HAMBA ALLAH HARUSLAH
SELALU BERKATA YANG BAIK
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Alhamdulillah, nikmat
salah satu nikmat yang besar diberikan Allah Ta'ala adalah lisan yaitu
bisa berbicara dengan sempurna dan dipahami oleh orang lain. Sungguh, kita tidak
bisa membayangkan bagaimana keadaan kehidupan kita jika tidak memilki nikmat
berbicara.
Ketahuilah bahwa sifat satu nikmat baik yang besar
maupun nikmat yang kecil mstilah digunakan untuk beribadah dan mendekatkan diri
kepada Allah Ta'ala. Oleh karena nikmat
berbicara harus digunakan untuk mengatakan atau menyebut sesuatu yang Allah
ridha. Dalam perkara ini, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
memberikan tuntunan yang jelas dalam sabda beliau :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ
لِيَصْمُت
Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik
atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).
Dari
hadits ini, pertama sekali ada faedah yang bisa diambil, diantaranya bahwa
BERKATA YANG BAIK ATAU DIAM bukanlah sekedar masalah adab berbicara tetapi
terkait dengan iman.
Tentang
hadits ini, Imam an Nawawi (wafat 676 H), beliau berkata : Apabila
salah seorang dari kalian hendak berbicara dan pembicaraan tersebut benar
benar baik dan berpahala, baik dalam membicarakan yang
wajib maupun sunnah, silahkan dia mengatakannya.
Jika
belum jelas baginya, apakah perkataan itu baik dan berpahala atau perkataan
itu tampak samar baginya antara haram, makruh dan mubah,
hendaknya dia tidak mengucapkannya. (Syarah Shahih Muslim).
Selain
itu ketahuilah bahwa sangat dianjurkan berbicara yang baik yaitu ketika
berhadapan dengan orang lain dan tentu juga menjaga sesuatu yang baik dalam
tulisan.
Tentang
diam, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberi nasehat, beliau berkata : Diamnya
seseorang (secara total, peny.) dengan tanpa membaca al Qur an, berdzikir atau
berdoa bukanlah ibadah dan bukan termasuk yang diperintahkan.
Bahkan
yang demikian itu bisa menjadi celah masuknya perasaan was was/ Maka menyibkkan
diri dengan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla lebih baik daripada diam.
(Majmu' Fatawa).
Sebagai penutup tulisan ini dinukil satu hadits tentang bisa datang bahaya yang mengerikan jika seseorang tidak menjaga lisan dengan berkata yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لاَ يَرَى
بِهَا بَأْسًا يَهْوِى بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِى النَّارِ
Sesungguhnya seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa, padahal dia akan dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan karenanya. (H.R at Tirmidzi, beliau berkata, hadits ini hasan gharib).