MENJAGA KEIKHLASAN DALAM BELAJAR ILMU
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Syaikh
Muhammad Shalih al Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilm memberikan penjelasan tentang beberapa adab belajar ilmi. Satu diantaranya adalah ikhlas karena Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa belajar ilmi syar’i adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah wajib.
Rasulullah bersabda : “Thalabul ‘ilmi
faridhatun ‘ala kulli muslim”. Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim (H.R Ibnu
Majah, dari Anas bin Malik).
Suatu
ibadah hanya bernilai disisi Allah jika memenuhi dua syarat yaitu : ikhlas dan
ittiba’ yaitu mencontoh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.
Allah berfirman : “Wama umiruu illa liya’budullaha mukhlishina lahuddin”. Padahal mereka tidak disuruh beribadah kecuali kepada Allah dengan mengikhlaskan
agama bagi-Nya (mengharap ridha-Nya) Q.S. al Baiyinah 5.
Rasulullah
bersabda : “Innallaha la yuqbalu minal
‘amalu illa maa kaana lahu
khalisa wabtughiya bihi wajhuhu.” Sesungguhnya
Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas)
untuk-Nya. (H.R an Nasa’i, lihat Silsilah ash Shahihah).
Rasulullah
bersabda : “Barangsiapa menuntut ilmu, dimana dituntut darinya keikhlasan kepada
Allah, sementara dia melakukannya karena ingin mendapatkan kesenangan dunia
maka ia tidak akan mencium bau surga” (H.R Imam Ahmad dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Oleh karena itu seorang yang belajar ilmi haruslah terus menerus memeriksa niatnya sebelum belajar, saat belajar dan
sesudah belajar. Jangan sampai niatnya terganggu oleh tujuan lain selain ikhlas untuk mencari ridha Allah Subhanahanahu wa
Ta’ala.
Syaikh Bakr bin Abdullah Abu
Zaid berkata : Apabila ilmu
tidak didasari dengan keikhlasan niat, dia akan berobah dari ibadah yang paling
mulia menjadi kemaksiatan
yang paling hina. Dan tidak ada yang bisa menghancurkan ilmu semisal riya, baik
riya yang sampai kepada kesyirikan
ataupun riya yang menghilangkan keikhlasan.
Lalu bagaimana caranya agar bisa ikhlas dalam belajar ilmu. ?. Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin pernah ditanya tentang bagaimana caranya bisa ikhlas dalam menuntut ilmu. Beliau
menjawab :
Pertama : Engkau harus berniat bahwa menuntut ilmu itu untuk menjalankan perintah Allah karena memang Allah
memerintahkan sebagaimana firman-Nya : “Fa’lam annahuu laa ilaha ilallahu …” Maka ketahuilah bahwa tidak ada tuhan (yang haq untuk
disembah) melainkan Allah....(Q.S Muhammad 19).
Dalam ayat ini Allah mengajarkan
bahwa untuk mengetahui (yaitu dengan belajar
ilmu). Anjuran untuk suatu perbuatan
berarti perbuatan itu dicintai, diridhai dan diperintahkan oleh-Nya.
Kedua : Engkau mencari ilmu juga harus berniat untuk menjaga syari’at Allah dan bisa dilakukan
dengan belajar, baik dengan cara menghafal, menulis dan mengarang kitab.
Ketiga : Engkau berniat untuk membela syari’at Allah.
Karena seandainya tidak ada orang berilmu maka syari’at ini tidak akan terjamin
kebenarannya. Dan juga tidak ada seorangpun yang akan membelanya.
Keempat : Engkau berniat untuk mengikuti
ajaran Rasulullah Salallahu alaihi wassalam karena engkau tidak mungkin
mengikuti ajaran beliau kecuali jika engkau lebih dahulu mengetahuinya.
Kita bermohon kepada Allah agar selalu memberi kekuatan untuk terus
belajar ilmu syar’i dan juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum
muslimin. Kita bermohon pula agar mampu menjaga keikhlasan sehingga apa yang kita lakukan bernilai di
sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (765).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar