Selasa, 30 Agustus 2016

AMAL SHALIH DAN KEUTAMAANNYA YANG BANYAK



AMAL SHALIH DAN KEUTAMAANNYA YANG BANYAK
Oeh : Azwir B. Chaniago

Prof. DR. Hamka berkata : Bahwa  tidak ada kegunaan lain manusia diciptakan Allah  kecuali untuk beribadah dan mengabdi kepadaNya.
Sungguh, tujuan penciptaan manusia telah dijelaskan Allah yaitu semata-mata untuk beribadah kepadaNya. Allah berfirman : “Wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun”  Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu. (Q.S adz Dzariat 56).

Ketahuilah, bahwa jika ada diantara kita diberi pangkat dan jabatan maka itu haruslah dimanfaatkan dalam rangka beribadah kepada Allah. Jika ditakdirkan memiliki harta yang banyak itu juga haruslah dimanfaatkan dalam rangka beribadah kepada Allah. Ditakdirkan menjadi orang yang berilmu maka itupun haruslah dimanfaatkan dalam rangka beribadah kepada Allah. Ditakdirkan tidak memiliki apa apa juga harus tetap beribadah kepada-Nya. Semuanya wajib dibuktikan  dengan melakukan  amal amal shalih untuk  mencari ridha Allah Ta’ala.   

Lalu apa makna amal shalih.  Secara bahasa amal berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan, sedangkan shalih berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat diakhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, amal shaleh diartikan sebagai perbuatan yang sungguh-sungguh dalm menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama misalnya melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia. 

Dalam rangka mengabdi   kepada Allah Ta'ala maka wajiblah bagi setiap hamba untuk melakukan amal shalih yang  terbaik dan dalam bahasa agama disebut ahsanu amala. 

Allah berfirman : “Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum aiyukum ahsanu ‘amala, wa huwal ‘aziizul ghafuur”  (Dialah) Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapa yang paling baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Mahapengampun. (Q.S al Mulk 2).  
      
Al Imam Fudhail bin Iyadh menjelaskan bahwa :  Ahsanu amala, paling baik amalnya  dalam ayat ini maksudnya adalah paling ikhlas dan paling sesuai dengan syariat. Kemudian ada yang bertanya : Apakah maksud yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan syariat ? Lalu beliau menjawab : Sesungguhnya amalan apabila ikhlas tetapi tidak sesuai dengan syariat maka tidak diterima. Demikian pula apabila sesuai dengan syariat tetapi tidak ikhlas maka amalan itu tidak diterima, hingga amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan syariat. (Hilyah al Auliya’).

Sungguh Allah Ta’ala telah menjanjikan kebaikan dan keutamaan yang banyak bagi seorang hamba yang dengan ikhlas melakukan amal shalih, diantaranya : 

Pertama :  Allah akan memberikan rizki yang baik.

Allah akan mengkaruniakan kehidupan yang baik dengan cara memberikan rizki yang halal dan baik kepada hamba-Nya yang selalu beramal shalih.  Sehingga apa yang ia makan adalah rizki yang baik.

Allah berfirman : “Falladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati lahum maghfiratun wa rizqun kariim”.   Maka  orang-orang yang beriman dan beramal shalih,  mereka memperoleh  ampunan dan rizki yang mulia”.(Q.S al  Hajj 50)

Kedua : Allah Akan memberikan derajat yang tinggi.

Allah berfirman : “Tetapi barangsiapa datang kepada Rabb-nya dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan  amal shalih, Maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia)”. Q.S Thaahaa 75.

Syaikh as Sa’di berkata : “memperolehderajat yang tinggi  (mulia)” yaitu tempat tempat yang tinggi di kamar kamar yang penuh dengan hiasan, kenikmatan yang berlangsung terus menerus, sungai sungai yang mengalir, keabadian yang langgeng, keceriaan yang mendalam yang tidak tersaksikan oleh mata, didengar oleh telinga dan tidak terbetik di hati seorang pun (Tafsir Taisir Karimir Rahman).


Ketiga : Allah akan memberi hidayah atau petunjuk yang benar.

Allah berfirman  : …“Fa aaminuu billahi wa rasuulihin nabiyil ummiyilladzii yu’minu billahi wa kalimaatihii, wattabi’uhu la’allakum tahtaduun”. …Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat kalimat-Nya (kitab kitab-Nya) dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk.  (Q.S al A’raaf 158).

Juga firman Allah dalam surat Yunus ayat 9 : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, niscaya diberi petunjuk oleh Rabb-nya  karena keimanannya. Mereka  di dalam syurga yang penuh kenikmatan, mengalir dibawahnya sungai sungai”.

Keempat : Allah akan memberikan pahala yang sempurna.

Allah Ta’ala berfirman : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, Maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (Q.S Ali Imran 57).

Imam Ibnu Katsir berkata : “Maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan amalan mereka” Yaitu di dunia dan diakhirat. Pahala di dunia berupa pertolongan dan kemenangan sedangkan di akhirat berupa surga-surga yang tinggi. (Tafsir Ibnu Katsir)

Kelima : Allah akan menghapus dosa dosanya dan memberi balasan yang lebih baik.

Allah berfirman : “Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih, pasti akan Kami hapus kesalahan kesalahannya dan mereka pasti akan  Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S al Ankabut 7).

Imam Ibnu Katsir berkata : Orang yang beriman dan beramal shalih bagi mereka sebaik baik balasan. Dan Dia pun menghapuskan dari mereka amal amal buruk yang mereka lakukan serta membalas mereka dengan pahala sesuai kebaikan yang mereka lakukan. Dia menerima kebaikan yang sedikit dari hamba-Nya. Membalas satu kebaikan dengan sepuluh hingga tujuh ratus  kali lipat dan mengganjar keburukan dengan balasan yang setimpal atau Dia memaafkan dan menghapusnya.  (Tafsir Ibnu Katsir).

Selain itu, amal shalih seorang hamba  dapat melebur dosanya. sebagaimana sabda Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dimanapun kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji”. (H.R Imam Bukhari)

Keenam : Allah akan memberikan kehidupan yang baik.

Allah berfirman : “Man ‘amila shaalihan, min dzakarin au untsaa wahuwa mu’minun fala nuhyiyannahu hayaatan thaiyibah. Wala najziyannahum ajrahum bi ahsani maa kaanuu ya’maluun”. Barangsiapa  yang melakukan amal shalih, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97). 

Syaikh as Sa’di menjelaskan bahwa makna kehidupan yang baik dalam ayat ini adalah mendapatkan ketenteraman hati dan ketenangan jiwa dan Allah memberinya rezki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka sangkanya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketujuh : Allah menjadikannya  penghuni surga.

Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (Q.S Huud 23).

Allah berfirman : “Wa basysyiril ladziina aamanuu wa ‘amilush shalihaati anna lahum jannatin tejrii min tahtihal anhaar” . Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang beriman dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai.  (Q.S al Baqarah 25).
Allah Ta’ala berfirman : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh Maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata”. (Q.S al Jaatsiyah 30).

Imam Ibnu Katsir berkata : Allah memberitahukan tentang keputusan yang Dia berikan kepada semua makhluk-Nya pada hari Kiamat kelak. “Adapun orang orang yang beriman dan beramal shalih, yakni hati mereka beriman lalu seluruh anggota badan mereka mengerjakan amal shalih (yaitu) yang dikerjakan secara tulus dan sesuai dengan syariat “maka Rabb mereka memasukkan mereka kedalam rahmat-Nya, yaitu surga. (Tafsir Ibnu Katsir).

Itulah sebagian dari kebaikan dan keutamaan yang dijanjikan Allah Ta'ala bagi orang yang melakukan amal shalih dengan penuh iman dan ikhlas. Oleh karena itu seorang hamba akan terus berjuang untuk melakukan amal shalih baik amalan amalan yang wajib maupun yang sunnah sesuai kemampuannya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (776)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar