Sabtu, 25 Oktober 2025

JALAN UTAMA MENUJU KEPADA KEMULIAAN DIRI

 

JALAN UTAMA MENUJU KEPADA KEMULIAAN DIRI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang hakikatnya SANGAT MENGINGINKAN  kemuliaan bagi dirinya. Lalu ada diantaranya berusaha keras untuk  memperoleh kemuliaan itu dengan   mengumpulkan harta sampai berlimpah, ada pula yang berusaha keras untuk mendapatkan pangkat dan jabatan tinggi. Ada pula yang berusaha keras mendapatkan ilmu dunia sebanyak banyaknya.

Tetapi ketahuilah bahwa dengan begitu kemuliaan bisa  diperoleh dan bisa juga tidak. Kalaupun diperoleh  sifatnya sangat sementara bahkan fatamorgana. Ketahuilah bahwa kemuliaan yang sebenar benarnya yang perlu dan paling utama untuk dicari oleh setiap hamba adalah menjadi  mulia di sisi Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman :


إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING BERTAKWA. Sungguh Allah Maha Mengetahui Mahateliti. (Q.S al Hujurat 13).

Selain itu ketahuilah bahwa bagi orang orang beriman  ada banyak jalan menuju kemuliaan bagi dirinya, diantaranya dengan :

Pertama : Senantiasa membaca, mempelajari dan mengamalkan al Qur an.      

Sungguh orang yang menjunjung tinggi al Qur an yaitu dengan senantiasa membaca, mempelajari dan mengamalkannya  akan diangkat derajatnya yaitu  mendapat kemuliaan di sisi Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman : 

لَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ كِتَٰبًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kalian sebuah kitab yang di dalamnya terdapat SEBAB SEBAB KEMULIAAN bagimu, Maka apakah kamu tidak memahaminya. (Q.S al Anbiya’ 10). 

Syaikh as Sa’di berkata : “Yang didalamnya terdapat sebab sebab kemuliaan bagimu”. Yaitu kemuliaan, prestise dan ketinggian martabat kalian. Jika kalian mengingat ingat kabar kabar otentik yang ada didalammnya, kemudian kalian meyakini dan mentaati kandungan perintah perintahnya dan kalian menjauhi larangan larangannya, niscaya kemuliaan kalian akan meningkat dan kedudukan kalian akan menjadi agung. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kedua : Senantiasa mendirikan shalat malam.

Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan  tentang ADANYA KEMULIAAN  pada diri  orang orang yang senantiasa mendirikan shalat malam, sebagaimana disebutkan Malaikat Jibril  :  

عن سهل بن سعد قال جاء جبريل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ الْمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ

Dari Sahl bin Sa’ad, dia berkata : Jibril datang kepada Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam  lalu berkata : Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.

Kemudian dia berkata : Wahai Muhammad !, KEMULIAAN SEORANG MUKMIN ADALAH BERDIRINYA DIA PADA MALAM HARI (untuk shalat lail), dan keperkasaannya adalah ketidak butuhannya terhadap manusia. (H.R ath Thabarani dalam al-Mu’jam al Ausath, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa, al-Hakim dalam al-Mustadrak). Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al hadits ash Shahihah).

Ketiga : Senantiasa memaafkan orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Sedekah tidaklah mengurangi harta. TIDAKLAH ALLAH MENAMBAHKAN KEPADA SEORANG HAMBA SIFAT PEMAAF MELAINKAN AKAN SEMAKIN MEMULIAKAN DIRINYA. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. (H.R Imam Muslim).

Wallahu A'lam. (3.613)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar