TENTANG
HUKUMAN UNTUK ORANG YANG MELUPAKAN ALLAH
Disusun oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh
Allah Ta’ala memerintahkan orang orang yang beriman untuk senantiasa banyak
berdzikir, mengingat-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ
ذِكْرًا كَثِيرًا
Wahai
orang orang yang beriman !. Berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir
yang sebanyak banyaknya. (Q.S al Ahdzab 41).
Syaikh
as Sa’di berkata : Allah Ta’ala memerintahkan orang orang Mukmin agar
berdzikir, mengingat-Nya sebanyak banyaknya dalam bentuk tahlil, tahmid,
tasbih, takbir dan lain lainnya dari setiap bacaan yang mengandung
pendekatan diri kepada Allah. Dan hendaknya hal ini ditekuni secara terus
menerus sepanjang waktu dan dalam segala kondisi. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Dan
juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan :
جَاءَ أَعْرَابِيَّانِ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أَحَدُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ
النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ :مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ .وَقَالَ
الآخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَىَّ
فَمُرْنِى بِأَمْرٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ :لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
عَزَّ وَجَلَّ
Ada
dua orang Arab (Badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, lantas salah satu dari mereka bertanya : Wahai Rasulullah, manusia
bagaimanakah yang baik ?. Yang panjang umurnya dan baik amalannya, jawab
beliau.
Salah
satunya lagi bertanya : Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam amat
banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa aku bergantung padanya.
Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah, jawab beliau. (H.R
Imam Ahmad).
Ketahuilah bahwa ada bahaya besar atau hukuman yang akan mendatangi orang orang yang lalai dan mengabaikan dzikir adalah dia akan melupakan dirinya sendiri. Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ
فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang orang yang fasik. (Q.S al Hasyr 19).
Imam Ibnu Katsir berkata : Allah pun menjadikan kalian lupa berbuat untuk kepentingan kalian sendiri yang bermanfaat bagi kalian di akhirat kelak karena sesungguhnya balasan itu sesuai dengan amal perbuatan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Tentang ayat ini pula, Syaikh as Sa’di berkata : Adalah benar benar terhalang dari rahmat Allah jika ada orang yang melalaikan hal ini dan menyerupai orang orang yang melalaikan Allah Ta’ala.
Mereka lalai untuk berdzikir, mengingat
Allah, tidak menunaikan hak hak Allah dan hanya menuruti bagian serta kemauan
diri sendiri. Mereka tidak akan berhasil dan tidak akan mendapatkan selamanya.
Sebaliknya, Allah membuat mereka lalai pada kepentingan diri sendiri serta membuat mereka lalai pada manfaat manfaatnya sehingga urusan mereka menjadi sia sia dan merugi di dua alam, dunia dan akhirat. Mereka juga benar benar tertipu yang tidak mungkin lagi bisa ditanggulangi dan ditutupi kerugiannya (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Selain itu ketahuilah, Imam
Ibnul Qayyim berkata : Allah Ta'ala menghukum orang yang melupakannya dengan dua perkara :
(1) Allah melupakannya. Lupa
Allah terhadap mereka adalah dengan mengabaikannya, membiarkan serta menyia
nyiakannya. Akibatnya kebinasaan lebih dekat kepadanya dibanding kedekatan
tangan dan mulutnya.
(2) Allah menjadikannya lupa
kepada dirinya sendiri. Yaitu Allah Ta'ala membuatnya lupa terhadap
kedudukannya yang tinggi (sebagai manusia). Lupa dengan sebab sebab
kebahagiannya, keberuntungannya, kebaikannya serta perkara perkara yang
menyempurnakan pribadinya.
Ia tidak diberi peringatan
terhadap perkara perkara (yang ia lupakan) tesebut. Hasrat dan keinginannya
juga tidak diarahkan untuk itu. (Ad Daa' wad Dawaa')
Wallahu A'lam. (3.540).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar