Selasa, 28 Juni 2022

SETIAP HAMBA WAJIB MENTAUHIDKAN ALLAH TA’ALA

 

SETIAP HAMBA WAJIB MENTAUHIDKAN ALLAH TA’ALA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa mentauhidkan atau meng-Esakan Allah adalah tujuan perciptaan manusia, juga tujuan diutusnya para Nabi dan Rasul, termasuk pula tujuan diturunkannya wahyu. Perhatikanlah firman Allah berikut :

Pertama : Dalam surat adz Dzariyat ayat 56. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Kedua : Dalam surat al Anbiya’ ayat 25.

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.

Ketiga : Dalam surat Huud ayat 1-2.

الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ

أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ ۚ إِنَّنِي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ

Alif Laam Raa. (Inilah) Kitab yang ayat ayatna disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti.

Agar kamuTIDAK MENYEMBAH SELAIN ALLAH. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira dari-Nya untukmu.

Jadi mentauhidkan Allah adalah perintah Allah Ta’ala yang  paling penting kepada manusia. Dengan memegang tauhid hamba hamba Allah akan selamat, mendapatkan surga dan dijauhkan dari neraka. Allah Ta’ala berfirman :

 إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang orang zhalim itu.  (Q.S al Maidah 72).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka. Dan barangsiapa yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun (niscaya) masuk surga. (H.R Imam Muslim).

Cuma saja di zaman ini ternyata masih banyak manusia di negeri kita yang berbuat kesyirikan, mempersekutukan Allah Ta’ala dengan makhluk, diantaranya adalah :

(1) Mempercayai adanya penguasa bumi yang terkait dengan tanaman padi yang disebut dewi Sri yang dianggap berjasa menyuburkan tanah sehingga panen berlimpah. Lalu pada waktu waktu tertentu dibuatlah jamuan khusus untuk si dewi sebagai ungkapan terima kasih.

(2) Mepercayai adanya penguasa laut selatan yang mereka sebut dengan  Nyi Roro Kidul atau yang lainnya. Pada waktu waktu tertentu diberi tumbal (biasanya) berupa kepala kerbau yang dilarungkan ke laut. Katanya agar di penguasa ini tidak marah.

(3) Mempercayai tathayur, yaitu menganggap sial sesuatu seperti adanya hari sial, tanggal sial, angka sial bahkan nama yang sial.

Sungguh semua  perbuatan syirik  adalah  DOSA BESAR PALING BESAR. Allah Ta’ala mengingatkan bahwa orang yang melakukan kesyirikan AKAN TERHAPUS AMALNYA DAN TIDAK MENDAPAT AMPUNAN. Allah Ta’ala berfirman : 

وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, PASTI lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (Q.S al An’am 88).

 Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) KARENA MEMPERSEKUTUKAN-NYA (melakukan kesyirikan) dan Dia mengampuni (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. (Q.S an Nisa’ 48)

Oleh karena itu, hamba hamba Allah tetaplah berada pada posisi sungguh sungguh mentauhidkan Allah Ta’ala dan menjauhi kesyirikan sekecil apapun. Wallahu A’lam. (2.648).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar