AMAL UTAMA
BERSAMA AL QUR-AN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Makna dan
definisi al Qur an
Para pakar bahasa Arab mengatakan bahwa : Al-Quran berasal dari
kata kerja qara’a yang berarti “mengumpulkan dan menghimpun”, dan qira’ah yang
berarti : Menghimpun huruf-huruf dan
kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.
Sangatlah banyak ulama yang menjelaskan tentang definisi al
Qur-an, diantaranya adalah Imam Muhammad Ali ash-Shabuni. Beliau
berkata : Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para Nabi dan Rasul,
dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dengan
Surah Al-Fatihah (1) dan ditutup dengan
Surah An-Nas (114).
Dalam al Qur-an banyak penjelasan tentang al Qur-an itu sendiri,
diantaranya dalam surat asy Syu’ara ayat
192-195 Allah Ta’ala berfirman : “Wa
innahuu latanziilurabbil ‘alamiin. Nazala bihir ruuhul amiin. ‘Ala
qalbikalitakuuna minal mudziriin. Bilisaanin ‘arabiyinmubiin”. Dan sungguh
(al Qur-an) ini benar benar diturunkan oleh Rabb seluruh alam. Yang dibawa
turun oleh ar Ruuh al Amin (Jibril). Kedalam hatimu (Muhammad) agar engkau
termasuk orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas.
Kedudukan al
Qur an yang sangat tinggi
Sungguh al-Qur’an memiliki kedudukan yang
sangat utama dan sangat tinggi, karena beberapa sebab yang penting, diantaranya :
Pertama : Al Qur’an
merupakan wahyu dari Rabbul ‘alamin, penguasa alam semesta, Dzat yang Mahakuasa
atas segala sesuatu yaitu Allah Tabaraka wa Ta’ala. Al Qur- an adalah Kalamullah.
Kedua : Al-Qur’an
diturunkan kepada manusia yang paling agung dan mulia semenjak Allah
menciptakan manusia yang pertama hingga terakhir. Pemimpin para nabi dan rasul,
pemberi syafaat (dengan izin Allah) pada hari kiamat dan seorang yang pertama
kali membuka pintu surga dan memasukinya sebelum yang lainnya yaitu Nabi kita
Muhammad Salallahu alaihi wassalam.
Ketiga : Al-Qur’an
diturunkan dengan perantaraan makhluk yang paling ta’at kepada Allah yaitu
Malaikat Jibril. Dia adalah malaikat terbaik dan pemimpin dikalangan malaikat.
Allah menjelaskan dalam surat an Najmu ayat 5 dan 6 bahwa Jibril itu sangat
kuat, memiliki akal yang cerdas. Dan didalam surat at Takwir ayat 19-21 Allah
menjelaskan pula bahwa Jibril adalah utusan yang mulia, yang mempunyai kekuatan
memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah serta dipercaya.
Keempat : Al-Qur’an
pertama kali diturunkan pada waktu yang sangat mulia dan penuh berkah yaitu
bulan Ramadhan. Bahkan malam diturunkannya adalah malam kemuliaan yaitu
lailatul qadr, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Amal yang
utama bersama al Qur-an
Seorang muslim wajib peduli terhadap
Al-Qur’an. Diantaranya adalah dengan melakukan amal shalih paling utama yang
berhubungan langsung dengan Al-Qur’an, yaitu:
Pertama : Membaca dan menghafalkan semampunya.
Membaca Al-Qur’an adalah langkah awal
seseorang berhubungan langsung dengan Al-Qur’an. Rasulullah memerintahkan dan memberi motivasi yang kuat agar kita
banyak membacanya.
Rasulullah bersabda:“Aqraul qur’ana fainnahu yakti yaumal qiyamati syafi’an li ashhabih.”
Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk
memberi syafa’at kepada pembacanya. (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).
Ketahuilah sungguh Rasulullah menjelaskan
bahwa membaca al Qur an adalah amalan yang bernilai pahala besar. Oleh karena itu maka orang yang
tidak melazimkan diri untuk membacanya tentu akan mendapatkan kerugian yang
besar pula.
Rasulullah bersabda: “Man qara’a harfan min kitabillahi falahu hasanatun wal hasanatun bi’asyri
amtsaliha. La aqulu aliflam mim harfun, walakin alifun harfun, wa lammun harfun wa mimmun harfun.” Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari Kitab Allah baginya satu kebaikan dan satu
kebaikan itu sama dengan sepuluh kali lipat ganjarannya. Aku tidak mengatakan
alif lam mim satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf.
(H.R at
Tirmidzi)
Kedua: Mempelajari
dan berusaha memahami.
Suatu amal yang utama dan merupakan kewajiban seorang muslim terhadap al-Qur’an
adalah berusaha mempelajari makna dan memahaminya (mentadaburinya). Imam Ibnul
Qayyim menjelaskan makna tadabbur, yakni: “Memandang tajam dengan mata hati
kepada setiap maknanya (ayat al-Qur’an)
dan memfokuskan fikiran untuk memperhatikan dan memahaminya.
Sungguh Allah
Ta’ala mengingatkan manusia agar seantiasa memperhatikan dan mentadaburi al
Qur-an. Allah berfirman :“Afala yatadabbarul Qur’aana, am ‘ala qulubin aqfaaluhaa.” Maka apakah mereka tidak memperhatikan
(mentadaburi) al-Qur’an atau apakah hati mereka terkunci (Q.S. Muhammad 24).
Syaikh as Sa’di berkata bahwa : Makna ayat ini, apakah mereka yang berpaling dari kitab Allah
itu tidak mau mencerna serta merenungkannya dengan sebenar-benarnya.
Ketiga: Mengamalkan kandungannya.
Inilah tujuan paling puncak untuk membaca dan mempelajari al
Qur-an. Mengamalkan adalah kewajiban seorang muslim yang telah diberi anugerah
sebuah ilmu. Ilmu tidaklah akan berguna jika tidak diamalkan. Salah satu tanda
ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Sesungguhnya buah ilmu adalah
amal. Dan Allah hanya akan memberi balasan berdasarkan amal yang dikerjakan
oleh seorang hamba.“Innama tujzauna maa kuntum ta’malun.”Sesungguhnya
kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan (Q.S. ath Thuur 16).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan maksud ayat ini.
Bahwa Allah tidak akan pernah menzalimi seorang pun. Bahkan sebaliknya, dia
senantiasa memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amalnya.
Keempat: Mengajarkan
al Qur’an.
Kewajiban seorang muslim adalah menyebar
luaskan dengan cara mengerjakan kepada orang lain sesuai kesempatan dan
kemampuan. Mengajarkan
al Qur an adalah sebaik baik amal bahkan akan berbuah sampai ke akhirat kelak.
Rasulullah juga bersabda:“Idza matabnu adam qatha’a amaluhu illa min tsalatsin, shadaqatin
jaariah au ilmin yuntafa’u bihi au waladin shalihin yadi’ulahu.” Apabila manusia meninggal dunia maka
terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu) shadaqah jariah atau ilmu yang
bermanfaat (yang diajarkan) atau anak shalih yang mendoakannya (H.R
Imam Bukhari).
Itulah diantara amal amal utama yang sangat penting untuk
dilakukan oleh seorang hamba bersama al Qur anul Kariim.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (484).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar