Selasa, 07 September 2021

TAK BAIK MEMELIHARA SIKAP SUKA MENCELA

 

TAK BAIK MEMELIHARA SIKAP SUKA MENCELA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman ini, sikap suka mencela sering kita temukan pada sebagian manusia. Jika ada sesuatu yang diucapkan atau dilakukan seseorang yang kurang berkenan di hatinya langsung dicela. Kekurangan dan kelemahan saudaranya baik urusan dunia atau urusan akhirat dicela. Seolah olah dia yang tak punya cacat, tak punya cela dan tak punya kekurangan.

Allah Ta’ala melarang orang orang yang beriman mengolok olok (mencela, menyebut nyebut aib dan kekurangan orang lain). Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ

Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah satu kaum mengolok olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok olokkan) LEBIH BAIK dari mereka (yang mengolok olok). Q.S al Hujurat 11.

 Syaikh as Sa’di berkata : (Janganlah satu kaum mengolok olok kaum yang lain) Dengan perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan SIKAP MENGHINA sesama saudara Muslim, karena hal itu HARAM DAN TIDAK DIPERBOLEHKAN. (Perbuatan) menghina menunjukkan rasa kagum pihak yang menghina terhadap dirinya sendiri. Bisa saja pihak yang dihina lebih baik dari yang menghina DAN ITULAH YANG LAZIM TERJADI. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam telah mengingatkan bahwa orang beriman itu BUKANLAH ORANG YANG BANYAK MENCELA. Beliau bersabda :

 لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

Seorang Mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang jorok omongannya.  (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad dan yang selainnya).

Dalam satu hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan kita semua untuk tidak mencela kepada siapapun. Beliau bersabda:

لَا تَسُبَّنَّ أَحَدًا قَالَ فَمَا سَبَبْتُ بَعْدَهُ حُرًّا وَلَا عَبْدًا وَلَا بَعِيرًا وَلَا شَاةً

Janganlah engkau mencela seorangpun !. Abu Jurayyi berkata : Maka setelah itu aku tidak pernah mencela seorang yang merdeka, seorang budak, seekor onta, dan seekor kambing. (H.R Abu Dawud).

Ketika melihat saudara kita melakukan suatu kekurangan, kesalahan dan keburukan bisa jadi dalam akhlak, ibadah, muamalah dan yang lainnya maka hendaklah : (1) Doakan agar dia meninggalkan kesalahan ataupun maksiat yang dilakukannya. (2) Kalau mungkin beri nasehat. (3) Bersyukur kepada Allah karena engkau tidak melakukan keburukan seperti yang dilakukannya. JADI JANGAN MENCELANYA.   

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Abu Darda’ pernah melewati seseorang yang telah berbuat keburukan, maka orang orang memakinya, mencelanya. Lalu Abu Darda’ berkata : Apa pendapat kalian sekiranya kalian mendapatinya (jatuh) dalam sumur, bukankah kalian akan membantu mengeluarkannya ?.

Orang orang menjawab : Benar, ya Abu Darda’. Abu Darda’ berkata : Karena itu janganlah kalian memaki saudara kalian. Pujilah Allah Ta’ala  yang telah menyelamatkan kalian (dari keburukan). Kemudian orang orang bertanya kepada Abu Darda’ : Apakah engkau tidak membencinya ?. Abu Darda’ menjawab : Aku hanya MEMBENCI AMAL PERBUATANNYA YANG BURUK. Jika orang ini meninggalkan perbuatan buruknya maka dia adalah saudaraku. (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari jalur Abdurrazzak dalam al Mushannaf).  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.440).

 

 

 

 

 

 

 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar