KEWAJIBAN MEMENUHI JANJI KEPADA ALLAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Perintah
memenuhi janji.
Ketahuilah saudaraku bahwa Allah telah memerintahkan kita
untuk memelihara dan menepati janji, diantaranya adalah :
Allah berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu aufu bil
‘uquud” Wahai orang orang yang
beriman, penuhilah janji janji. (Q.S al Maidah 1)
Allah berfirman : “Wa aufuu bil ‘ahdi, innal ‘ahda kaana
mas-uulaa” Dan penuhilah janji
karena janji itu pasti diminta pertanggung- jawabannya. (Q.S al Isra’ 34).
Ciri orang munafik
adalah mengingkari janji
Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita pula adalah apa
yang diperingatkan Rasulullah kepada umatnya bahwa mengingkari janji adalah
salah satu tanda orang munafik. Rasulullah bersabda : “Ayatul munafiqi tsalats,
Idzaa haddatsa kadzaba, wa idzaa wa’ada akhlafa wa idzaa tumina khaana” Tanda
tanda orang munafik ada tiga (1) Apabila
berbicara ia berdusta (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi
amanat ia berkhianat" (H.R Imam Muslim)
Sungguh orang orang munafik adalah manusia yang bernilai
buruk dimata Allah dan akan ditempatkan di neraka yang paling bawah.
Allah berfirman : “Innal munaafiqiina fiddarkil asfali
minannaar. Walan tajida lahum nashiiraa”. Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145). Na’udzubillahi min dzaalik.
Kewajiban paling utama
adalah memenuhi janji kepada Allah Ta’ala
Sungguh kita telah banyak berjanji kepada Allah Ta’ala.
Puncaknya adalah ucapan syahadat dan juga janji janji janji kita untuk taat dan
memenuhi hak hak Allah.
Beberapa diantara janji kita kepada Allah Ta'ala adalah :
Pertama : Sebagai muslim kita telah berulang ulang mengucapkan syahadat baik
dalam shalat maupun diluar shalat. Sungguh syahadat adalah persaksian
kita terhadap Allah dan persaksian kita Rasul-Nya. Konsekwensinya adalah janji
kita untuk taat kepada Allah secara ikhlas dan untuk mengikuti apa yang telah
diajarkan Rasulullah dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.
Kedua : Didalam shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunat kita selalu
membaca surat al Fatihah sebagai salah satu syarat sahnya shalat kita. Pada
surat al Fatihah terdapat janji kita kepada Allah yaitu : “Iyyaaka na’budhu
wa iyyaaka nasta’iin” Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Ini juga merupakan janji kita yang sangat
jelas dan tegas bahwa kita akan taat kepada Allah.
Ketiga : Satu doa yang sering kita ucapkan baik dalam shalat maupun diluar
shalat adalah : “Qul innash shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillahi rabbil ‘alamiin” Katakanlah (wahai Muhammad); Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam.
(Q.S al An’am 162).
Keutamaan memenuhi
janji
Adalah kewajiban seorang hamba untuk memenuhi janji janjinya.
Sungguh Allah Ta’ala akan memberikan
banyak keutamaan bagi seorang hamba yang senantiasa memenuhi janji kepada-Nya.
Pertama : Akan mendapat pahala yang besar.
Allah berfirman : “Wa
man aufaa bimaa ‘aahada ‘alaihullaha fasayu’tihii ajran ‘azhiimaa”. Dan
barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang
besar. (Q.S al Fath 10).
Allah menyebutkan pahala yang besar. Sebesar apa pahala yang
akan diberikan hanya diketahui oleh yang memberi pahala itu yakni Allah Ta’ala
(Lihat Tafsir Karimir Rahman).
Kedua : Dosa dosa diampuni dan dimasukkan
kedalam surga.
Allah berfirman : “Wa
aufuu bi’ahdii ‘uufi bi’ahdikum, wa iyyaya farhabuun”Dan penhilah janjimu kepada-Ku
niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu dan takutlah kepada-Ku saja. (Q.S al
Baqarah 40).
Imam Ibnu Jarir ath Thabari menafsirkan ayat ini : Bahwa
janji Allah kepada mereka jika mengerjakannya dan akan dimasukkan kedalam
surga.
Semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk selalu
memenuhi kewajiban dan janji janji kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu A’lam. (523)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar