Sabtu, 30 April 2022

MANFAAT UTAMA ZAKAT FITHRI ADALAH UNTUK YANG MENUNAIKANNYA

 

MANFAAT UTAMA ZAKAT FITHRI ADALAH UNTUK YANG MENUNAIKANNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu kewajiban yang mesti ditunaikan oleh orang orang muslim pada hari berbuka atau berakhirnya bulan Ramadhan adalah ZAKAT FITHRI. Salah satu dalilnya adalah hadits dari Ibnu Umar, ia berkata :

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘Ied. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kita paham bahwa zakat fithri yang kita tunaikan tentulah memberikan kegembiraan kepada orang orang miskin yang menerimanya. Tetapi ketahuilah saudaraku, dalam hal ini janganlah merasa lebih tinggi dari orang miskin yang telah kita beri zakat fithri. Jangan pula merasa telah memberi manfaat besar kepada mereka.

Ketahuilah bahwa SUNGGUH MANFAAT UTAMA DAN TERBESAR didapat OLEH YANG MENUNAIKAN ZAKAT FITHRI karena :

(1) Merasa senang telah mampu menunaikan perintah wajib zakat fithri sesuai petunjuk syariat.

(2) Dan yang PALING PENTING diketahui  adalah bahwa   MANFAAT UTAMA dari zakat fitri yang kita tunaikan yaitu untuk mensucikan diri kita sebagai shaaimiin dan shaaimaat yang ketika berpuasa telah  melakukan senda gurau dan mengucapkan kata kata keji. Perkara ini adalah sebagaimana hadits dari  Ibnu Abbas, ia berkata :

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri UNTUK MENSUCIKAN ORANG YANG BERPUASA DARI BERSENDA GURAU DAN KATA KATA KEJI, dan juga untuk memberi makan (orang) miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah. (H.R Abu Dawud dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Dari zhahir hadits ini dapatlah kita memahami bahwa SUNGGUH MANFAAT UTAMA  dari zakat fithri yang kita tunaikan ADALAH UNTUK DIRI KITA SENDIRI. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.622)

 

Kamis, 28 April 2022

BERUSAHALAH AGAR TETAP SHALAT MALAM SETELAH RAMADHAN BERAKHIR

 

BERUSAHALAH AGAR TETAP SHALAT MALAM SETELAH RAMADHAN BERAKHIR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Shalat malam atau shalat lail di bulan Ramadhan memiliki nama yang masyhur yaitu SHALAT TARAWEH sedang di luar Ramadhan disebut dengan SHALAT TAHAJUD. Sungguh kita menyaksikan bahwa pada bulan Ramadhan, hamba hamba Allah SANGAT BERSEMANGAT melaksanakan shalat taraweh.

Kita juga mengetahui bahwa  salah satu keutamaan shalat taraweh adalah sebagai penghapus dosa yang telah lalu. Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadhan iimaanan wahtisaaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Lalu, selepas Ramadhan ternyata shalat malam sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian kaum muslimin. Padahal SUNGGUH SANGATLAH BAIK setelah Ramadhan   kita terus menjaga shalat malam yaitu  shalat tahajud. Ketahuilah bahwa shalat malam, shalat tahajud memiliki keutamaan yang sangat banyak, diantaranya adalah :

Pertama : Merupakan shalat paling utama setelah shalat fardhu.

Sungguh shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya, shalat apakah yang paling utama setelah shalat fardhu  ?. Beliau  menjawab : Shalat yang paling utama  setelah shalat fardhu adalah shalat (sunnah) di tengah malam. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)  

Kedua : Merupakan kebiasaan orang orang shalih.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa melaksanakan qiyamul lail atau shalat tahajud dan beliau menjelaskan keutamaannya.  Beliau bersabda : 

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ

Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat lail  adalah kebiasaan orang shalih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa.  (Al Irwa’ no. 452, Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Perhatikanlah saudaraku, dalam hadits ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menyebutkan tiga diantara keutamaan shalat tahajud : (1) Shalat tahajud adalah kebiasaan orang orang shalih. Nah ketika seseorang ingin menjadi shalih maka salah satu upaya adalah  membiasakan diri untuk shalat tahajud. (2) Membuat seorang hamba lebih dekat kepada Rabb-nya. (3) Shalat tahajud menghapus dosa dan kesalahan.

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah terus menerus berusaha melakukan shalat malam setelah setelah Ramadhan berakhir yaitu shalat tahajud. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.621)

 

 

 

 

 

 

Rabu, 27 April 2022

NIAT MENGAMALKAN SUNNAH RASULULLAH KETIKA MENGIBAS TEMPAT TIDUR

 

NIAT MENGAMALKAN SUNNAH RASULULAH KETIKA MENGIBAS TEMPAT TIDUR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sebelum tidur umumnya orang orang mengibas tempat tidurnya sekali atau dua kali. Tujuannya untuk menghilangkan debu ataupun binatang binatang kecil seperti semut dan yang lainnya. Ketika mengibas itu dia BERNIAT, bermaksud atau menginginkan tempat tidurnya menjadi lebih bersih dan nyaman. Niat atau keinginan agar tempat tidur lebih bersih dengan mengibas itu tentulah dengan mudah didapatkan. 

Sementara itu ada pula orang orang MEMBIASAKAN DIRI MENGIBAS TEMPAT TIDURNYA TIGA KALI dengan membaca bismillah, sebelum tidur DENGAN NIAT MENGIKUTI NASEHAT RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM. Dalam bahasa syariat disebut UNTUK MENGIKUTI  ATAU MENGHIDUPKAN SUNNAH atau mengamalkan sunnah. Tentang  mengibas tempat tidur ini memang disunahkan sebagaimana disebutkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda belau :

 

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ

 

Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kibasilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

 

Dalam Syarah Shahih Muslim diterangkan, bahwa seseorang hendaknya mengibas kasurnya sebelum tidur, baik dengan tangan, sapu lidi, kain sarung atau sejenisnya

 

Ketahuilah saudaraku, ketika seorang hamba menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  maka  dia sangat beruntung. Sungguh  salah satu cara mencintai beliau dan AKAN BERSAMA BELIAU DI SURGA adalah dengan menghidupkan sunnah, sebagaimana sabda :

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).  

Selain itu ada lagi keutamaan menghidupkan sunnah yaitu satu hadits  ari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun. (H.R Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu mari  biasakan diri kita mengibas tempat tidur sebelum tidur karena perkara ini disunahkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan pasti ada kebaikan yang banyak akan didapat oleh yang mengamalkannya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.620).