Minggu, 24 November 2024

KETIKA SAUDARA SESAMA MUSLIM MENDAPAT KESUSAHAN

 

KETIKA SAUDARA SESAMA MUSLIM MENDAPAT KESUSAHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang beriman itu bersaudara yaitu sebagaimana ditegaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara. (Q.S al Hujurat 10).

Syaikh as Sa’di berkata : “Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara”. Ini adalah perjanjian yang ditunaikan Allah Ta’ala di antara sesama orang beriman. Siapapun orangnya yang berada di belahan timur  bumi ataupun barat yang beriman kepada Allah Ta’ala, Malaikat, kitab kitab, rasul rasul-Nya serta beriman kepada Hari Akhir maka dia adalah saudara orang yang beriman lainnya.

Persaudaraan yang mengharuskan orang orang (beriman) mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri serta tidak menyukai apapun yang mengenainya sebagaimana diri mereka sendiri tidak suka terkena hal itu. (Ini sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim). Lihat Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Sebagai konsekwensi dari persaudaraan adalah mencintai saudaranya.  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Ketika bergaul dengan saudara sesama muslim, terkadang kita mendapat kabar atau diberi tahu bahwa saudara kita si Fulan mendapat kesusahan. Misalnya bisnisnya rugi besar atau berhenti dari pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya. Bisa jadi juga mendapat sakit dan yang lainnya.

Nah, ketika keadaan berupa kesulitan atau kesusahan maka spontan saudara saudara sesama orang beriman berempati. Terkadang memberi berkomentar : Kasihan ya, si Fulan si Fulan dapat kesusahan.

Rasa empati kepada saudara yang mengalami kesulitan tentulah sangat baik. Akan tetapi ketahuilah ada perkara lain yang bisa dilakukan sebagai saudara sesama beriman, diantaranya :

Pertama : Membantu meringankan kesusahan atau kesulitannya. Sungguh Allah Ta'ala memerintahkan untuk saling tolong menolong terhadap sesama, sebagaimana firman-Nya : 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).

Imam al Qurthubi  menjelaskan tentang  TA’AWUN yaitu tolong menolong yang dimaksud dalam surat al Maidah ayat 2 menyebutkan beberapa aplikasinya : (1) Seorang berilmu menolong manusia dengan ilmunya. (2) Seorang yang berharta menolong manusia dengan hartanya. (3) Seorang pemberani menolong manusia dengan keberaniannya berjuang di jalan Allah dan yang lainnya. Masing masing orang membantu orang lain sesuai kapasitas dan kemampuannya. (Tafsir al Qurthubi).

Kedua : Mendoakan kebaikan baginya. Ketika seseorang saudara mengalami kesulitan maka sangatlah dianjurkan untuk mendoakan kebaikan baginya. Ketahuilah bahwa jika seorang mendoakan saudaranya maka paling tidak ada dua kebaikan yang akan mendatangi orang yang mendoakan saudaranya :

(1) Mendapat doa dari malaikat.

Mendoakan saudara sesama muslim adalah sangat dianjurkan dan ini sebagai bukti persaudaraan yang kuat. Nah, ketika seorang muslim mendoakan saudaranya yang tidak sedang bersamanya maka doanya diijabah dan bagi yang mendoakan mendapat doa dari malaikat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

 إن دعوة المرء المسلم مستجابة لأخيه بظهر الغيب، عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير، قال: آمين، ولك بمثل”. قال: فلقيت أبا الدرداء في السوق، فقال مثل ذلك.

Doa seorang Muslim untuk saudaranya dalam keadaan zhahril gaib (tidak bersama saudara yang didoakan) mustajab, (dan) di atas kepalanya (orang yang mendoakan) ada Malaikat yang diutus, setiap kali orang itu berdoa untuk kebaikan saudaranya, maka Malaikat itu akan berkata aamiin, dan bagimu seperti itu juga. (H.R Imam Muslim).

(2) Berdoa adalah ibadah.

Sunggug, ketika seseorang mendoakan saudaranya sesama musllim maka berarti dia sedang melakukan ibadah yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan berharap ridha-Nya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

Doa adalah ibadah(HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani) 

Selain itu, ketahuilah bahwa membantu saudara sesama muslim  dan mendoakan mereka adalah PERBUATAN BAIK yang sangat dianjurkan. Ketahuilah bahwa   setiap perbuatan baik akan  dibalas dengan kebaikan pula. Allah Ta’ala berfirman :

   هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Q.S ar Rahman 60.

Wallahu A'lam. (3.424)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar