AMAL SHALIH
DAN KEUTAMAANNYA YANG BANYAK
Oeh : Azwir B. Chaniago
Prof.
DR. Hamka berkata : Bahwa tidak ada
kegunaan lain manusia diciptakan Allah
kecuali untuk beribadah dan mengabdi kepadaNya.
Sungguh, tujuan
penciptaan manusia telah dijelaskan Allah yaitu semata-mata untuk beribadah
kepadaNya. Allah berfirman : “Wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun” Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepadaKu. (Q.S adz Dzariat 56).
Ketahuilah,
bahwa jika ada diantara kita diberi pangkat dan jabatan maka itu haruslah
dimanfaatkan dalam rangka beribadah kepada Allah. Jika ditakdirkan memiliki
harta yang banyak itu juga haruslah dimanfaatkan dalam rangka beribadah kepada
Allah. Ditakdirkan menjadi orang yang berilmu maka itupun haruslah dimanfaatkan
dalam rangka beribadah kepada Allah. Ditakdirkan tidak memiliki apa apa juga
harus tetap beribadah kepada-Nya. Semuanya wajib dibuktikan dengan melakukan amal amal shalih untuk mencari ridha Allah Ta’ala.
Lalu apa makna amal shalih. Secara bahasa amal berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan shalih berarti yang baik
atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang
memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat
diakhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
amal shaleh diartikan sebagai perbuatan yang sungguh-sungguh dalm menjalankan
ibadah atau menunaikan kewajiban agama misalnya melakukan perbuatan baik
terhadap sesama manusia.
Dalam rangka mengabdi kepada Allah Ta'ala maka wajiblah bagi
setiap hamba untuk melakukan amal shalih yang terbaik dan dalam bahasa agama disebut ahsanu amala.
Allah
berfirman : “Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum aiyukum ahsanu ‘amala, wa huwal ‘aziizul ghafuur”
(Dialah) Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapa
yang paling baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Mahapengampun. (Q.S al Mulk
2).
Al
Imam Fudhail bin Iyadh menjelaskan bahwa :
Ahsanu amala, paling baik amalnya dalam ayat ini maksudnya adalah paling
ikhlas dan paling sesuai dengan syariat. Kemudian
ada yang bertanya : Apakah maksud yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan
syariat ? Lalu beliau menjawab : Sesungguhnya amalan apabila ikhlas tetapi
tidak sesuai dengan syariat maka tidak diterima. Demikian pula apabila sesuai
dengan syariat tetapi tidak ikhlas maka amalan itu tidak diterima, hingga
amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan syariat. (Hilyah al Auliya’).
Sungguh
Allah Ta’ala telah menjanjikan kebaikan dan keutamaan yang banyak bagi seorang
hamba yang dengan ikhlas melakukan amal shalih, diantaranya :
Pertama : Allah akan memberikan rizki yang baik.
Allah
akan mengkaruniakan kehidupan yang baik dengan cara memberikan rizki yang halal
dan baik kepada hamba-Nya yang selalu beramal shalih. Sehingga apa yang
ia makan adalah rizki yang baik.
Allah
berfirman : “Falladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati lahum maghfiratun wa
rizqun kariim”. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka memperoleh ampunan dan rizki yang mulia”.(Q.S al Hajj 50)
Kedua : Allah Akan memberikan derajat
yang tinggi.
Allah
berfirman : “Tetapi barangsiapa datang kepada
Rabb-nya dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan amal shalih, Maka mereka itulah orang-orang
yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia)”. Q.S Thaahaa 75.
Syaikh
as Sa’di berkata : “memperolehderajat
yang tinggi (mulia)” yaitu tempat
tempat yang tinggi di kamar kamar yang penuh dengan hiasan, kenikmatan yang
berlangsung terus menerus, sungai sungai yang mengalir, keabadian yang
langgeng, keceriaan yang mendalam yang tidak tersaksikan oleh mata, didengar
oleh telinga dan tidak terbetik di hati seorang pun (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Ketiga : Allah akan memberi hidayah atau petunjuk yang benar.
Allah berfirman : …“Fa aaminuu billahi wa rasuulihin nabiyil
ummiyilladzii yu’minu billahi wa kalimaatihii, wattabi’uhu la’allakum
tahtaduun”. …Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat kalimat-Nya (kitab kitab-Nya)
dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S al A’raaf 158).
Juga
firman Allah dalam surat Yunus ayat 9 : “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, niscaya diberi petunjuk
oleh Rabb-nya karena keimanannya.
Mereka di dalam syurga yang penuh
kenikmatan, mengalir dibawahnya sungai sungai”.
Keempat : Allah akan memberikan pahala
yang sempurna.
Allah
Ta’ala berfirman : “Adapun orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, Maka Allah akan
memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah
tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (Q.S Ali Imran 57).
Imam
Ibnu Katsir berkata : “Maka Allah akan
memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan amalan mereka” Yaitu
di dunia dan diakhirat. Pahala di dunia berupa pertolongan dan kemenangan
sedangkan di akhirat berupa surga-surga yang tinggi. (Tafsir Ibnu Katsir)
Kelima : Allah akan menghapus dosa
dosanya dan memberi balasan yang lebih baik.
Allah
berfirman : “Dan orang-orang yang beriman
dan beramal shalih, pasti akan Kami hapus kesalahan kesalahannya dan mereka
pasti akan Kami beri balasan yang lebih
baik dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.S al Ankabut 7).
Imam
Ibnu Katsir berkata : Orang yang beriman dan beramal shalih bagi mereka sebaik
baik balasan. Dan Dia pun menghapuskan dari mereka amal amal buruk yang mereka
lakukan serta membalas mereka dengan pahala sesuai kebaikan yang mereka
lakukan. Dia menerima kebaikan yang sedikit dari hamba-Nya. Membalas satu kebaikan
dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali
lipat dan mengganjar keburukan dengan balasan yang setimpal atau Dia memaafkan
dan menghapusnya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Selain
itu, amal shalih seorang hamba dapat
melebur dosanya. sebagaimana sabda Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Bertakwalah kamu sekalian
kepada Allah dimanapun kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan
perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya, dan
pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji”. (H.R Imam Bukhari)
Keenam
: Allah akan
memberikan kehidupan yang baik.
Allah berfirman : “Man ‘amila shaalihan, min dzakarin au
untsaa wahuwa mu’minun fala nuhyiyannahu hayaatan thaiyibah. Wala najziyannahum
ajrahum bi ahsani maa kaanuu ya’maluun”. Barangsiapa yang melakukan amal shalih, baik laki laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S
an Nahal 97).
Syaikh as Sa’di menjelaskan bahwa makna kehidupan yang baik
dalam ayat ini adalah mendapatkan ketenteraman hati dan ketenangan jiwa dan
Allah memberinya rezki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka
sangkanya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketujuh : Allah menjadikannya penghuni surga.
Allah
berfirman : “Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan
mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (Q.S
Huud 23).
Allah
berfirman : “Wa basysyiril ladziina
aamanuu wa ‘amilush shalihaati anna lahum jannatin tejrii min tahtihal anhaar” .
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang beriman dan beramal
shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya
sungai sungai. (Q.S al Baqarah 25).
Allah
Ta’ala berfirman : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
Maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan yang nyata”. (Q.S al Jaatsiyah 30).
Imam
Ibnu Katsir berkata : Allah memberitahukan tentang keputusan yang Dia berikan
kepada semua makhluk-Nya pada hari Kiamat kelak. “Adapun orang orang yang beriman dan beramal shalih, yakni hati
mereka beriman lalu seluruh anggota badan mereka mengerjakan amal shalih
(yaitu) yang dikerjakan secara tulus dan sesuai dengan syariat “maka Rabb mereka memasukkan mereka kedalam
rahmat-Nya, yaitu surga. (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah
sebagian dari kebaikan dan keutamaan yang dijanjikan Allah Ta'ala bagi orang yang
melakukan amal shalih dengan penuh iman dan ikhlas. Oleh karena itu seorang
hamba akan terus berjuang untuk melakukan amal shalih baik amalan amalan yang
wajib maupun yang sunnah sesuai kemampuannya.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (776)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar