Rabu, 15 September 2021

TAK BAIK MENCELA MAKANAN YANG TAK DISUKAI

 

TAK BAIK MENCELA MAKANAN YANG TAK DISUKAI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah menciptakan segala sesuatu di bumi sebagaimana firman-Nya :

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا

Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu. (Q.S al Baqarah 29).

Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya, Dia menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini sebagai suatu kebaikan dan kasih sayang-Nya untukmu agar diambil manfaatnya, DINIKMATI dan dijadikan pelajaran. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Diantara yang diciptakan Allah Ta’ala di bumi adalah berupa rizki sebagai  makanan yang sangat dibutuhkan manusia. Jenisnya sangatlah banyak, tak mampu kita menghitungnya. Ada yang berasal dari tumbuh tumbuhan dan dari hewan. Sungguh semuanya adalah nikmat dari  Allah Ta’ala yang wajib disyukuri.

Tersebab perbedaan kebiasaan, perbedaan selera dan keinginan serta keadaan manusia maka ada orang yang sangat suka jenis makanan tertentu. Ada pula yang kurang suka bahkan tidak suka sama sekali.

Ketika seseorang tidak suka makanan tertentu maka dia tak boleh dan tak baik mencela makanan itu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memberi petunjuk tentang hal ini sebagaimana sabda beliau :

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya). H.R Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Yang hendaknya dilakukan oleh seseorang jika dihidangkan makanan adalah menyadari besarnya nikmat Allah Ta’ala kepadanya dengan memudahkannya (mendapatkan makanan) dan juga bersyukur atasnya.

Dan seseorang hendaknya tidak mencela makanan tersebut. Jika dirinya berselera dan senang (suka) terhadap makanan tersebut, hendaklah dimakan. Jika tidak, maka tidak perlu dimakan, dan tidak mengomentari makanan tersebut dengan komentar yang berisi celaan dan hinaan. (Syarh Riyadhus Shalihin).

Selain itu, ada satu hadits dari Ibnu Umar menjelaskan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tidak suka  daging dhabb dan beliau tidak memakannya, tetapi beliau tidak mencelanya.

عن ابن عمَر رضي الله عنهما: قال النبي صلى الله عليه و سلم: الضب لست اكله ولا أحرّمه

Dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhumaa, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Aku tidak memakan dhabb dan aku tidak mengharamkannya. (H.R Imam  Bukhari).

Oleh karena itu  mencela makanan adalah sesuatu yang tidak baik, karena semua itu adalah nikmat Allah untuk hamba hamba-Nya. Ketika seseorang tidak suka makanan tertentu dia boleh tidak memakannya tetapi tidak baik mencelanya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.442).

 

   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar