Selasa, 22 April 2025

JANGAN SIBUK DENGAN PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT

 

JANGAN SIBUK DENGAN PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, setiap hamba yang ingin menjadi baik dalam agamanya maka hendaklah tidak menyibukkan diri dengan perkara perkara yang tidak bermanfaat baginya. Rasulullah Salallahu 'alahi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Imam Ibnu Rajab antara lain menjelaskan : Maksud hadits ini, salah satu tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apapun yang tak perlu baginya baik itu berupa perkataan maupun perbuatan. Ia hanya berkata dan berbuat apa yang perlu baginya. Keperluan yang dimaksud adalah perkara yang ia butuhkan sehingga ia mencari dan mengharapkannya (Jami’ul ulum wal Hikam).  

Selanjutnya Imam  Ibnu Rajab berkata : Para ulama salaf sangat memuji orang diam yang ingin meninggalkan keburukan dan perkara yang tidak perlu baginya. Mereka selalu membina dan memperjuangkan diri untuk diam dari hal-hal yang tidak perlu bagi mereka. (Jami’ul Ulum wal Hikam)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Orang yang menyibukkan dirinya dengan perkara yang tidak berguna baginya (perkataan dan perbuatan, peny.), maka kualitas keislamannya tidak baik.

Dan hal ini nampak pada sebagian besar manusia, dimana anda dapati mereka banyak mengatakan sesuatu yang tidak berguna atau menanyakan sesuatu yang tidak bermanfaat kepada orang lain. Semua ini menunjukkan lemahnya kualitas keislaman mereka. (Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah).

Kesimpulannya adalah berpikirlah sebelum berbicara sehingga tidak mendatangkan penyesalan. Imam Hasan al Bashri mengingatkan  : Mereka berkata bahwa lidah orang bijak ada dibelakang hatinya. Ketika ingin berbicara ia memikirkan dulu di hatinya. Jika perkataaan itu baik ia mengucapkannya dan jika tidak maka ia menahan lidahnya.

Adapun orang bodoh, hatinya diujung lidahnya dimana lidahnya tidak kembali kehatinya. Apa yang ada diujung lidahnya dia ucapkan semuanya.

Ketahuilah bahwa diantara penyebab manusia banyak bicara adalah karena mereka selalu membicarakan semua yang dia dengar dan yang dia lihat. Akhirnya bisa jatuh kepada kebohongan padahal berbohong adalah salah satu dosa besar. (Lihat al Kaba-ir, Imam adz Dzahabi)

Oleh karena hamba hamba Allah yang baik keislamannya ditandai antara lain dengan selalu berkata dan berbuat sesuatu yang bermanfaat. Begitulah tuntunan dalam syariat.

Wallahu A'lam. (3.547)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar