Rabu, 27 Juni 2018

BAHAYA BESAR JIKA MENINGGALKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR

BAHAYA BESAR JIKA MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala memuji orang beriman sebagai umat terbaik karena mereka menegakkan amar ma’ruf dan melarang kepada yang mungkar.  Allah Ta’ala berfirman :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. 

Lalu bagaimana jika orang orang beriman meninggalkan amar ma’ruf dan tak melarang kepada kemungkaran ?. Sungguh ini akan mendatangkan kerugian, bahaya besar serta adzab bagi mereka. Diantaranya adalah :

Pertama : Tidak dikabulkan doa ataupun permohonan.

Yaitu sebagaimana sabda Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ

Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan doa kalian. (HR Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’)

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar permintaannya tidak dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla . Nah sekiranya permintaan dan doa kita tak dikabulkan Allah Ta’ala lalu kemana lagi kita akan memohon. Sungguh hanya Allah Ta’ala saja yang bisa memenuhi permintaan dan doa orang orang beriman.

Kedua : Mendapat laknat dari Allah Azza wa Jalla .

Perkara ini telah terjadi pada umat sebelum umat ini yaitu Bani Isra’il yaitu sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah Ta’ala :

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dawud dan Isa putera Maryam. Hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampauhi batas. Mereka satu sama lain senantiasa tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat, sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (Q.S al Maidah 78-79).

Allah Ta’ala mengabarkan kepada hamba-hamba Nya yang beriman perihal kemaksiatan yang menyebabkan mereka (orang-orang kafir itu) tertimpa dengan hukuman. Yaitu mereka melakukan kemungkaran dan tidaklah ada seorang pun dari mereka yang mencegah saudaranya dari kemaksiatan yang dilakukan. Maka, para pelaku kemungkaran dan orang yang membiarkannya mendapatkan hukuman yang sama.

Imam Abu Ja’far ath Thabari rahimahullah dalam tafsirnya berkata : Dahulu orang-orang Yahudi dilaknat Allah Ta’ala karena mereka tidak berhenti dari kemungkaran yang mereka perbuat dan sebagian mereka juga tidak melarang sebagian lainnya (dari kemungkaran tersebut). Tafsir ath Thabari.

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata : Ayat di atas (juga) menunjukkan larangan duduk dengan orang-orang yang berbuat kemungkaran dan mengandung perintah untuk meninggalkan dan menjauhi mereka. (Tafsir al Qurthubi)

Sehingga jelaslah dari  ayat di atas bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan hal yang akan mengundang kemurkaan dan kemarahan Allah Ta’ala. Syaikh Salîm al Hilali hafizhahullah mengomentari ayat tersebut dengan ucapan beliau : Ayat ini menerangkan bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah perkara yang mendatangkan kemarahan dan laknat Allah. Nasalullah al ’afiyah. (Bahjatun Nazhirin)

Ketiga : Mendatangkan adzab bagi manusia secara umum.

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :

]وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ[

Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Q.S al Anfal 25)

Imam al Baghawi  menukil perkataan Ibnu Abbas : Allah Ta’ala telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan mereka. Jika tidak, Allah akan meratakan adzab atas mereka. Adzab ini akan menimpa orang zhalim maupun yang tidak zhalim.

Syaikh as Sa’di berkata : Akan tetapi adzab menimpa PELAKU KEZHALIMAN DAN SELAINNYA. Hal itu (terjadi) jika kezhaliman muncul dan tidak dirubah maka adzabnya akan menimpa pelaku (kezhaliman) dan selain mereka. Untuk menghindari fitnah ini adalah dengan melarang kemungkaran dan melawan para pengusung kejahatan dan kerusakan serta tidak memberi mereka peluang untuk berbuat dosa dan kemaksiatan sebisa mungkin. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Imam Ahmad meriwayatkan :

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: “إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَاصِي فِي أُمَّتِي، عَمَّهم اللَّهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ”. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمَا فِيهِمْ أُنَاسٌ صَالِحُونَ؟ قَالَ: “بَلَى”، قَالَتْ: فَكَيْفَ يَصْنَعُ أُولَئِكَ؟ قَالَ: “يُصِيبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسُ، ثُمَّ يَصِيرُونَ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ”

Dari Ummu Salamah  dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda : Bila perbuatan perbuatan maksiat di tengah umatku telah nyata, maka Allah akan menimpakan adzab-Nya kepada mereka secara merata. Ia berkata, lalu aku bertanya, Wahai Rasulullah, bukankah di tengah mereka itu ada orang-orang yang shalih.?’ Beliau menjawab : Benar.
 
Ia berkata lagi, Bagaimana jadinya mereka.? Beliau bersabda : Apa yang menimpa orang-orang menimpa mereka juga, kemudian nasib akhir mereka mendapatkan ampunan dan keridhaan dari Allah.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala  senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita untuk menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang kepada yang mungkar. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.320)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar