Rabu, 22 September 2021

ADA DOSA YANG DIANCAM TIDAK AKAN DIAMPUNI

ADA DOSA YANG DIANCAMAN TAK AKAN DIAMPUNI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh sangatlah banyak macam ragam dosa yang dilakukan manusia di zaman ini. Bahkan dosa dosa itu dilakukan malam dan siang, artinya terus dan sering dilakukan. Tetapi Allah Ta’ala dengan kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya, akan mengampuni dosa bagi hamba hamba-Nya yang bertaubat. Dalam satu hadits qudsi,  Allah Ta’ala berfirman :

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ

Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di malam dan siang hari, dan Aku akan mengampuni seluruh dosa, maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni dosa-dosa kalian. (H.R Imam Muslim).

Tetapi ketahuilah bahwa Allah Ta’ala mengingatkan pula bahwa ada dosa yang DIANCAM ALLAH TA’ALA UNTUK TIDAK DIAMPUNI, diantaranya adalah :

Pertama : Dosa syirik

Perbuatan syirik atau menyekutukan Allah dengan makkluk-Nya adalah sebesar besar dosa. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik jika seseorang wafat dengan membawa dosa syirik.

Allah Ta’ala telah mengingatkan perkara ini dalam beberapa firman-Nya, diantaranya adalah :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya dan Dia mengampuni apa yang selain itu bagi siapa yang Dia dikehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah maka sungguh dia telah berbuat dosa besar. (Q.S an Nisa’ 48).

Syaikh as Sa’di berkata : (Dalam ayat ini) Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan mengampuni seseorang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatupun dari para makhluk. Dan Dia mengampuni dosa dosa selain syirik baik dosa yang kecil maupun yang besar. Yang demikian itu adalah menurut kehendak-Nya dalam mengampuninya. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Katakanlah : Wahai hamba hama-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri !. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa  semuanya. Sungguh Dia-lah Maha Pengampun Maha Penyayang. (Q.S az Zumar 53).

Yaitu (diampuni) bagi ORANG ORANG YANG BERTAUBAT DAN KEMBALI KEPADA-NYA (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kedua : Dosa mujaharah.

Termasuk pula dosa yang diancam untuk tidak diampuni adalah dosa yang dilakukan terangan terangan termasuk membuka aib sendiri. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

 كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا المُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَيَقُولَ: يَا فُلاَنُ، عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

Semua umatku (diharapkan) akan mendapatkan keselamatan (ampunan) kecuali orang yang terang terangan melakukan kejahatan. Dan termasuk bentuk  yang terang terangan ketika seseorang melakukan sesuatu (dosa) pada malam hari,  lalu masuk waktu pagi, pada hal Allah telah menutupi aib dosanya, namun dia justru mengatakan :  Wahai Fulan, semalam aku melakukan(dosa)  ini dan itu.

Sungguh ia telah melalui malamnya dalam keadaan Allah menutupi aibnya, namun ia masuk waktu pagi dengan menyingkap apa yang Allah telah tutupi. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Al Kirmani berkata : Kesimpulannya, hadits ini menunjukkan bahwa setiap orang dari umat ini bisa diampuni dosanya dan tidak disiksa, kecuali pelaku DOSA SECARA TERANG TERANGAN. (Fathul Bari).

Oleh karena itu orang orang beriman SELALU BERUSAHA MENJAUHI DOSA, baik yang besar maupun yang kecil. Baik dosa yang tampak maupun yang tersembunyi apalagi ada ancaman tidak akan diampuni. Jika terlanjur atau tergelincir kepada dosa maka segeralah bertaubat sebelum wafat. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.443).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar