Jumat, 27 Mei 2022

BERSABAR DAN BERTAKWA UNTUK MENGHAMBAT TIPU DAYA MUSUH

 

BERSABAR DAN BERTAKWA UNTUK MENGHAMBAT TIPU DAYA MUSUH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh musuh musuh Islam selalu berusaha  membuat tipu daya untuk membuat kesengsaraan  dan kesulitan bagi orang orang beriman. Dan kalau kita perhatikan saat ini, ternyata makar atau tipu daya terhadap Islam dan kaum muslimin semakin menjadi jadi.

Kita mengetahui bahwa makar atau rongrongan ini berasal dari orang orang kafir karena memang orang orang kafir  adalah musuh Islam. Allah berfirman  :

إِنَّ الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا

Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S an Nisa’ 101).

Dalam upaya merongrong dan merusak Islam ternyata mereka terus memperkuat diri.   Orang orang kafir tidak bekerja sendiri. Diantara caranya  adalah kerja bareng atau  berkongsi dengan orang orang munafik, orang orang musyrik bahkan atheis. 

Untuk merusak Islam ternyata orang kafir tidak segan segan menginfakkan harta dalam jumlah besar demi mencapai tujuannya berbuat makar dan merusak Islam. 

Allah Ta’ala berfirman : 

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ

Sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka akan menafkahkan harta itu kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan. (Q.S al Anfaal 36)

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa mereka musuh musuh Islam itu harus dihadapi dengan kesabaran dan ketakwaan yaitu dalam firman-Nya : 

وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

Jika kamu bersabar dan bertakwa niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah Mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Q.S Ali Imran 120). 

Imam Ibnu Katsir berkata : Allah mengajarkan orang-orang mukmin kiat agar selamat dari keburukan orang yang jahat dan tipu daya musuh dengan mengamalkan kesabaran dan ketakwaan serta tawakkal kepadanya. Dia adalah Maha Mengetahui para musuh. Tidak ada daya dan kekuatan bagi mereka kecuali dengan pertolongan Allah.  

 

Syaikh as Sa’di berkata : Ketika Allah Ta’ala menerangkan  tentang permusuhan mereka yang begitu keras dan menjelaskan tentang kondisi mereka dengan  segala sifat sifat licik yang ada pada mereka, Allah memerintahkan hamba hamba-Nya yang mukmin UNTUK BERSABAR DAN KONSISTEN TERHADAP KETAKWAAN, dan bila mereka (orang beriman) menegakkan hal itu, niscaya tipu daya musuh tidak akan memudharatkan mereka sedikit pun. Allah meliputi mereka semua, perbuatan mereka, tipu daya mereka yang mereka gencarkan terhadap terhadap kalian.

Dan sesungguhnya Allah telah berjanji kepada kalian ketika kalian MENEGAKKAN KETAKWAAN, bahwa mereka (musuh musuh Islam) tidak akan memudharatkan kalian sedikit pun, maka janganlah kalian bersedih dengan terjadinya hal tersebut (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu hamba hamba Allah yang selalu mampu menjaga kesabaran dan ketakwaan  tak perlu takut ketika berhadapan dengan musuh musuh Islam.

Sungguh Allah Ta’ala juga berjanji untuk menolong orang orang yang menolong agama-Nya sebagaimana firman-Nya : 

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Q.S  al Hajj  40).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.638).

 

NIKMAT DAN MUSIBAH SEMUANYA ADALAH MUSIBAH

 

NIKMAT DAN MUSIBAH SEMUANYA ADALAH UJIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh hamba hamba Allah akan senantiasa didatangi berbagai ujian dalam hidupnya di dunia ini. Ketahuilah bahwa tujuan semua ujian itu diantaranya adalah sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :

Pertama : Pada surat al Ankabut ayat 2-3.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).

Kedua : Pada surat al Mulk ayat 2

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

(Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa yang lebih baik amalnya.  (Q.S al Mulk 2).

Ketahuilah bahwa yang dimaksud dengan ujian dalam kehidupan manusia bukan hanya berupa musibah atau kesusahan ataupun kesulitan. Tetapi nikmat atau kesenangan duniawi adalah juga ujian.

Berkaitan dengan perkara ini, Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin memberi nasehat :

(1) Jika engkau diberi nikmat, janganlah menerimanya hanya sebagai nikmat belaka sehingga engkau (menjadi) terlalu gembira. Memang itu adalah nikmat, tidak syak lagi. Akan tetapi ketahuilah bahwa engkau sedang diuji dengan nikmat tersebut. Apakah engkau bersyukur atau tidak.

(2) Dan jika engkau ditimpa musibah maka itu juga ujian dan cobaan  dari Allah Ta’ala. Untuk menguji apakah engkau bersabar atau tidak. Jika engkau bersabar dan mengharap pahala dari Allah Ta’ala maka sungguh Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10). Dari Tafsir Juz ‘Amma.

Oleh karena itu, wahai hamba hamba Allah !. Ketika datang nikmat berupa kesenangan maka hakikatnya itu adalah ujian begitupun ketika datang musibah. Wallahu A’lam. (2.637).

  

 

Selasa, 24 Mei 2022

MAKSIAT YANG DILAKUKAN SESEORANG BISA BERANAK PINAK

 

MAKSIAT YANG DILAKUKAN SESEORANG BISA BERANAK PINAK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hamba hamba Allah sangatlah takut untuk melakukan maksiat. Sungguh semua kemaksiatan baik yang kecil apalagi yang besar pasti mendatangkan keburukan, dosa dan kesengsaraan serta adzab di dunia dan di akhirat.

Sangatlah perlu diketahui bahwa ketika seseorang melakukan satu maksiat maka akan mempermudah jalannya untuk melakukan maksiat berikutnya dan berikutnya lagi. Inilah yang dimaksud dengan maksiat yang beranak pinak atau berkembang biak. Nah, dengan semakin bertambah maksiat yang dilakukan seseorang maka si pelaku maksiat menjadi tak lagi menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah keburukan atau maksiat.

Imam Ibnu Qayyim berkata : Hati tidak lagi menganggap kemaksiatan sebagai perkara yang buruk karena telah menjadi kebiasaan. Dalam keadaan demikian, pelaku maksiat tidak lagi peduli dengan pandangan manusia yang menganggap dirinya (berkelakuan) buruk ataupun komentar buruk mereka terhadapnya. Bahkan bagi pemuka kefasikan, kondisi ini merupakan puncak ketidak pedulian dan kesempurnaan kelezatan.

Sampai sampai salah seorang dari mereka berbangga diri dengan maksiat. Lalu menceritakannya kepada orang lain yang tidak mengetahui bahwa dia telah melakukan maksiat. Dia berkata : Wahai Fulan, aku telah berbuat ini dan itu.

Selanjutnya, Imam Ibnu Qayyim berkata : Kemaksiatan akan menanam benih kemaksiatan lain yang semisalnya. Sebagiannya melahirkan sebagian yang lain (beranak pinak, peny.). Sampai sampai pelakunya merasa sulit untuk meninggalkan dan keluar dari maksiat tersebut. (Ad Daa’ wad Dawaa’).

Sementara itu syaithan menghiasi keburukan menjadi sesuatu yang tampak indah bagi manusia sehingga manusia terus menerus tergelincir kepada kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman :

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

Ia (iblis) berkata : Rabb-ku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, AKU PASTI AKAN JADIKAN (KEBURUKAN) TERASA INDAH BAGI MANUSIA DI BUMI. Dan aku akan  menyesatkan mereka  semuanya. Kecuali hamba hamba-Mu yang ikhlas diantara mereka. (Q.S al Hijr 39-40) 

Oleh karena itu hamba hamba Allah tetaplah dalam posisi MENJAUHKAN DIRI DARI SEGALA JENIS MAKSIAT. Sungguh maksiat akan menyebabkan seorang hamba menjadi HINA DAN RENDAH dalam pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wallahu A’lam. (2.636)