LARANGAN
BERCANDA DENGAN CERITA BOHONG
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang yang beriman tidaklah patut bahkan
dilarang bercanda dengan mengarang dan
membuat cerita yang diada adakan atau copy-paste cerita bohong untuk membuat
orang lain tertawa. Jika seseorang membuat cerita atau copy paste cerita cerita
lucu tapi berisi kebohongan maka berarti dia sudah menyebarkan kebohongan
kepada orang banyak dan itu akan berlanjut karena akan ada lagi yang copy
paste.
Ketahuilah saudaraku kalau seseorang membuat
cerita bohong atau copy paste suatu kebohongan berbentuk tulisan maka paling
tidak ada dua bahaya baginya yaitu (1) Kemungkinan cerita bohong itu akan
dibaca dan disebarkan lagi oleh orang orang yang saat ini belum lahir sehingga
kebohongan itu akan terus adanya. (2) Kemungkinan pula berita bohong itu
tersebar dan terus dibaca banyak orang pada saat orang yang membuat dan
menyebarkan atau tukang copy paste tadi telah wafat. Lalu mau bertaubat kemana
lagi. Na’udzubillahi min dzaalik.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa berbohong
adalah TERMASUK SALAH SATU DOSA BESAR. (Lihat Kitab al Kaba-ir Imam adz
Dzahabi). Dan dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat yang sebenar benar
taubat atau dalam bahasa agama disebut taubat nasuha.
Dua hadits berikut ini mudah mudahan memberi
pemahaman yang baik kepada kita bahwa bercanda dengan sesuatu yang tidak benar
atau dibumbui dengan kebohongan adalah terlarang dalam syariat Islam.
(1) Dari Abu
Hurairah, Para sahabat berkata : Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya engkau
mencandai kami. Beliau bersabda : Benar, akan tetapi aku tidak mengucapkan
(dalam bercanda) sesuatu kecuali yang benar. (H.R at Tirmidzi, hadits Hasan Shahih)
(2) Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa
ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Wailun lilladzii yuhadditsu
fayakdzibu liyudh-hika bi hil qauma wailun lalhu, wailun lahu. Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta
hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.
(H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Perhatikanlah ancaman berat yaitu celaka bagi orang yang berbicara dusta,
yaitu diantaranya dengan membuat dan menyampaikan cerita bohong untuk membuat
orang tertawa. Nabi mengulangi perkataan CELAKA DIA, SAMPAI DUA KALI.
Lalu ada yang berdalih, niat sayakan baik,
ingin membuat orang senang dan tertawa. Ketahuilah saudaraku bahwa niat yang
baik tidak akan merubah sesuatu yang dilarang menjadi dibolehkan. Niat yang
baik tidak akan bisa merubah yang haram menjadi halal.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (502).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar