Minggu, 30 April 2023

TAHAN DIRI UNTUK TIDAK MEMBERI NASEHAT SAMPAI TAHU ILMUNYA

TAHAN DIRI UNTUK TIDAK MEMBERI NASEHAT SAMPAI TAHU ILMUNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam mengingatkan bahwa orang orang muslim memiliki beberapa  hak dan kewajiban yang sangat dianjurkan untuk dipenuhi. Dengan mendapatkan hak dan memenuhi kewajiban maka orang beriman akan saling memberi manfaat sesama orang beriman. Perhatikanlah sabda Rasululah Salallahu 'alaihi Wasallam berikut ini :  

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  “حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إذَا لَقِيْتــَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاك

فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَك  فَانْصَحْهُ،  وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَ إِذاَ  مَرِضَ  فَعُدْهُ، وَإِذاَ  ماَتَ

فاتـْبَعْهُ”.  

Dari Abu Hurairah  ia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda : Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam, yaitu: (1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, (2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, (3) JIKA IA MEMINTA NASEHATKEPADAMU MAKA BERILAH IA NASEHAT, (4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka do’akanlah ia dengan yarhamukallah, (5) jika ia sakit maka jenguklah dan (6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya. (H.R Imam Muslim).

Namun demikian ketahuilah bahwa SALAH SATU ADAB YANG SANGAT PENTING DALAM MEMBERI NASEHAT ADALAH MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK MEMBERI NASEHAT SAMPAI TAHU ILMUNYA YANG BENAR. Jangan sembarang memberi nasehat apalagi menyalahkan. Bisa jadi nasehat kita salah bila ditimbang dengan dalil syar’i. Jadi haruslah berilmu dulu sebelum berkata, sebelum berbuat apalagi memberi nasehat. Tidak cukup dengan niat baik saja.

Seorang yang tidak bisa menyetir mobil  seharusnya tidak menasehati orang lain tentang cara menyetir mobil yang baik. Ini urusan dunia. Apalagi urusan akhirat. Kalau mau memberi nasehat tentang cara shalat yang baik, maka harus punya ilmu tentang cara shalat yang benar. Jika tidak, maka bisa mendatangkan kesalahan bahkan kesesatan. Allah Ta'ala berfirman :

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا 

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani , semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Israa’ 36).

Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan merasa pintar atau seolah olah mengetahui segala sesuatu terutama tentang syariat. Jika ada masalah ataupun pertanyaan lebih baik kita serahkan kepada yang lebih berilmu. Memberi nasehat tanpa ilmu bisa jadi mendatangkan mudharat yang besar bagi yang dinasehati.

Ketahuilah bahwa di zaman Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam pernah terjadi satu peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang penderita luka di kepala  yaitu sebagaimana dinasehatkan oleh sahabat sahabatnya untuk mandi wajib karena mimpi basah.  

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah mengetahui perinstiwan ini beliau  marah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa tayammum sudah cukup baginya sebagai ganti mandi wajib. Peristiwa ini disebutkan dalam satu hadits : 

عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا فِي سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِي رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ هَلْ تَجِدُونَ لِي رُخْصَةً فِي التَّيَمُّمِ فَقَالُوا مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمْ اللَّهُ أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ

Dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata : Kami berangkat dalam satu perjalanan lalu seorang dari kami tertimpa batu dan melukai kepalanya. Kemudian orang itu mimpi basah. lalu ia bertanya kepada para sahabatnya : Apakah kalian mendapatkan keringanan bagiku untuk tayammum ?. Mereka menjawab : Kami memandang kamu tidak mendapatkan keringanan karena kamu mampu menggunakan air. Lalu ia mandi kemudian meninggal.

Ketika kami sampai dihadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, peristiwa tersebut diceritakan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau bersabda : Mereka telah membunuhnya. Semoga Allah membalas mereka. Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui ?. Karena obat dari tidak tahu adalah bertanya. Sesungguhnya dia cukup bertayammum. (H.R Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).

Wallahu A'lam. (2.990)

 

 

 

 

Sabtu, 29 April 2023

RIZKIMU BISA SEMPIT JIKA MENAHAN HARTA

 

RIZKIMU BISA SEMPIT JIKA MENAHAN HARTA

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Sungguh,  manusia sangat menyukai harta dunia. Allah Ta'ala mengingatkan hal ini dalam firman-Nya :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang diinginkan. Yaitu wanita, anak anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik (surga). Q.S Ali Imran 14.

Perkara ini dengan mudah bisa dilihat sikap sebagian besar manusia yang senantiasa berusaha keras, seolah olah  berlomba untuk mendapatkan harta yang banyak bahkan berlimpah. Ketahuilah bahwa hakikatnya memiliki harta yang banyak tidak dilarang dalam syariat Islam. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah cara mendapatkannya mestilah dari jalan yang halal dan membelanjakannya juga di jalan yang Allah Ta'ala ridha.

Ketahuilah bahwa diantara perkara penting yang berkaitan dengan harta yang dimiliki adalah MENUNAIKAN KEWAJIBANNYA seperti zakat mal. Dan juga berinfak dan bersedekah untuk membantu orang orang yang membutuhkannya. Janganlah orang orang yang memilki harta lebih selalu menahan hartanya. Sungguh salah satu SIFAT PALING BURUK adalah KIKIR, PELIT ATAU BAKHIL. Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau : 

شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ

SIFAT YANG PALING BURUK pada seseorang  adalah KIKIR, yang berkeluh kesah serta pengecut. (H.R Imam Bukhari dan juga yang selainnya).

Allah Ta'ala juga menjelaskan tentang buruknya sifat al bukhl (bakhil), sebagaimana firman Allah Ta'ala :


وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sekali-sekali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka, sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di leher mereka pada hari kiamat. (Q.S Ali Imran 180).

Selain itu, sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam MELARANG MENAHAN HARTA. Dari Asma' binti Abi Bakar, menceritakan bahwa ia menemui Nabi

ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلاَ تُوعِي فَيُو عِيَ اللهُ عَلَيْكِ

Bersedekahlah selama kamu mampu, JANGANLAH MENAHAN NAHAN HARTA sehingga Allah AKAN MENYEMPITKAN RIZKIMU. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu ketika seseorang berdoa memohon tambahan rizki maka hendaklah dia barengi dengan sifat suka bersedekah. Sungguh setiap harta yang dikeluarkan sebagai infak dan sedekah pasti akan diganti. Allah Ta'ala menjelaskan dalam firman-Nya :

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Katakanlah : Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, MAKA ALLAH AKAN MENGGANTINYA dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya. (Q.S. Saba 39).

Wallahu A'lam. (2.989)

 

 

 

 

  

 

Kamis, 27 April 2023

BERTEKAD MENERUSKAN AMALAN TERBAIK SEUSAI RAMADHAN

 

BERTEKAD MENERUSKAN AMALAN TERBAIK SEUSAI RAMADHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pada bulan Ramadhan, orang orang beriman bersemangat bahkan seperti berlomba untuk mengamalkan ibadah terbaik yang disyariatkan selama sebulan penuh. Paling utama adalah ibadah puasa fardhu, shalat lail yang masyhur disebut dengan shalat taraweh, membaca al Qur an, berinfak, bersedekah dan zakat minimal zhakat fitri dan yang lainnya.

Lalu setelah Ramadhan berakhir maka orang orang beriman senantiasa bertekad untuk TERUS MELAKUKAN AMALAN TERBAIK sesuai yang disyariatkan, diantaranya : (1) Puasa fardhu Ramadhan dilanjutkan dengan puasa sunnah. (2) Shalat taraweh dilanjutkan dengan shalat lail yaitu shalat tahajud. (3) Terus menjaga waktu untuk membaca al Qur an. (4) Berinfak dan bersedekah tetap dilakukan sedikit atau banyak.  

Lalu datang pertanyaan, kenapa orang orang beriman senantiasa bertekad untuk meneruskan ibadah setelah Ramadhan usai ?. Iya, karena orang beriman YAKIN SEBENAR BENAR YAKIN BAHWA :

Pertama : Orang beriman SANGAT MERASAKAN telah mendapat nikmat yang banyak dari Allah Ta'ala berupa rizki, pertolongan, perlindungan  yang bukan dalam bulan Ramadhan saja tetapi sepajang hayatnya bahkan sejak saat berada dalam kandungan ibu. JADI BUKAN BULAN RAMADHAN SAJA.

Kedua : Orang beriman memilki kewajiban beribadah, menyembah dan dan mengabdi kepada Allah Ta'ala TERUS MENERUS, sebagaimana firman-Nya :

(1) Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

(2) Allah Ta’ala berfirman :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketiga : Orang beriman memahami bahwa ajal datang sewaktu waktu. Bisa jadi bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Oleh sebab itu orang beriman BERIBADAH TERUS MENERUS sampai akhir hayat. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa amal  seseorang tergantung pada amal amal penutup hidupnya. Dari Sahl bin Sa’di,  Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

S
esungguhnya amal perbuatan seseorang adalah tergantung penutupnya. (H.R Imam Bukhari).

Syaikh Dr. Shalih Fauzan al Fauzan berkata : Amal perbuatan tergantung pada amal amal penutup, artinya seseorang TIDAK BOLEH TERTIPU DENGAN AMALNYA sekalipun dia seorang yang shalih. Dia harus takut dengan buruknya penutup amal. Akan tetapi diantara (bentuk) kasih sayang Allah Ta'ala terhadap hamba hamba-Nya adalah bahwasanya BARANGSIAPA YANG HIDUP DALAM KEBAIKAN MAKA HIDUPNYA AKAN DITUTUP DENGAN KEBAIKAN. (Dari Penjelasan Ringkas Matan al Aqidah ath Thahawiyah).

Oleh karena itu SUNGGUH SANGAT KELIRU orang orang yang hanya mengutamakan ibadah pada bulan Ramadhan saja lalu berlalai lalai pada bulan bulan selanjutnya. Na'udzubillah.   

Wallahu A'lam. (2.988).

 

Rabu, 26 April 2023

IBADAH RAMADHAN MESTILAH BERLANJUT DI BULAN BERIKUTNYA

 

IBADAH RAMADHAN MESTILAH BERLANJUT DI BULAN BERIKUTNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh ada kegembiraan di hati kita ketika menyaksikan bahwa pada setiap Ramadhan sangatlah banyak saudara saudara kita yang sungguh sungguh beribadah. Terutama sekali puasa fardhu sebulan penuh. Dan juga shalat lail yang di bulan Ramadhan disebut dengan shalat tarawih, juga banyak membaca al Qur an bahkan sampai khatam, juga banyak bersedekah dan berinfak dan yang lainnya.

Semuanya tentulah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan juga ingin secara khusus mendapatkan predikat takwa dengan berpuasa. Sungguh Allah Ta'ala mencintai orang orang yang bertakwa. Allah Ta'ala berfirman :

فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

Sungguh Allah mencintai orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 76).

Selain itu ketahuilah saudaraku bahwa setelah Ramadhan berakhir maka ibadah ibadah utama selama Ramadhan SEMESTINYA BISA BERLANJUT DI SEBELAS BULAN BERIKUTNYA, diantaranya :

Pertama : Ibadah puasa.

Setelah Ramadhan berakhir maka orang orang yang beriman mestilah tetap bersemangat melanjutkannya dengan ibadah puasa sunnah yang banyak jenisnya. Ada puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamulbidh dan yang lainnya.

Ketahuilah bahwa SALAH SATU KEUTAMAAN BERPUASA adalah sebagaimana dijelaskan  Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam  dalam sabda beliau :

قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman : PUASA ADALAH PERISAI, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya. (H.R. Imam Ahmad).

Kedua : Shalat lail.

Semangat untuk mendirikan shalat lail di bulan Ramadhan yang disebut shalat taraweh SANGATLAH DIANJURKAN untuk dilanjutkan dengan shalat malam di luar Ramadhan yang disebut dengan shalat tahajud.

Ketahuilah bahwa shalat lail memiliki keutamaan yang SANGAT BANYAK, diantaranya sebagaimana dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  :

(1) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim).

(2) Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).

Ketiga : Membaca dan mempelajari al Qur an.

Di bulan Ramadhan sangatlah banyak saudara saudara kita yang mengkhatamkan al Qur an bahkan ada yang khatam lebih dari satu kali. Ini adalah salah satu ibadah terbaik di bulan Ramadhan dan juga terbaik di bulan sesudahnya. Oleh karena itu hamba hamba Allah semestinya melanjutkan bacaan al Qur an di sebelas bulan berikutnya.

Sungguh, salah satu keutamaan membaca al Qur an, dijelaskan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :

عَن ابنِ مَسعُودٍ رَضيَ اللٌهُ عَنهُ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَى اللٌهُ عَلَي وَسَلَمَ مَن قَرَأ حَرفًا مٍن كَتَابِ اللٌه فَلَه بِه حَسَنَةُ وَالحَسَنَةُ عَشُرُ اَمُثَالِهَا لآ اَقُولُ الم حَرفُ وَلكِنُ اَلِفُ وَلآمُ حَرفُ وَميمُ حــَرُفُ.

Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. (H.R Imam at  Tirmidzi)

Perhatikanlah saudaraku, berapa banyak huruf yang ada dalam setiap ayat, setiap surat dan setiap juz dari al Qur an. Diantara surat yang pendek dalam al Qur an adalah surat al Kautsar yang terdiri dari 42 huruf. Untuk membacanya membutuhkan waktu hanya kira kira 13 detik dan mendatangkan 420 pahala. Kemudiaan surat al Ikhlas. Surat ini terdiri dari 47 huruf dan untuk membacanya butuh waktu kira kira 15 detik. Ini akan mendatangkan 470 pahala bagi yang membacanya.

Wallahu A'lam. (2.987)

   

 

     

 

 

   

ALLAH TA'ALA MENCINTAI HAMBA-NYA YANG BERTAUBAT

 

ALLAH TA'ALA MENCINTAI HAMBA-NYA YANG BERTAUBAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh di zaman ini kita menyaksikan banyak orang yang tergelincir kepada maksiat dan dosa bahkan dosa dosa besar. Memang demikianlah keadaannya. Rasulullah menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : “كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Dari Anas radhiallahu’anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda : Semua anak Adam senantiasa berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Lalu Allah Ta'ala memerintahkan untuk bertaubat agar orang beriman yang tergelincir kepada dosa menjadi orang beruntung karena taubatnya dan agar  selamat di dunia dan di akhirat kelak. Allah Ta'ala berfirman :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا المُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Bertaubatlah kalian semuanya, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung. (Q.S an Nur 31).

Syaikh as Sa'di brkata : (Bertaubatlah kalian semuanya), sehingga tidak ada jalan menunju keberuntungan KECUALI DENGAN BERTAUBAT yaitu meninggalkan  hal hal  yang dibenci oleh Allah Ta'ala baik lahir maupun bathin menuju perkara perkara yang DIA CINTAI. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh ALLAH TA'ALA MENCINTAI hamba hamba yang bertaubat sebanyak apapun dosa yang telah diperbuatnya sebagaimana firman-Nya :  

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ

Allah mencintai orang-orang yang bertaubat. (Q.S al Baqarah 222).Dan ketika seseorang bertaubat dari dosa dosanya maka menjadilah dia seperti orang tak berdosa. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ

Seorang yang telah bertaubat adalah seumpama orang yang tidak berdosa. (Lihat Shahih al Jami’ ash Shaghir, Syaikh al Albani) 

Selain itu, ketahuilah bahwa orang orang bertaubat didoakan kebaikan dan keselamatan oleh malaikat pemikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya. Mereka  berdoa untuk orang beriman, yang selalu bertaubat dan yang selalu kembali ke jalan kebenaran. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

(Malaikat malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya  bertasbih dengan memuji Rabb-nya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang orang yang beriman (seraya berkata) : Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu. Maka berilah ampunan kepada orang orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari adzab neraka.

Ya Rabb kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘And yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang orang shalih  di antara nenek moyang mereka, istri istri  dan keturunan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang orang yang Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu. Maka sungguh Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan dan demikian itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Mukmin 7-9).

Wallahu A'lam. (2.986)

 

 

 

Selasa, 25 April 2023

PUASA SYAWAL DILAKUKAN JIKA HUTANG PUASA RAMADHAN TELAH DITUNAIKAN

 

PUASA SYAWAL DILAKUKAN JIKA HUTANG PUASA RAMADHAN TELAH DITUNAIKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan setelah puasa fardhu sebulan penuh pada bulan Ramadhan adalah PUASA 6 HARI DI BULAN SYAWAL. Dari Abu Ayyub Al Anshari, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (H.R Imam Muslim).

Jadi, hadits ini mengisyaratkan bahwa jika seseorang akan melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal mestilah lebih dahulu mengqadha puasanya yang belum lengkap di bulan Ramadhan tersebab udzur syar'i karena dalam hadits ini disebutkan bahwa : BARANGSIAPA BERPUASA RAMADHAN, yaitu telah lengkap puasa Ramadhannya sebulan penuh.

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata : Barangsiapa yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan maka hendaklah ia melaksanakan qadha’nya terlebih dahulu karena hal tersebut lebih melepaskan dirinya dari beban kewajiban dan hal itu (qadha’) lebih baik daripada puasa sunnah Syawal. (Lathiiful Ma’arif).

Tentang hadits ini pula, Syaikh Sulaiman ar Ruhaily menjelaskan : Kalau begitu hadits ini disyariat untuk orang orang yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan secara penuh (Dari video shahihfiqih)

Puasa syawal ini hakikatnya memiliki  waktu yang cukup longar untuk mengamalkannya sepanjang masih dalam bulan Syawal. Imam Nawawi rahimahullah berkata : Afdhalnya (lebih utama) adalah berpuasa enam hari berturut-turut langsung setelah Idul Fithri.

Namun jika ada orang yang berpuasa Syawal dengan tidak berturut-turut atau berpuasa di akhir-akhir bulan, maka dia masih mendapatkan keutamaan puasa Syawal berdasarkan konteks hadits ini. Inilah pendapat yang benar. Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak, baik di awal, di tengah, maupun di akhir bulan Syawal. (Syarh Shahih Muslim).

Semoga Allah Ta'ala memberi kekuatan kepada kita semua untuk melaksanakan puasa Syawal selama enam hari.

 Wallahu A'lam. (2.985)

 

 

 

 

 

 

Senin, 24 April 2023

MALAIKAT MENDOAKAN ORANG YANG SHALAT

 

MALAIKAT MENDOAKAN ORANG YANG SHALAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Malaikat adalah makhluk yang  mulia, taat beribadah dan tidak (pernah) mengingkari perintah Allah Ta’ala. Allah Ta'ala menjelaskan dalam firman-Nya :

لَا يَسْبِقُونَهُۥ بِٱلْقَوْلِ وَهُم بِأَمْرِهِۦ يَعْمَلُونَ

Mereka (para malaikat) tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah perintah-Nya. (Q.S al Anbiya’ 27).

Dengan keadaannya yang demikian maka doa doa malaikat lebih mudah dikabulkan oleh Allah Ta'ala. Oleh karena itu sungguh beruntung orang orang yang didoakan malaikat ketika melaksanakan shalat, diantaranya adalah :

Pertama : Orang yang shalat  di shaf awal. 

Abi Umamah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّل قَالُوا: يَا رَسُوْلَ الله وَعَلَى الثَّانِي؟ قَالَ: إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّل, قَالُوا: يَا رَسُوْلَ الله, وَعَلَى الثَّانِي؟  قَالَ: وَعَلَى الثَّانِ

Sesungguhnya Allah dan  malaikat-Nya senantiasa bershalawat kepada orang yang berdiri pada shaf pertama. Mereka para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah shaf yang kedua juga ?. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya senantiasa bershalawat kepada yang berdiri pada shaf pertama. Para sahabat berkata lagi : Wahai Rasulullah, shaf kedua juga. Lalu Nabi menjawab : Shaf kedua juga. (H.R Imam Ahmad,  dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Kedua : Orang yang  menyambung shaf dalam shalat. 

Aisyah berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الله وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفِ وَمَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهَا الله بِهَا دَرَجَ

Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang menyambung atau merapatkan shaf. Dan barangsiapa yang menutup suatu kelonggaran dalam shaf maka Allah akan mengangkatnya satu derajat. (HR.Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : … maka hendaknya (para jamaah, peny.) tidak membiarkan ada celah yang bisa membuat syaithan  masuk. Karena syaithan biasa masuk ke shaf-shaf, berupa anak kambing yang kecil, sehingga bisa membuat shalat terganggu (Asy Syarhul Mumthi').   

Ketiga : Orang yang masih berada di tempat shalatnya.

Sungguh, malaikat medoakan  hamba hamba Allah selama dia berada di tempat shalatnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ الَّذِى صَلَّى فِيهِ ، مَا لَمْ يُحْدِثْ ، تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Para malaikat akan mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia tetap berada di tempat shalatnya, selama ia tidak berhadats. Malaikat mengucapkan  : Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia. (H.R Imam  Bukhari).

Oleh karena itu maka hamba hamba Allah  sangatlah dianjurkan untuk tidak tergesa gesa meninggalkan tempat shalat setelah salam. Gunakan kesempatan ini untuk melakukan ibadah ibadah sunnah yang disyariatkan terutama membaca dzikir setelah shalat fardhu. Dan juga dzikir pagi setelah shalat shubuh dan dzikir petang setelah shalat ashar serta ibadah ibadah lainnya yang disyariatkan.

 

Wallahu A'lam. (2.984).

 

 

 

Sabtu, 22 April 2023

DOSA DIAMPUNI DAN MURKA ALLAH REDA DENGAN SEDEKAH

 

DOSA DIAMPUNI DAN MURKA ALLAH REDA DENGAN SEDEKAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika memberi sedekah atau infak untuk orang yang membutuhkan maka umumnya yang bersedekah merasa bahwa sedekahnya SANGAT BERMANFAAT BAGI YANG MENERIMA. Dengan sedekah atau infak yang diterima berupa harta maka orang orang yang berkekurangan bisa memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Bahkan mereka bisa terhindar dari keburukan mencari dan mengambil harta dari sumber yang haram.

Tetapi ketahuilah bahwa MANFAAT TERBESAR DAN SANGAT BANYAK BAHKAN DI DUNIA DI AKHIRAT  dari sedekah atau infak yang dikeluarkan seorang hamba adalah untuk dirinya sendiri. Sungguh sedekah yang diberikannya itu adalah BUKTI IMAN YANG NYATA. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

بُرْهَانٌ ...  الصَّدَ قَةُ

Sedekah itu adalah bukti (iman) yang nyata. (H.R Imam Muslim).

Sungguh, diantara keutamaan dan kebaikan dari sedekah  bagi seorang hamba yang mengeluarkannya adalah :

Pertama : Mendapat ampunan dan pahala yang besar.

وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

… laki laki dan perempuan YANG BERSEDEKAH, laki laki dan perempuan  yang berpuasa, laki laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan UNTUK MEREKA AMPUNAN dan pahala yang besar. (Q.S al Ahzab 35).

Kedua : Meredakan murka Allah Ta'ala.

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala  banyak memaafkan hamba hamba-Nya. Tetapi barangkali dosa kita terlampau banyak sehingga membuat Allah Ta’ala  murka. Salah satu cara untuk memadamkan murka Allah yang merupakan bencana bagi kita adalah dengan menetapi sedekah. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

 

إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan secara diam diam dapat memadamkan kemarahan Allah subhanahu wa ta’ala. H.R ath Thabrani).

Oleh karena itu ketika seseorang hamba  jatuh atau tergelincir kepada suatu perbuatan buruk maka bersegeralah memohon dan bersedekahlah sebelum datang murka Allah Ta'ala.   

Selain itu, wahai hamba hamba Allah !. Bersedekahlah dalam setiap waktu dan dalam keadaan sempit atau lapang. Itulah salah satu tanda orang yang bertakwa. Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Wallahu A'lam. (2.983).