Sabtu, 04 Juli 2015

SAHABAT DAN KEUTAMAANNYA



SAHABAT DAN KEUTAMAANNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Para ulama  menjelaskan tentang batasan siapakah orang orang  yang disebut sebagai sahabat. Salah satu batasan atau definisi yang bagus adalah sebagaimana dikatakan al Hafizh Ibnu Hajar Ashqalani  : Sahabat adalah orang yang  bertemu dengan Nabi Salallahu alaihi wasallam, beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan Islam. (al Ishabah fi Tamyiz as Shahabah).

Ada satu kelompok manusia yang suka dan terus menerus  mencela, menghina bahkan mengkafirkan sebagian sahabat. Mungkin karena mereka tidak mengetahui atau pura pura tidak tahu tentang keadaan dan siapa itu para sahabat nabi. Para pencela dan penghina sahabat ini sampai sekarang masih ada. Mungkin mereka lupa apa bandingannya mereka dengan sahabat. Sungguh tidak ada apa apanya. 

Tidak banyak yang kita bisa kita lakukan terhadap manusia model begini kecuali memberikan penjelasan atau hujjah. Selain itu yang lebih penting lagi adalah berdoa kepada Allah agar mereka diberi petunjuk karena sungguh petunjuk itu hanya ada pada Allah saja.
    
Dengan tidak bermaksud menggurui tapi sekedar saling menasehati, dengan memohon pertolongan Allah Ta’ala kami susun beberapa penjelasan tentang sahabat dan keutamaannya di sisi Allah, disisi Rasul-Nya dan disisi umat Islam pada umumnya.

Keutamaan sahabat.
Meskipun ada sekelompok manusia yang  menghina, mencela,   mencaci bahkan menyebut sebagian  sahabat sebagai   murtad dan kafir, tapi sungguh Allah dan RasulNya sudah memuliakan para sahabat. Allah sudah meridhainya dan mensifati mereka sebagai umat terbaik. Ini tercantum dalam banyak ayat dan hadits. Diantaranya adalah :

Pertama : Allah memuji dan memuliakan sahabat.
 Allah berfirman : “Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnaasi ta’muruuna bil ma’ruufi wa tanhauna ‘anil munkari wa tu’minuuna billahi”. Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” (Q.S. Ali Imran 110).

Ketahuilah ayat ini turun pada masa sahabat, dan paling utama yang dimaksud dengan umat terbaik tentulah para sahabat. Selanjutnya adalah orang orang yang mengikuti cara beragamanya para sahabat.

Allah berfirman : “Dan orang-orang  yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam)  diantara  orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka  dengan baik,  Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”  (Q.S at Taubah 100).

Ibnu Hajar berkata : Ahlus Sunnah bersepakat bahwa para sahabat semuanya adil, terpercaya. Tidak ada yang menyelisihi hal itu kecuali yang nyeleneh dari orang orang yang mengada ada.
 
Kedua : Umat pilihan Allah.
Allah berfirman :  “Qulilhamdulillahi wa salaamun ‘ala ‘ibaadihil ladziina ashthafaa…” Katakanlah, segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba hambaNya yang dipilihNya.. (Q.S an Naml 59).
  
Tentang ayat ini dijelaskan dalam Tafsir ath Thabari : (1) Ibnu Abbas berkata : Para sahabat Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba hamba pilihan Allah untuk Nabi-Nya. (2) Firman Allah : Hamba hambaNya yang dipilihNya yaitu hamba hamba pilihan untuk NabiNya Muhammad. Allah menjadikan mereka sebagai pendamping dan pembela Nabi untuk mengemban agama yang diutus.  
  
Ketiga : Generasi terbaik dan tak tertandingi
Tidaklah sedikitpun diragukan bahwa para sahabat adalah generasi umat Islam terbaik. Kebersamaan mereka bersama Nabi dan membela agama ini sejak awal diturunkan adalah bukti keutamaan dan yang tidak bisa ditandingi oleh generasi manapun. 

Rasulullah bersabda : “Khairun naasi qarnii, tsummal ladziina yaluunahum, tsummal ladziina yaluunahum” Sebaik baik manusia adalah pada masaku, kemudian orang yang setelahnya dan yang setelahnya. (H.R Imam Bukhari).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits hadits yang semakna dengan ini sangat banyak bahkan mencapai derajat mutawatir yaitu dalam (1) Menerangkan keutamaan sahabat (2) Pujian kepada mereka (3) Keutamaan generasi mereka dibandingkan yang setelahnya. Orang yang mencela sahabat berarti mencela al Qur an dan as Sunnah (Lihat Majmu’ Fatawa)

Keempat : Yang pertama menerima Islam.
Sungguh para sahabat adalah orang yang pertama tama beriman dan memegang Islam sebagai agama mereka yang mereka terima dari Rasulullah. 

Al ‘Allamah as Saffarini berkata : Tidak ragu lagi bagi seorangpun yang berakal (sehat) bahwa para sahabat yang mulia adalah orang orang yang telah meraih keutamaan karena mereka terdahulu dalam Islam. Mereka mempunyai kebaikan yang banyak. Maka orang yang beruntung adalah orang yang mengikuti jalan mereka yang lurus dan meneladani manhaj mereka yang kokoh (Lawai’ul Anwar).   

Kelima : Pembela dan penyebar Sunnah.
Sungguh para sahabat adalah generasi peling awal yang berjuang bersama Rasulullah dalam membela dan menyebarkan agama yang hanif ini. Setelah Nabi wafat para sahabat masih meneruskan perjuangannya untuk menegakkan Sunnah. Mereka terus menerus mengajarkan kebenaran kepada manusia. Oleh karena itu keutamaan dan kebaikan serta pahala yang besar akan terus mengalir kepada mereka meskipun mereka telah tiada.

Semua kebaikan yang diperoleh umat Islam hingga hari Kiamat nanti yaitu berupa keimanan, Islam, al Qur an, ilmu pengetahuan, ibadah, masuk surga, selamat dari neraka, kemenangan atas kaum kafir dan tingginya kalimat Allah di muka bumi adalah berkat perjuangan para sahabat yang telah menyampaikan agama ini dan berjuang di jalan Allah. Oleh karenanya setiap orang mukmin yang beriman kepada Allah maka para sahabat mendapat keutamaan pula hingga hari Kiamat nanti. (Thariqul Hijratain).

Oleh karena itu sangatlah pantas bagi kita untuk senantiasa mencintai, memuji dan mendoakan kebaikan bagi para sahabat Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.

Wallahu A’lam. (356)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar