Senin, 20 Januari 2020

INVESTASI AKHIRAT HASIL BERLIPAT RISIKO NOL


INVESTASI AKHIRAT HASIL BERLIPAT DENGAN RISIKO NOL
 
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Umur, ilmu, harta bahkan jabatan dan yang lainnya adalah MODAL BESAR yang  bisa diinvestasikan seseorang untuk memperoleh nilai lebih, berupa keuntungan atau return. Pilihannya ada dua yaitu investasi dunia untuk memperoleh keuntungan dunia dan investasi akhirat untuk mendapatkan keuntungan sebagai bekal setelah wafat.

Sekarang mari kita lihat lebih lanjut tentang bagaimana kedua investasi ini memberi manfaat bagi investornya : 

(1) Investasi di dunia.

Semua orang paham bahwa investasi dunia berupa harta dan yang lainnya adalah sementara bisa jadi fatamorgana. Bisa untung, bisa pulang modal dan bisa rugi bahkan pasti ada risiko. Sungguh sebelum berinvestasi, para investor biasanya menghitung secara detail untung rugi, kapan investasi bisa memberi hasil. 

Terkadang menggunakan rumus rumus investasi serta financial analisis yang cukup rumit. Diperlukan pula management bisnis dan keuangan. Dan itulah diantara karakteristik investasi di dunia.

(2) Investasi di akhirat.

Investasi akhirat adalah sesuatu yang betul betul sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Orang beriman jangan mengabaikannya. Keuntungannya PASTI DAPAT BAHKAN BERLIPAT GANDA, TAK PERNAH RUGI. Dengan kata lain dapat BIG RETURN BISA JADI UNLIMITED RETURN DENGAN ZERO RISK. Ketahuilah bahwa untuk investasi akhirat tak diperlukan hitungan sebagaimana diperlukan ketika melakukan investasi dunia.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dengan sangat jelas tentang investasi akhirat ini beserta keutamaan,  sebagaimana firman-Nya :

Pertama : Q.S al Baqarah ayat 245. Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan. 

Ada satu riwayat dari Ibnu Mas’ud, dia berkata bahwa ketika turun firman Allah surat al Baqarah ayat 245 ini, maka  Abu Dahdah al Anshari bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah ! Benarkah Allah menghendaki pinjaman dari  kita ?. Beliau menjawab : Benar wahai Abu Dahdah. Lalu Abu Dahdah menjabat tangan Rasulullah dan berkata : Aku akan meminjamkan (menginfakkan di jalan Allah) kepada Rabb-ku kebunku yang luas itu.

Ibnu Mas’ud menjelaskan bahwa kebun milik Abu Dahdah itu di dalamnya terdapat 600 pohon kurma. Demikian pula Ummu Dahdah dan keluarga Abu Dahdah bermukim disitu.

Selanjutnya Ibnu Mas’ud menceritakan : Setelah (kebun diserahkan kepada Rasulullah untuk dipinjamkan kepada Allah Ta’ala) Abu Dahdah datang dan memanggil istrinya. Ya Ummu Dahdah ! Ummu Dahdah menjawab : Labbaik...  Kemudian Abu Dahdah berkata : Pindahlah engkau dari sini karena kebun ini telah aku pinjamkan kepada Rabb-ku Yang Mahaagung dan Mahamulia. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

Kedua : Q.S ash Shaff ayat 10. Allah Ta’ala berfirman :
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih ?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Tentang ayat ini Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah wasiat, petunjuk dan arahan dari Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah terhadap hamba hamba-Nya yang beriman KEPADA BISNIS TERBESAR, tuntunan paling luhur dan tujuan paling tinggi, yang jika didapat akan menyelamatkan dari adzab yang pedih dan mendapatkan kenikmatan abadi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketiga : Q.S al Baqarah 261. Allah Ta’ala berfirman :
 
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. ada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia berkata :    Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor) unta yang  di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :

لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ

Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim,  an Nasa'i  dan Imam Ahmad).

Selain itu, ketahuilah bahwa dengan nilai investasi yang minim bisa mendapatkan return yang sangat besar.  Begitulah diantara keutamaan investasi akhirat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham. Lalu ada yang bertanya : Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah.?. Beliau bersabda : Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. 

Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan. (H.R An Nasai  dan Imam Ahmad. Dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Nah, sekarang orang orang beriman mau menunggu apalagi. Segeralah   berinvestasi untuk akhirat selagi ada umur dengan melakukan berbagai amalan untuk akhirat berupa infak dan sedekah dengan harta ataupun mengajarkan ilmu dan lainnya yang bermanfaat untuk orang lain. Wallahu A’lam. (1.867).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar