengajarkan maka akan memperoleh nilai yang amat besar disisi Allah Ta’ala.  Allah Ta’ala berfirman :

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَآ أَنزَلْنَا مِنَ ٱلْبَيِّنَٰتِ وَٱلْهُدَىٰ مِنۢ بَعْدِ مَا بَيَّنَّٰهُ لِلنَّاسِ فِى ٱلْكِتَٰبِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ يَلْعَنُهُمُ ٱللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ ٱللَّٰعِنُونَ

إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ وَأَصْلَحُوا۟ وَبَيَّنُوا۟ فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati.

Kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran). Maka terhadap mereka itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S al Baqarah 159-160).

Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan tentang orang orang yang menyembunyikan ilmu apalagi ketika ada yang bertanya. Mereka akan sengsara  di akhirat kelak yaitu sebagaimana sabda beliau :

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ

Dari Abu Hurairah, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu yang dia mengetahuinya, namun dia menyembunyikannya, maka dia akan diberi tali kekang dari neraka pada hari kiamat. (H.R at  Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahîhkan oleh Syaikh al-Albani)

Al-Munawi berkata  : Hadits ini berisi sangsi hukum atas sebuah dosa, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengambil perjanjian dari Ahli Kitab agar mengajarkannya kepada manusia dan jangan menyembunyikannya. Hal itu merupakan anjuran mengajarkan ilmu, sebab menimba ilmu itu tujuannya adalah menyebarkannya dan mengajak manusia kepada kebenaran.

Orang yang menyembunyikan ilmu pada hakikatnya telah membatalkan tujuan ini. Ia amat jauh dari sifat orang yang bijaksana dan mutqin (kokoh ilmunya). Oleh karena itu balasannya adalah diikat atau dikekang. Seperti hewan yang dikendalikan dengan tali kekang, dikekang dari apa yang dikehendakinya. Salah satu karakter seorang yang berilmu adalah mengajak manusia kepada kebenaran dan membimbing mereka kepada jalan yang lurus. (Faidhul Qadiir)

Ketahuilah bahwa menyebarkan ilmu syar’i adalah termasuk dalam saling berwasiat kepada kebenaran yang diperintahkan Allah Ta’ala , agar tidak menjadi orang yang merugi.   Allah Ta’ala berfirman :

 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ   وَٱلْعَصْرِ

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.  (Q.S al ‘Ashr 1-3).

 

Kita bermohon kiranya Allah Ta’ala memberi kita kekuatan untuk selalu belajar ilmu syar’i dan kita bermohon pula agar diberi kemampuan dan kesempatan untuk mengajarkannya.  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Sebaik baik kalian adalah yang belajar al Qur an dan mengajarkannya (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Utsman bin Affan).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.447)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar