UJIAN TANDA KECINTAAN ALLAH KEPADA HAMBANYA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala akan
senantiasa menguji dan memberikan cobaan kepada hamba hamba-Nya kapan saja Dia
berkehendak. Ketahuilah bahwa ujian itu bisa mendatangi dirinya, keluarganya, hartanya
dan yang lainnya.
Banyak ayat al Qur an dan as Sunnah yang telah menjelaskan tentang hal ini,
diantaranya adalah : Allah berfirman : “Ahasiban naasu an yutrakuu an
yaquuluu aamannaa wa hum laa yuftanuun” Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan
dengan hanya mengatakan : “Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji ? (Q.S al Ankabuut 2)
Rasulullah bersabda : “Matsalul
mu’mini kamatsaliz zar’i, laatazaalur riihu tamiiluhu, walaa yazaalul mu’minu
yushiibuhul bala’. Perumpamaan seorang mu’min tak ubahnya seperti tanaman,
angin akan selalu meniupnya, ia akan selalu mendapat cobaan (H.R Imam Muslim)
Dalam surat Ali Imran ayat 186, Allah Subhanahu wa Ta’ala
juga mengingatkan manusia terutama orang orang beriman tentang adanya ujian
atau cobaan yang akan mendatangi mereka. Allah berfirman : “Latublawunna fii
amwaalikum wa anfusikum wa latasma’unna minal ladziina uutul kitaaba min
qablikum wa minal ladziina asyrakuu adzan katsiran. Wain tashbiruu wa tattaquu
fainna dzaalika min ‘azmil umuur”. Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan
dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati
dari orang orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang orang musyrik.
Jika kamu bersabar dan bertakwa maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk
urusan yang (patut) diutamakan.
Ketahuilah bahwa ujian atau cobaan yang diberikan Allah kepada
orang orang yang beriman bukanlah karena
Allah ingin menzhalimi hamba-Nya karena Allah Ta’ala telah mengharamkan
kezhaliman atas diri-Nya bahkan melarang manusia melakukan kezhaliman.
Dari Abu Dzar dari Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam bahwa
beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman : “Yaa
‘ibaadii innii haramtu zhulma ala nafsii, wa ja’alatuhu bainahum muharramaa” .
Wahai sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman pada diri-Ku
dan mengharamkannya pada kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi … (H.R
Imam Muslim).
Apapun bentuk ujian yang Allah
datangkan kepada orang orang yang beriman pastilah memiliki hikmah yang banyak.
Terkadang mungkin kita mengetahui hikmah itu dan terkadang tidak. Diantara
hikmah adanya ujian adalah karena
kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba hamba-Nya.
Tentang hal ini dijelaskan
Rasulullah Salallahu ‘alahi wasallam dalam sabda beliau, diantaranya :
Pertama : “Idza ahabballahu
qauman abtalaahum faman shabara fa lahush shabru, wa man haraja fa lahul
haraju”. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka.
Barangsiapa bersabar maka kesabaran itu untuknya. Dan barang siapa melakukan
kesalahan (dosa) maka kesalahan itu untuknya. (H.R Imam Ahmad).
Kedua : “Wa innallaha idzaa
ahabba qauman abtalaahum faman radhiyaa fa lahur ridhaa, wa man sakhithaa fa
lahus sakhathu”. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia
akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha maka keridhaan itu untuknya. Dan
barangsiapa yang marah maka kemarahan itu untuknya. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Majah dan al Bazzar,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Kiranya dua hadits diatas cukuplah
menjadi keterangan yang nyata bahwa
setiap ujian yang mendatangi hamba hamba-Nya adalah tersebab Allah Ta’ala
mencintai mereka. Camkanlah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (747)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar