IMAM MENGHADAP MAKMUM SETELAH SALAM
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Kalau kita shalat berjamaah di
banyak tempat maka setelah salam, kita akan menyaksikan imam mengambil posisi paling tidak pada tiga
keadaan. (1) Ada yang tetap menghadap kiblat. (2) Ada yang menghadap jamaah
atau makmum. (3) Ada pula yang menghadap kearah sisi kanan dari posisi ketika
shalat.
Lalu manakah diantara posisi imam
yang lebih utama diantara tiga posisi tersebut. Ketahuilah bahwa kebiasaan
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam setelah salam dalam mengimami shalat
adalah menghadapkan wajah beliau kepada makmum. Beliau tidak terus menghadap
kiblat ataupun duduk dengan miring kekanan dari posisi ketika shalat.
Diantara
hadits yang menjelaskan hal ini adalah :
Pertama : Dari Samurah bin Jundub,
dia berkata : “Kaanan nabiyu salallahu
‘alaihi wasallam, idza shalla shalaatan aqbala ‘alainaa bi wajhihi”. Adalah
Nabi Salallahu ‘alahi Wasallam apabila selesai shalat beliau menghadapkan
wajahnya kepada kami. (H.R Imam Bukhari).
Kedua : Dari al Barra’ bin ‘Azib,
di berkata : “Kunnaa idzaa shallainaa
khlafa rasuulillahi salallahu ‘alaihi wasallam, ahbabnaa an nakuuna ‘an
yamiinihi yuqbilu ‘alainaa bi wajhihi”. Kami apabila shalat di belakang
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam, kami lebih memilih di sebelah kanannya,
karena beliau (setelah shalat) menghadap kami dengan wajahnya. (H.R Imam
Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin berkata : (Hukumnya) makruh seorang imam duduk sangat lama menghadap
kiblat setelah salam. Tetapi hendaknya dipersingkat sekedar membaca : Istighfar tiga kali dan Allahumma antassalaam wa minkassalam
tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. Kemudian berpaling (menghadap
kepada jamaah). Inilah yang sunnah.
Berdasarkan riwayat yang banyak
dalam masalah ini para Ulama mengatakan disunahkan bagi imam menghadap kepada
makmum setelah shalat. Dan boleh memilih untuk menghadap dari arah kanan atau
dari arah kiri, sebagaimana terdapat dalam beberapa riwayat, diantaranya :
Dari Anas bin Malik, dia berkata : “Aktsaru maa ra-aitu rasuullahi salallahu
‘alaihi wasallam yansharifu ‘an yamiinihi” . Aku sering melihat Rasulullah
Salallahu ‘alahi Wasallam memalingkan wajahnya dari arah kanan. (H.R Imam
Muslim).
Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata : “Laqad ra-aitun nabiya salallahu ‘alaihi
wasallam katsiran yansharifu ‘an yasaarihi”. Aku telah sering melihat Nabi
Salallahu ‘alaihi Wasallam memalingkan wajah dari arah kiri. (H.R Imam
Bukhari).
(Syarhul Mumti’, Syaikh Utsaimin
dengan diringkas).
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (745)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar