Minggu, 21 April 2024

TIGA TANDA ORANG BODOH MENURUT ABU DARDA'

 

TIGA TANDA ORANG BODOH MENURUT ABU DARDA'

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya, tidak ada diantara kita yang mau disebut sebagai orang bodoh apalagi menjadi orang yang memang bodoh. Tetapi terkadang kita terjatuh kepada keadaan seperti orang bodoh karena melakukan sesuatu perbuatan bodoh.

Lalu apa tanda orang bodoh ?, Abu Darda' seorang sahabat menyebutkan beberapa tanda orang bodoh, beliau berkata : Tanda orang bodoh itu ada tiga : (1) Ujub atau bangga diri. (2) Banyak berbicara yang tidak bermanfaat. (3) Melarang orang lain melakukan sesuatu perbuatan, tetapi dia sendiri melakukannya. (Uyunu al Akhbar, Ibnu Qutaibah).

Sungguh, kita bisa mengambil banyak manfaat dengan mencoba merenungkan dan mendalami  perkara ini,  diantaranya adalah :

Pertama : Tentang ujub atau bangga diri.

Ujub atau bangga diri adalah salah satu sifat tercela yang harus dijauhi dan tak pantas dipelihara oleh orang orang beriman. Sungguh orang yang cerdas selalu menghindar dari sifat ini karena banyak keburukannya. Diantaranya adalah  sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan UJUBNYA SESEORANG TERHADAP DIRINYA SENDIRI.  (H.R at Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Dan juga beliau  bersabda :

لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ

Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) UJUB !, UJUB !. (H.R al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Kedua : Tentang banyak berbicara yang tidak bermanfaat.

Ketika seorang hamba meninggalkan sesuatu yang tidak berguna, tak bermanfaat baik dalam BERBICARA MAUPUN BERBUAT maka jadilah dia termasuk HAMBA YANG BAIK KEISLAMANNYA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :     

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ».

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Salalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Di antara baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu YANG TIDAK BERMANFAAT BAGINYA. (H.R at Tirmidzi dan yang selainnya, hadits Hasan).

Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad berkata : Makna hadits ini adalah seorang muslim itu meninggalkan parkara yang tidak penting baginya dalam urusan agama dan dunia. Baik berupa ucapan maupun perbuatan. Artinya dia harus berusaha keras melakukan perkara yang bermanfaat baginya dalam semua itu. (Syarah Arba’in an Nawawiyah).

Ketiga : Tentang melarang orang lain tetapi dia sendiri melakukan.

Melarang atau memberi nasehat kepada orang ain untuk tidak melakukan sesuatu tetapi dia sendiri melakukan. Sungguh ini adalah perbuatan tercela dalam syariat Islam.  Allah Ta’ala memberikan peringatan keras kepada orang orang yang BERKATA TAPI TAK MENGAMALKANNYA.  Ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, diantaranya  :    

Pertama : Dalam surat ayat ash Shaff ayat 2-3 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ?. (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan

Kedua : Dalam surat al Baqarah ayat 44.

Allah Ta’ala berfirman :  

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri pada hal kamu membaca Kitab. Tidakkah kamu berakal (mengerti) ?.

Syaikh as Sa’di berkata : Bahwa akal menganjurkan kepada pemiliknya untuk menjadi orang yang pertama  melakukan apa yang diperintahkan dan orang yang meninggalkan apa yang dilarang. Jadi barangsiapa yang memerintahkan orang lain kepada kebaikan lalu dia tidak melakukannya atau melarang dari kemungkaran namun dia tidak meninggalkannya maka hal itu menunjukkan TIDAK ADANYA AKAL PADANYA DAN (YANG ADA ADALAH) KEBODOHANNYA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)    

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (3.277)  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar