Rabu, 08 Juni 2022

SUNGGUH HARTA ADALAH NIKMAT DAN JUGA UJIAN

 

SUNGGUH HARTA ADALAH NIKMAT DAN JUGA UJIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah memberi nikmat yang sangat banyak kepada hamba hamba-Nya. Dan Allah Ta’ala mengingatkan bahwa manusia tak akan mampu menghitungnya sebagaimana firman-Nya :

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. DAN JIKA KAMU MENGHITUNG NIKMAT ALLAH, NISCAYA KAMU TIDAK AKAN MAMPU MENGHITUNGNYA. Sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Q.S Ibrahim 34.

Satu diantara nikmat yang diberikan Allah Ta’ala adalah RIZKI BERUPA HARTA. Ada yang diberi secukupnya dan ada pula yang diberi dalam jumlah yang banyak bahkan ada yang diberi sangat banyak dan berlimpah.

Hakikatnya, semua manusia memandang bahwa RIZKI BERUPA HARTA ADALAH NIKMAT. Tetapi penting untuk diketahui bahwa harta adalah juga UJIAN DAN COBAAN. Allah Ta’ala berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan KEBAIKAN SEBAGAI COBAAN dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan (Q (Q.S al Anbiya’ 35).

Ketahuilah bahwa ketika Nabi Sulaiman melihat singgasana ratu Bilqis dipindahkan kehadapannya maka disebutkan dalam firman Allah :

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata : Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip. Maka ketika itu (Sulaiman) melihat singgasana itu diahadapannya dia pun berkata : Ini termasuk karunia Rabb-ku UNTUK MENGUJIKU, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya dan Mahamulia. (Q.S an Naml 40).

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin memberi nasehat : Jika engkau diberi nikmat, janganlah menerimanya hanya sebagai nikmat belaka sehingga engkau (menjadi) terlalu gembira. Memang itu adalah nikmat, tidak syak lagi. Akan tetapi ketahuilah bahwa engkau sedang diuji dengan nikmat tersebut. Apakah engkau bersyukur atau tidak. (Tafsir Juz ‘Amma).

Dan Syaikh Utsaimin juga memberi nasehat : Maka orang yang diberi nikmat harta oleh Allah Ta’ala HENDAKLAH IA MENGGUNAKANNYA DALAM KETAATAN KEPADA ALLAH TA’ALA. Dan agar ia bersyukur kepada Rabb-nya. Menunaikan apa YANG DIWAJIBKAN ATASNYA TERKAIT HARTA TERSEBUT, berupa zakat, (memberi) nafkah yang wajib atasnya dan yang lainnya sebagaimana dituntut oleh dalil dalil syar’i. (Nur alad Darb).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.640).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar