Minggu, 27 April 2025

APA PENYEBAB SESEORANG MUDAH MARAH

 

APA PENYEBAB SESEORANG MUDAH MARAH

 Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap manusia yang merasa terganggu biasanya punya potensi untuk marah, karena sifat marah itu memang ada dalam diri manusia. Tinggal sekarang kita menghitung sifat marah kita ada  pada tingkat atau strata berapa. Dan  pertanyaan berikutnya adalah bisa terkendali atau tidak ?.

Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memberi  wasiat dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah : 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : لَا تَغْضَبْ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu  bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Berilah aku wasiat. Beliau menjawab, Engkau jangan marah !. Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Engkau jangan marah !. (H.R  Imam Bukhari].

Syaikh Abdurrahman as Sa’di berkata : Bahwa jangan marah, mengandung dua makna : 

(1) Melatih diri untuk meredam emosi, berhias dengan akhlak mulia, sabar menghadapi gangguan dan provokasi orang lain. Bukan (maknanya) marah itu sendiri karena marah itu sulit untuk dihindarkan.

(2) Tidak melampiaskan konsekwensi marah seperti mencela, bertengkar, merusak bahkan sampai mentalak istri. Namun (jika terpicu untuk marah) dia bisa meredam dan mengendalikan marahnya agar tidak melampaui batas. (Bahjah Qulubil Abrar). 

Sungguh, terkadang kita  melihat ada saudara saudara kita YANG MUDAH MARAH atau sulit mengendalikan marah. Ketahuilah bahwa diantara penyebabnya adalah :

Pertama : Karena sering berbuat doa dan maksiat.

Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa maksiat membuat hati menjadi panas dan panasnya hati membuat seseorang mudah terpicu untuk marah. Ketahuilah bahwa seseorang banyak berbuat maksiat lebih mudah marah dibanding yang selainnya.

Kedua : Karena lalai berdzikir.

Ketahuilah bahwa salah satu pintu masuk syaithan kedalam diri manusia adalah karena lalai berdzikir. Imam Ibnul Qayiim menyebutkan tiga pintu masuk syaithan kedalam diri manusia ada tiga. Satu diantaranya  adalah : Lalai berdzikir, karena orang yang berdzikir (seolah olah) berada dalam benteng.

Ketika dia lalai (dari berdzikir) maka pintu benteng itu terbuka. Lalu musuh pun akan memasukinya dan orang ini akan kesulitan untuk mengeluarkan musuh (syaithan) yang telah masuk.

Sungguh Allah Ta'ala telah mengingatkan bahwa dengan banyak bedzikir hati menjadi tenang yaitu sebagaimana firman-Nya :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).

Selain itu ketahuilah bahwa ketika seseorang mengetahui keutamaan yang akan diperoleh dengan MENJAUH DARI SIFAT MARAH maka marahnya terhalang. Dan  diantara kebaikan yang akan mendatangi orang yang tidak suka marah adalah mendapat surga, sebagaimana Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Jangan kamu marah, maka bagimu surga. (H.R ath Thabrani).

Wallahu A'lam. (3.551).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar