Sabtu, 20 April 2024

BERUSAHALAH AGAR RAMADHAN BERLALU DOSA DIAMPUNI

 

BERUSAHALAH AGAR RAMADHAN BERLALU DOSA DIAMPUNI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, salah satu nama yang masyhur dan disematkan kepada bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Kenapa ?, karena di bulan Ramadhan sangatlah banyak kesempatan  beribadah untuk PENGHAPUS DOSA YANG TELAH LALU.

Di antara dalil dalil yang menunjukkan bahwasannya Ramadhan adalah bulan ampunan yaitu sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

 

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ، مُكَفِّرَاتُ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ

Shalat lima waktu, mengerjakan shalat jumat kepada shalat jumat yang lain, berpuasa Ramadhan adalah penghapus-penghapus dosa di antaranya jika dijauhi dosa-dosa besar. (H.R Imam Muslim).

 

Selain itu ada beberapa dalil yang juga menunjukkan kepada kita tentang Ramadhan sebagai bulan penuh ampunan yaitu :

Pertama : Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Kedua : Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa  melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah)

 

Maksud qiyam Ramadhan, secara khusus, menurut Imam Nawawi adalah shalat taraweh. Hadits ini memberitahukan, bahwa shalat taraweh itu bisa mendatangkan maghfirah dan bisa menggugurkan semua dosa.  Tetapi dengan syarat : (1)  Karena berlandaskan iman. (2)  Membenarkan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala tersebut dari Allah Ta’ala. (3) Bukan karena riya’ atau sekedar (mengikuti) adat kebiasaan. (Fathul Bari).

 

Ketiga : Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

 مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Selanjutnya, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau  bahwa ada orang yang merugi bahkan celaka karena tak diampuni dosanya ketika Ramadhan telah berlalu : 

“CELAKALAH SEORANG HAMBA yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni”. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh  al Albani).

Al Hafidz al Munawi berkata : Makna hadits yang mulia ini adalah seorang hamba yang mengetahui seandainya dia menahan syahwatnya dalam sebulan (Ramadhan) di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyariatkan baginya yaitu puasa dan shalat taraweh maka akan DIAMPUNI DOSA DOSANYA YANG TELAH LALU. Namun dia menyia nyiakan dan tak mengerjakannya sampai Ramadhan berakhir. Maka dia menjadi HAMBA YANG CELAKA. (Faidhul Qadir).

 

Dalam riwayat yang lain,   ada hadits  riwayat Imam Tirmidzi dan haditsnya dishahihkan Imam al Albani rahimahullah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ

Sungguh sangat merugi seseorang yang disebutkan namaku di hadapannya tetapi dia tidak bershalawat atasku. Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan Ramadhan kemudian berlalu Ramadhan sebelum diampuni dosanya. Sungguh sangat rugi seseorang mendapati di sisinya (orang tua tersebut tinggal bersamanya) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam keadaan tua tetapi tidak memasukkannya ke dalam surga. (H.R at Tirmidzi)

Qatadah berkata : Siapa saja yang tidak diampuni dosanya di bulan Ramadhan maka sungguh di hari yang lain, diluar Ramadhan, iapun akan sulit diampuni. (Lathaif al Ma'arif).

Oleh karena itu hamba hamba Allah  selalu berusaha mengisi bulan Ramadhan dengan amal amal shalih yang disyariatkan sebagai kesempatan paling baik untuk penghapus dosa yang telah lalu.

Wallahu A'lam. (3.275)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar