SEBUTIR KURMA UNTUK SEDEKAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Berinfak atau bersedekah adalah
salah satu amal shalih yang dicintai Allah Ta’ala. sebagaimana firman-Nya : “Wa anfiquu fii sabiilillahi wa laa tulquu bi-aidiikum ilan nahlukah,
wa ahsinuu, innallaha yuhibbul muhsiniin” Dan infakkanlah (hartamu) di
jalan Allah dan janganlah kamu
jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dan berbuat
baiklah. Sungguh Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Baqarah
195).
Seorang hamba yang berinfak atau
bersedekah pastilah akan mendatangkan
kebaikan dan keutamaan yang banyak baginya, diantaranya adalah :
Pertama : Allah Ta’ala berfirman dalam surat Saba’ bahwa Allah Ta’ala
akan mengganti sedekah yang telah
dikeluarkan : "Katakanlah : Sesungguhnya
Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi
rizki yang sebaik-baiknya."
(Q.S. Saba 39).
Kedua : Sungguh sedekah
akan mendatangkan rizki. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
"Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sedekah." (H.R al-Baihaqi).
Ketahuilah bahwa sebenarnya manfaat yang diperoleh oleh
pemberi sedekah jauh melebihi manfaat yang diperoleh sipenerima. Diantaranya
adalah akan menghapus dosa dan kesalahan.
Rasulullah bersabda : “
Ashshadaqatu tuthfi-u khathiiata kamaa yuthfi-u maa-un naara”. Sedekah itu menghapus
kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (H.R Imam at Tirmidzi).
Imam Fudhail bin Iyadh berkata : Mereka (orang orang miskin
yang kita beri sedekah) membawa perbekalan perbekalan kita menuju akhirat tanpa
upah sedikitpun hingga mereka meletakkannya diatas timbangan (amal kita) di
hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Ta’ala menjelaskan pula
bahwa berinfak atau sedekah adalah salah
satu ciri orang yang bertakwa. Dan sangat dianjurkan pula untuk berinfak dalam keadaan sempit ataupun
lapang. Allah berfirman : “Alladziina yunfiquuna fissarraa-i
wadhdharra-i” (Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu
lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu pada saat
keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila mereka
lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak. Apabila
mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan walaupun
hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Karimur Rahman).
Oleh karena itu seorang hamba haruslah berusaha bersedekah
sesuai yang dia mampu meskipun sedikit. Jangan merasa rendah diri kalau belum
bisa bersedekah dengan jumlah yang banyak. Perhatikanlah sabda Rasulullah tentang anjuran bersedekah meskipun hanya
dengan sebutir kurma. Sebutir kurma ?. Iya benar, berikut ini haditsnya yang shahih.
Rasulullah bersabda : “Ittaqun naara walau bisyiqi tamratin fain
lam tajiduu fa bikalimatin thaiyibah”. Jagalah diri kalian dari api neraka
walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir
kurma. Apabila tidak mendapatinya
maka ucapkanlah kalimat yang baik. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata :
Didalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersedekah dan menerima sedekah
walaupun itu hanya sedikit. Dan terdapat isyarat untuk tidak meremehkan sesuatu
yang sedikit dari sedekah dan yang lainnya. (Fathul Bari)
Dalam satu riwayat disebutkan pula
bahwa pada suatu kali ada seseorang datang meminta sesuatu kepada Ummul
Mukminin Aisyah dan disisinya ada beberapa wanita. Aisyah memerintahkan agar
orang yang meminta itu diberi sebutir anggur. Para wanita itupun terheran heran
(bersedekah dengan sebutir anggur ?). Lalu Aisyah berkata : Sebutir anggur
merupakan benih yang banyak. Aisyah membacakan firman Allah : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah
pun niscaya dia akan melihat (balasan)
nya. (Q.S al Zilzaal 7).
Memang benar bahwa sebutir anggur
merupakan benih yang banyak. Perhatikanlah firman Allah dalam surat al Baqarah
261, yaitu sebutir anggur itu akan dilipat gandakan pahalanya menjadi 700 kali
bahkan bisa lebih sesuai kehendak Allah Ta’ala. “Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.
Oleh karena itu jika memiliki harta
meskipun sedikit tetaplah bersedekah apalagi memiliki harta yang banyak. Semua
pasti bernilai di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala telah
berfirman : “Faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah” Maka
barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat
(balasan)nya (Q.S az Zilzaal 7).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (748).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar