SANGAT BANYAK JALAN
UNTUK MEMBUKA PINTU RIZKI
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Allah Ta'ala Yang Maha Pemurah membuka pintu rizki yang sangat banyak bagi
hamba hamba-Nya, diantarannya adalah :
Pertama : Banyak memohon ampun atau beristighfar
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ
جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai sungai. (Q.S Nuh 10-12).
Imam Ibnu Katsir berkata : Jika kalian meminta ampun (beristighfar) kepada Allah Ta’ala dan mentaati-Nya niscaya kalian akan mendapatkan banyak nikmat (rizki). Akan diberi keberkahan hujan dari langit. Juga dari tanah dengan tumbuhnya berbagai tanaman, dilimpahkan air susu, dilapangkan harta serta dikaruniakan keturunan.
Disamping itu Allah juga akan memberikan pada kalian kebun kebun dengan berbagai buah yang ditengah tengahnya akan dialirkan sungai sungai. (Tafsir al Qur an al ‘Azhim).
Tentang ayat ini pula, Syaikh as Sa’di berkata : Tinggalkanlah dosa, beristighfarlah kepada Allah atas dosa dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan diampuni oleh Allah Ta’ala. Maka hendaklah mereka segera memohon ampun kepada Allah (untuk) meraih pahala dan hilanglah musibah.
Allah pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut. Yaitu akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikaruniai harta dan anak anak yang diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Silaturahim
adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang ada pertalian nasab dan pernah
putus atau terus menjalin yang telah selama ini ada. Dalam satu hadits dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ
لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Siapa yang suka
dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung
silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan
Muslim no. 2557).
Imam Nawawi berkata : Dilapangkan rizki adalah diluaskan atau diperbanyak rizkinya. Juga bisa maksudnya adalah Allah berkahi rizkinya. (Syarh Shahih Muslim).
Ketiga: Memperbanyak infak dan sedekah. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah :
Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi
rezki yang sebaik-baiknya. (Q.S Saba’ 39).
Dan juga satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ
مَالٍ
Sedekah tidaklah
mengurangi harta. (H.R Imam
Muslim).
Tentang makna hadits sebagaimana dijelaskan oleh Imam Yahya bin Syarf an Nawawi rahimahullah terdapat dua penafsiran :
(1) Harta
tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya.
Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Secara inderawi
dan realita bisa dirasakan.
(2) Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarh Shahih Muslim).
Keempat : Bertakwa kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ
يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
Kelima : Melakukan ibadah haji dan umrah. Dari Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ
وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى
الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
Ikutkanlah umrah kepada haji, karena
keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran
menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. (H.R an Nasai, at Tirmidzi dan Imam Ahmad, hadits
Hasan).
Wallahu A'lam. (3.606).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar